Survei PPI, Anies Dianggap Figur Pemimpin Paling Intelektual
loading...
A
A
A
JAKARTA - Survei yang dilakukan lembaga Parameter Politik Indonesia (PPI) menggunakan pendekatan key opinion leaders (KOL) yakni mengumpulkan pendapat para ahli yang kompeten dan memiliki pengaruh di masyarakat. Dalam survei tersebut, 11 tokoh figur kandidat capres yang ramai dipertimbangkan publik akan dinilai oleh ahli guna memperoleh sosok figur capres ideal bagi masyarakat.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan diakui oleh para ahli sebagai kandidat paling intelektual dibanding 11 kandidat figur capres lainnya. Hal ini diketahui ketika responden yang terdiri dari para ahli tersebut ditanya apakah tokoh-tokoh berikut mempunyai tingkat pendidikan yang memadai/baik sebagai calon pemimpin nasional.
"Hasilnya responden memberi poin 7,85 untuk Anies. Kemudian disusul Sandiaga Uno dengan perolehan poin 7,65," ujar Parameter berdasarkan keterangan laporan hasil survei KOL: Profiling Kandidat Calon Presiden 2024, Senin (7/3/2022).
Akan tetapi dari 11 tokoh yang disurvei oleh para ahli, rekap total perolehan Anies menempati posisi dua atas rata-rata penilaian prospek kepemimpinan nasional. Anies hanya kalah tipis dari sosok Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang unggul di peringkat pertama.
"AB (Anies Baswedan) umumnya menempati posisi kedua pada semua aspek," jelasnya.
Ruang lingkup yang dipotret dari kriteria figur kandidat capres tersebut berdasarkan 11 aspek kriteria yakni visioner; kepemimpinan politik; intelektualitas; keterampilan politik; keterampilan komunikasi politik; stabilitas emosi; gaya kepemimpinan; nasionalisme dan religiusitas; penampilan; integritas moral dan kapabilitas.
Anies mendapatkan skor 7,32 sehingga memperoleh peringkat kedua dari seluruh kandidat berdasarkan rekapitulasi skor 11 aspek tersebut. Sedangkan Ganjar unggul pada skor 7,51 yang menjadikannya unggul dibandingkan 11 kandidat lainnya.
Namun apabila mengacu pada unsur latarbelakang narasumber, Anies unggul pada unsur perguruan tinggi dan ormas keagamaan. "AB mendapatkan posisi teratas pada unsur perguran tinggi dan ormas keagamaan," katanya.
Tokoh yang diundang untuk dilakukan survei berasal dari enam latar belakang yakni perguruan tinggi; media massa; dunia usaha; ormas keagamaan; institusi budaya dan lembaga swadaya masyarakat. Dari enam unsur tersebut, tak ada satupun yang memberikan pendapat 'sangat baik' pada kriteria penilaian terhadap 11 kandidat di atas.
Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan diakui oleh para ahli sebagai kandidat paling intelektual dibanding 11 kandidat figur capres lainnya. Hal ini diketahui ketika responden yang terdiri dari para ahli tersebut ditanya apakah tokoh-tokoh berikut mempunyai tingkat pendidikan yang memadai/baik sebagai calon pemimpin nasional.
"Hasilnya responden memberi poin 7,85 untuk Anies. Kemudian disusul Sandiaga Uno dengan perolehan poin 7,65," ujar Parameter berdasarkan keterangan laporan hasil survei KOL: Profiling Kandidat Calon Presiden 2024, Senin (7/3/2022).
Akan tetapi dari 11 tokoh yang disurvei oleh para ahli, rekap total perolehan Anies menempati posisi dua atas rata-rata penilaian prospek kepemimpinan nasional. Anies hanya kalah tipis dari sosok Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang unggul di peringkat pertama.
"AB (Anies Baswedan) umumnya menempati posisi kedua pada semua aspek," jelasnya.
Ruang lingkup yang dipotret dari kriteria figur kandidat capres tersebut berdasarkan 11 aspek kriteria yakni visioner; kepemimpinan politik; intelektualitas; keterampilan politik; keterampilan komunikasi politik; stabilitas emosi; gaya kepemimpinan; nasionalisme dan religiusitas; penampilan; integritas moral dan kapabilitas.
Anies mendapatkan skor 7,32 sehingga memperoleh peringkat kedua dari seluruh kandidat berdasarkan rekapitulasi skor 11 aspek tersebut. Sedangkan Ganjar unggul pada skor 7,51 yang menjadikannya unggul dibandingkan 11 kandidat lainnya.
Namun apabila mengacu pada unsur latarbelakang narasumber, Anies unggul pada unsur perguruan tinggi dan ormas keagamaan. "AB mendapatkan posisi teratas pada unsur perguran tinggi dan ormas keagamaan," katanya.
Tokoh yang diundang untuk dilakukan survei berasal dari enam latar belakang yakni perguruan tinggi; media massa; dunia usaha; ormas keagamaan; institusi budaya dan lembaga swadaya masyarakat. Dari enam unsur tersebut, tak ada satupun yang memberikan pendapat 'sangat baik' pada kriteria penilaian terhadap 11 kandidat di atas.
(kri)