Waketum Dewan Masjid Indonesia Syafruddin Kunjungi Gontor

Kamis, 24 Februari 2022 - 14:44 WIB
loading...
Waketum Dewan Masjid Indonesia Syafruddin Kunjungi Gontor
Ketua Yayasan Indonesia Mengaji Komjen Pol (Purn) Syafruddin mengunjungi Pondok Modern Gontor Ponorogo Jawa Timur, Kamis (24/2/2022). FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Ketua Yayasan Indonesia Mengaji Komjen Pol (Purn) Syafruddin mengunjungi Pondok Modern Gontor Ponorogo Jawa Timur, Kamis (24/2/2022). Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI) ini diterima pimpinan Pondok Modern Gontor KH Hasan Abdullah Sahal, KH Amal Fathullah Zarkasy, KH Akrim Maryat, dan Direktur KMI KH Masyhudi Subari.

Dalam kunjungan silaturahim ini, Syafruddin dan pimpinan Ponpes Gontor membicarakan berbagai hal khususnya perkembangan umat Islam di Indonesia. Kiai Hasan Sahal mengapresiasi tugas dan fungsi DMI dalam memajukan umat. Menurutnya, umat Islam di Indonesia harus bersatu, bersinergi, jangan mau dikotak-kotak atau dibelah.

"Kita harus solid, kuatkan persamaan dan kebersamaan, supaya tidak mudah terbelah," kata Kiai Hasan.



Syafruddin juga menegaskan bahwa umat Islam sebagai masyarakat mayoritas di Indonesia harus menjadi lokomotif perubahan, dan perubahan tersebut dimulai dari pesantren. Syafruddin mengapresiasi Gontor yang sejak dulu sebagai lembaga pendidikan, yang terus membina dan mengedepankan persatuan umat Islam (sebagai perekat umat).

Sebelumnya, Syafruddin juga berkunjung ke Universitas Darussalam Gontor. Bersama Rektor UNIDA Gontor Prof KH Hamid Fahmi Zarkasyi, memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa.

Di depan mahasiswa UNIDA, Syafrudin memaparkan tentang tantangan bonus demografi bangsa Indonesia dan peluang anak-anak muda untuk tampil menjadi pemimpin di masa depan.

Baca juga: DMI Dukung SE Menag Soal Pengeras Suara Masjid: Ada Aspek Kebisingan

Kunjungan diakhiri dengan ziarah ke Makam Kiai Ageng Mumammad Besari di Tegalsari, Ponorogo. Tegalsari memiliki peran penting dalam sejarah perkembangan pesantren di Indonesia, karena muara dari hampir semua pesantren adalah Tegalsari, baik secara nasab maupun sanad keilmuan.

Dari Tegalsari itulah lahir pesantren-pesantren salafiyah dan ashriyah yang kini menjadi mainstream pesantren di Indonesia. Dari Tegalsari, rombongan Syafruddin bertolak ke Ponpes Tremas, Pacitan.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1971 seconds (0.1#10.140)