Kritikan Cak Imin ke Menag Seharusnya Tak Dilakukan di Ruang Publik

Sabtu, 26 Februari 2022 - 23:09 WIB
loading...
Kritikan Cak Imin ke Menag Seharusnya Tak Dilakukan di Ruang Publik
Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar diharapkan bisa membicarakan dengan baik terkait sikap Menag Yaqut Cholil Qoumas soal pengeras suara masjid. Foto/MPI
A A A
JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar diharapkan bisa membicarakan dengan baik terkait sikap Menteri Agama ( Menag ) Yaqut Cholil Qoumas soal pengeras suara masjid. Hal ini dikatakan oleh Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Umarsyah.

Baca Juga: Menag
Baca juga: Posisi Cak Imin di Kalangan NU Semakin Tergerus

"Mengapa melakukan evaluasi kadernya harus di ruang publik. Apa yang dipertontonkan ketua umum dan jajarannya menunjukkan ketidakdewasaan, ketidakmengertian pada fatsun dan norma politik," demikian catatan Umarsyah, Sabtu (26/2/2022).



Umarsyah mengatakan, sebagai partai besar yang juga sedang mempunyai hajat politik di Pilpres 2024, Cak Imin terbukti tidak piawai dalam menghadapi masalah internalnya.

Umarsyah menegaskan, Cak Imin harus menyadari bahwa untuk menjadi seorang pemimpin nasional akan terus berhadapan dengan masalah negara yang sangat heteorogen.

"Sebenarnya suara siapa yang disampaikan oleh PKB itu, sebagai partai besar menyalurkan suara siapa? atau jangan-jangan menyalurkan nafsu untuk menghantam kadernya," kata Umarsyah.

Selain itu, terkait aturan pengeras suara masjid, Umarsyah mengaku sependapat. Alasannya, masyarakat telah menunggu kebijakan yang diterbitkan oleh Menag. Dia meminta masyarakat tidak terjebak provokasi berupa informasi hoaks dan menyesatkan, sehingga tidak masyarakat merespons negatif.

Dalam aturan itu kata dia, tidak ada teks yang melarang pengeras suara masjid apalagi azan. Umarsyah mengajak seluruh masyarakat fokus pada substansi aturan yang diterbitkan Menag. Saat ini bangsa Indonesia sedang membutuhkan energi seluruh elemen masyarakat untuk bangkit dari pandemi.

"Masyarakat sebaiknya tetap tenang dan tidak terjebak narasi yang membuat gaduh. Banyak urusan bangsa yang butuh kerja bersama semua pihak," tutupnya.
(maf)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1892 seconds (0.1#10.140)