Kembangkan SDM, Ary Ginanjar Dorong Pemberdayaan Generasi Muda

Kamis, 24 Maret 2022 - 11:04 WIB
loading...
Kembangkan SDM, Ary Ginanjar Dorong Pemberdayaan Generasi Muda
Founder ESQ, Ary Ginanjar mengatakan, bahwa pemberdayaan sumber daya manusia (SDM) dinilai menjadi cara untuk bisa memaksimalkan potensi generasi muda. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Pemberdayaan sumber daya manusia ( SDM ) dinilai menjadi cara untuk bisa memaksimalkan potensi generasi muda . Hal ini dikatakan oleh Founder ESQ, Ary Ginanjar pada Konferensi Kerja Nasional III Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) 2022 dan disiarkan melalui Youtube dengan mengusung tema 'Bangkit Guruku, Maju Negeriku, Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh'.

Baca juga: Kemenpora Dorong Peran Generasi Muda untuk Negeri

"Kita tidak bisa lagi directive mengajar kepada anak-anak. Anak-anak kita harus dilakukan apa yang disebut enabling. Enabling adalah pemberdayaan," kata Ary Ginanjar dalam keterangannya, Kamis (24/3/2022).



"Itulah mugkin konsep dasar yang disebut dengan merdeka belajar. Tetapi tidak cukup hanya dengan kurikulum dalam merdeka belajar. Tetapi cara guru mengajar atau metodologi guru, itu kuncinya," sambungnya.

Diketahui, dalam kegiatan ini juga dilakukan MoU antara ESQ Leadership Centre di Yogyakarta. Kemudian Ary mengungkapkan, peran guru harus tetap terdepan di tengah perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terus mengalami peningkatan.

Pada acara tersebut, Mendikbud Nadiem Makarim yang menyampaikan sambutannya dalam video virtual mengajak para guru yang tergabung dalam PGRI, menyatukan langkah bersama, bergerak serentak mewujudkan merdeka belajar.

Selanjutnya Ary Ginanjar memaparkan tantangan yang dihadapi para guru di era digital saat ini. "Luar biasa para guru sekarang menghadapi tantangan yang disebut dengan VUCA Era yaitu semua berubah dengan cepat (volatility), semua uncertainty (tidak ada kepastian), semua serba kompleks-complexity dan serba ambigu-ambiguity. Kemudian saat yang bersamaan, murid-murid tidak seperti dulu," ujar Ary.

Menurutnya, semua mata kuliah sudah ada di internet. Sebelum guru mengajar, murid sudah mengetahuinya dari internet. Kemudian, lanjutnya, ada orang yang hanya lulus SMP sudah bisa bikin pesawat terbang tanpa harus jadi sarjana, sehingga profesi guru terancam. Belum lagi dengan robotisasi.

"Mau belajar apa saja, klik ada semua mata kuliah. Sebelum bapak ibu mengajar, murid bisa lebih pintar dari kita. Belum lagi tantangan ke depan, kalau tidak seperti ini, maka kita akan punya ancaman ke depan," jelasnya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1775 seconds (0.1#10.140)