DPR Akan Minta Penjelasan Prabowo Soal Pembelian Pesawat Tempur
loading...
A
A
A
JAKARTA - Komisi I DPR RI akan meminta penjelasan Menhan Prabowo Subianto terkait pembelian enam dari total 42 pesawat tempur Dassault Rafale. Setelah menerima penjelasan dari Prabowo, Komisi I akan bersikap terkait pembelian pesawat tempur tersebut.
"Kita bukan tidak mau mendukung atau menolak. Akan tetapi kita akan minta penjelasan dulu dari Pak Prabowo sebelum bisa menyatakan sikap kita," ungkap Anggota Komisi I DPR RI Dave, Sabtu (12/2/2022).
Dia mengatakan, dalam rapat sebelumnya pemerintah telah menyampaikan niat pembelian alutsista tersebut. Namun, pembahasan masalah tersebut belum diperinci.
"Kita belum membahas secara detail tentang skema pembayarannya dan digunakannya seperti apa dan lain-lain. Karena pesawat ini berbeda dengan yang sudah kita miliki," katanya.
Dia menuturkan, selain pembahasan soal isu strategis lain, dalam sidang ke depan juga akan membahas mengenai pembelian pesawat tempur tersebut.
"Mungkin masa sidang yang akan datang ya. Kan masa sidang ini tinggal seminggu lagi," jelasnya. Sebelumnya, Indonesia resmi membeli enam dari total 42 pesawat tempur generasi 4,5 dari Dassault Rafale buatan Prancis.
Kesepakatan itu terekam setelah Menhan Prabowo menjamu Menteri Angkatan Bersenjata Republik Prancis Florence Parly di Jakarta, Kamis (10/2/2022). Dalam pertemuan itu, turut digelar penandatanganan kerja sama yang diteken pejabat Kemenhan dengan Delegasi Menteri Angkatan Bersenjata Prancis.
Selain pembelian pesawat, kedua pihak membahas tentang kerja sama bidang penelitian dan pengembangan kapal selam antara PT PAL dengan Naval Group. Selanjutnya, penandatanganan kedua pihak membahas tentang kerja sama program offset dan ToT, bidang telekomunikasi, dan pembuatan amunisi kaliber besar antara PT Pindad dan Nexter Munition.
"Kita bukan tidak mau mendukung atau menolak. Akan tetapi kita akan minta penjelasan dulu dari Pak Prabowo sebelum bisa menyatakan sikap kita," ungkap Anggota Komisi I DPR RI Dave, Sabtu (12/2/2022).
Dia mengatakan, dalam rapat sebelumnya pemerintah telah menyampaikan niat pembelian alutsista tersebut. Namun, pembahasan masalah tersebut belum diperinci.
"Kita belum membahas secara detail tentang skema pembayarannya dan digunakannya seperti apa dan lain-lain. Karena pesawat ini berbeda dengan yang sudah kita miliki," katanya.
Dia menuturkan, selain pembahasan soal isu strategis lain, dalam sidang ke depan juga akan membahas mengenai pembelian pesawat tempur tersebut.
"Mungkin masa sidang yang akan datang ya. Kan masa sidang ini tinggal seminggu lagi," jelasnya. Sebelumnya, Indonesia resmi membeli enam dari total 42 pesawat tempur generasi 4,5 dari Dassault Rafale buatan Prancis.
Kesepakatan itu terekam setelah Menhan Prabowo menjamu Menteri Angkatan Bersenjata Republik Prancis Florence Parly di Jakarta, Kamis (10/2/2022). Dalam pertemuan itu, turut digelar penandatanganan kerja sama yang diteken pejabat Kemenhan dengan Delegasi Menteri Angkatan Bersenjata Prancis.
Selain pembelian pesawat, kedua pihak membahas tentang kerja sama bidang penelitian dan pengembangan kapal selam antara PT PAL dengan Naval Group. Selanjutnya, penandatanganan kedua pihak membahas tentang kerja sama program offset dan ToT, bidang telekomunikasi, dan pembuatan amunisi kaliber besar antara PT Pindad dan Nexter Munition.
(hab)