Karyawan Tewas Ditembak KKB di Papua, Pengamat Tekankan Pentingnya Pengamanan Kolateral
loading...

Pengamat Militer dan Intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati. Foto/Dok.MPI/Arif Julianto
A
A
A
JAKARTA - Delapan orang karyawan Palaparing Timur Telematika tewas ditembak Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB ) atau Kelompok Separatis Teroris pada Rabu 2 Maret 2022 pukul 13.00 WIB. Mereka yang tewas ditembak itu saat sedang memperbaiki Tower Base Transceiver Station 3 Telkomsel di Kampung Kago, Distrik Ilaga, Puncak, Papua.
Menanggapi hal itu, Pengamat Militer dan Intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati menilai pentingnya melakukan sejumlah dialog untuk menyelesaikan persoalan Papua. “Dalam kasus ini ada beberapa poin yang saya pikir itu penting. Pertama, dialog dengan tokoh-tokoh Papua yang anti NKRI untuk ketahui apa keinginan mereka. Kedua, dialog dengan yang pro NKRI, termasuk dialog dengan kelompok adat, kelompok agama, tokoh pemuda, tokoh agama, dan lain-lain,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (5/3/2022).
Menurut dia, kebijakan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk menangani Papua lebih humanis sangat bagus. “Tetapi juga harus dibarengi kesiapan pengamanan atas koleteral yang bernilai ekonomi serta masyarakat atau pekerja sipil,” kata wanita yang juga menjabat sebagai Ketua DPP Partai Perindo Bidang Pertahanan dan Keamanan ini.
Baca juga: Ketua DPP Perindo: Indonesia Harus Mewaspadai Efek Domino Perang Rusia vs Ukraina
Menanggapi hal itu, Pengamat Militer dan Intelijen Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati menilai pentingnya melakukan sejumlah dialog untuk menyelesaikan persoalan Papua. “Dalam kasus ini ada beberapa poin yang saya pikir itu penting. Pertama, dialog dengan tokoh-tokoh Papua yang anti NKRI untuk ketahui apa keinginan mereka. Kedua, dialog dengan yang pro NKRI, termasuk dialog dengan kelompok adat, kelompok agama, tokoh pemuda, tokoh agama, dan lain-lain,” katanya dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (5/3/2022).
Menurut dia, kebijakan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa untuk menangani Papua lebih humanis sangat bagus. “Tetapi juga harus dibarengi kesiapan pengamanan atas koleteral yang bernilai ekonomi serta masyarakat atau pekerja sipil,” kata wanita yang juga menjabat sebagai Ketua DPP Partai Perindo Bidang Pertahanan dan Keamanan ini.
Baca juga: Ketua DPP Perindo: Indonesia Harus Mewaspadai Efek Domino Perang Rusia vs Ukraina
Lihat Juga :