Kemendagri Turunkan Tim untuk Bina Daerah Kurang Inovatif
loading...
A
A
A
JAKARTA - Daerah kurang inovatif dan tidak dapat dinilai dalam indeks inovasi daerah tahun 2021 mendapat perhatian dari Kementerian Dalam Negeri ( Kemendagri ). Melalui Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang), Kemendagri menurunkan tim untuk membina daerah-daerah tersebut.
"Ini merupakan format awal untuk menghadirkan inovasi secara nyata di setiap wilayah Indonesia. Kegiatan (pembinaan) ini diharapkan mampu memfasilitasi pemerintah daerah untuk lebih memperkuat inovasinya," kata Eko dalam sambutan pembukaan kegiatan pembinaan di Hotel Sahid, Surabaya, Rabu (9/3/2022).
Selama proses kegiatan eko berharap, para peserta dapat saling bertukar pikiran, berkoordinasi, hingga menguraikan persoalan yang mereka hadapi dalam pelayanan publik.
"Agar kerja-kerja inovasi yang dilakukan ke depan dapat terencana, terpadu, dan selaras. Itu sangat penting untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah secara umum di Indonesia," ujar Eko.
Kepada tim yang bertugas, Plh Kepala Balitbang Kemendagri tersebut juga menekankan arti penting kegiatan ini dan dampak yang akan dirasakan masyarakat.
"Kegiatan ini juga berguna untuk meningkatkan daya saing setiap kabupaten, kota, dan provinsi ke depan. Meningkatkan capaian Indeks Inovasi Daerah juga berarti meningkatkan pelayanan publik yang bermanfaat untuk masyarakat secara umum, terlebih lagi pada daerah-daerah yang dinilai kurang inovatif," terangnya.
Sebagai informasi, kegiatan pembinaan serupa akan digelar secara maraton di enam kota, dari 8 Maret hingga 14 April 2022. Kegiatan akan dilangsungkan di Surabaya, Medan, Jayapura, Ambon, Makassar, dan Yogyakarta.
Masing-masing kota selanjutnya akan dihadiri oleh perwakilan daerah dari masing-masing kabupaten/kota berpredikat kurang inovatif dan tidak dapat dinilai dalam pengukuran Indeks Inovasi Daerah tahun 2021.
"Semoga para peserta dapat memahami dengan baik tujuan pembinaan ini," harap Eko.
"Ini merupakan format awal untuk menghadirkan inovasi secara nyata di setiap wilayah Indonesia. Kegiatan (pembinaan) ini diharapkan mampu memfasilitasi pemerintah daerah untuk lebih memperkuat inovasinya," kata Eko dalam sambutan pembukaan kegiatan pembinaan di Hotel Sahid, Surabaya, Rabu (9/3/2022).
Selama proses kegiatan eko berharap, para peserta dapat saling bertukar pikiran, berkoordinasi, hingga menguraikan persoalan yang mereka hadapi dalam pelayanan publik.
"Agar kerja-kerja inovasi yang dilakukan ke depan dapat terencana, terpadu, dan selaras. Itu sangat penting untuk meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah secara umum di Indonesia," ujar Eko.
Kepada tim yang bertugas, Plh Kepala Balitbang Kemendagri tersebut juga menekankan arti penting kegiatan ini dan dampak yang akan dirasakan masyarakat.
"Kegiatan ini juga berguna untuk meningkatkan daya saing setiap kabupaten, kota, dan provinsi ke depan. Meningkatkan capaian Indeks Inovasi Daerah juga berarti meningkatkan pelayanan publik yang bermanfaat untuk masyarakat secara umum, terlebih lagi pada daerah-daerah yang dinilai kurang inovatif," terangnya.
Sebagai informasi, kegiatan pembinaan serupa akan digelar secara maraton di enam kota, dari 8 Maret hingga 14 April 2022. Kegiatan akan dilangsungkan di Surabaya, Medan, Jayapura, Ambon, Makassar, dan Yogyakarta.
Masing-masing kota selanjutnya akan dihadiri oleh perwakilan daerah dari masing-masing kabupaten/kota berpredikat kurang inovatif dan tidak dapat dinilai dalam pengukuran Indeks Inovasi Daerah tahun 2021.
"Semoga para peserta dapat memahami dengan baik tujuan pembinaan ini," harap Eko.
(maf)