Mantan Ketua PBNU Minta Pemerintah Alihkan Eksploitasi Andesit dari Wadas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mantan Ketua PBNU KH Imam Aziz meminta tidak ada yang pihak yang mencari untung dari tambang batu andesit untuk pembangunan Bendungan Bener di Jawa Tengah. Dia menyarankan pemerintah mengalihkan rencana eksploitasi batuan andesit ke tempat lain ketimbang menghabiskan waktu berharap masyarakat Desa Wadas mau bernegosiasi.
"Jangan berpikir cari untung dari pembangunan semacam ini. Lebih baik hormati pendapat masyarakat yang mempertahankan hak untuk hidup di lingkungan mereka,” kata Imam dikutip dalam laman resmi NU Online, Kamis,(17/03/2022).
Aktivis lingkungan yang selama ini mendampingi masyarakat Wadas ini juga kepada meminta pemerintah dalam hal ini Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melihat konflik Wadas secara utuh.
"Sebaiknya Gubernur tidak melihat Pembangunan Bendungan hanya dari sisi Wadas saja, tetapi secara menyeluruh. Artinya jangan mempertaruhkan Wadas untuk Bendungan. Karena Wadas hanya bagian kecil sebagai calon penyuplai batuan andesit,"kata Stafsus Wapres ini.
Sementara itu, Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor Jateng, Taufik Hidayat, menyampaikan bahwa tidak ada satupun warga Wadas yang menolak pembangunan Bendungan Bener, karena itu merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Namun penambangan quarry di Desa Wadas memicu pro dan kontra. Karenanya pemerintah kami harapkan harus objektif, tidak tergesa-gesa mengambil keputusan karena ini melibatkan nasib hajat hidup orang banyak.
“Mari kita cari solusi terbaik untuk Warga Wadas dan keberhasilan pembangunan Bendungan Bener Purworejo. LBH Ansor selalu siap sedia jika pemerintah meminta bantuan kepada kami menjadi penengah dan pemersatu,” ucap dia.
"Jangan berpikir cari untung dari pembangunan semacam ini. Lebih baik hormati pendapat masyarakat yang mempertahankan hak untuk hidup di lingkungan mereka,” kata Imam dikutip dalam laman resmi NU Online, Kamis,(17/03/2022).
Aktivis lingkungan yang selama ini mendampingi masyarakat Wadas ini juga kepada meminta pemerintah dalam hal ini Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo melihat konflik Wadas secara utuh.
"Sebaiknya Gubernur tidak melihat Pembangunan Bendungan hanya dari sisi Wadas saja, tetapi secara menyeluruh. Artinya jangan mempertaruhkan Wadas untuk Bendungan. Karena Wadas hanya bagian kecil sebagai calon penyuplai batuan andesit,"kata Stafsus Wapres ini.
Sementara itu, Ketua Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Ansor Jateng, Taufik Hidayat, menyampaikan bahwa tidak ada satupun warga Wadas yang menolak pembangunan Bendungan Bener, karena itu merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN).
Namun penambangan quarry di Desa Wadas memicu pro dan kontra. Karenanya pemerintah kami harapkan harus objektif, tidak tergesa-gesa mengambil keputusan karena ini melibatkan nasib hajat hidup orang banyak.
“Mari kita cari solusi terbaik untuk Warga Wadas dan keberhasilan pembangunan Bendungan Bener Purworejo. LBH Ansor selalu siap sedia jika pemerintah meminta bantuan kepada kami menjadi penengah dan pemersatu,” ucap dia.
(muh)