16.811 Warga Ketapang Kalimantan Terdampak Banjir
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 16.811 jiwa dari 4.679 Kepala Keluarga (KK) warga Kecamatan Simpang Hulu, Kabupaten Ketapang , Kalimantan Barat, terdampak banjir . Bencana banjir melanda permukiman warga dengan ketinggian antara 15-120 cm.
Banjir yang merendam enam desa itu dilaporkan terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah tersebut pada Sabtu (12/2/2022) pukul 01.00 waktu setempat. Desa yang terdampak adalah Desa Balai Pinang, Desa Kualan Hilir, Desa Kualan Tengah, Desa Semandang Kiri, Desa Semandang Hulu, dan Desa Botuh Bosi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ketapang mencatat kurang lebih 2.228 unit rumah terdampak. Di samping itu, sebanyak 1 unit fasilitas pendidikan dan 12 unit fasilitas umum terdampak banjir.
"Tidak ada laporan warga mengungsi akibat kejadian tersebut," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Minggu (13/2/2022).
BPBD Kabupaten Ketapang telah berkoordinasi dengan perangkat desa, TNI/Polri, dan relawan setempat untuk melakukan kaji cepat dan pendataan kemungkinan wilayah terdampak lainnya.
Kondisi terkini di lapangan terpantau banjir mulai berangsur surut. BPBD setempat masih terus melakukan monitoring cuaca serta mengimbau masyarakat untuk waspada apabila ada potensi banjir susulan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca di wilayah Kalimantan Barat hingga Kamis (17/2/2022) berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat yang disertai angin kencang. Sebelumnya BMKG juga menyatakan puncak musim hujan akan terjadi pada bulan Februari 2022.
Untuk itu, BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi puncak musim hujan tahun 2022.
"Langkah-langkah mitigasi dan pencagahan yang dapat dilakukan di antaranya dengan memantau Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan aliran air dari sampah maupun material lain, hingga memantau debit air sungai saat terjadi hujan lebat," imbau BMKG.
Banjir yang merendam enam desa itu dilaporkan terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi melanda wilayah tersebut pada Sabtu (12/2/2022) pukul 01.00 waktu setempat. Desa yang terdampak adalah Desa Balai Pinang, Desa Kualan Hilir, Desa Kualan Tengah, Desa Semandang Kiri, Desa Semandang Hulu, dan Desa Botuh Bosi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ketapang mencatat kurang lebih 2.228 unit rumah terdampak. Di samping itu, sebanyak 1 unit fasilitas pendidikan dan 12 unit fasilitas umum terdampak banjir.
"Tidak ada laporan warga mengungsi akibat kejadian tersebut," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Minggu (13/2/2022).
BPBD Kabupaten Ketapang telah berkoordinasi dengan perangkat desa, TNI/Polri, dan relawan setempat untuk melakukan kaji cepat dan pendataan kemungkinan wilayah terdampak lainnya.
Kondisi terkini di lapangan terpantau banjir mulai berangsur surut. BPBD setempat masih terus melakukan monitoring cuaca serta mengimbau masyarakat untuk waspada apabila ada potensi banjir susulan.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan informasi peringatan dini cuaca di wilayah Kalimantan Barat hingga Kamis (17/2/2022) berpotensi mengalami hujan sedang hingga lebat yang disertai angin kencang. Sebelumnya BMKG juga menyatakan puncak musim hujan akan terjadi pada bulan Februari 2022.
Untuk itu, BNPB mengimbau kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi puncak musim hujan tahun 2022.
"Langkah-langkah mitigasi dan pencagahan yang dapat dilakukan di antaranya dengan memantau Daerah Aliran Sungai (DAS), pembersihan aliran air dari sampah maupun material lain, hingga memantau debit air sungai saat terjadi hujan lebat," imbau BMKG.
(thm)