Yahya Muhaimin di Mata Jimly Asshiddiqie
loading...
A
A
A
JAKARTA - Mantan Menteri Pendidikan Nasional Yahya Muhaimin dinilai pernah memberikan sumbangan di dunia ilmu politik yang cukup besar walaupun hanya sebentar menjabat di era Gus Dur. Yahya Muhaimin meninggal dunia di Rumah Sakit di Purwokerto, pagi tadi.
“Pasti banyak jasanya walau cuma sebentar jadi menteri. Tapi sumbangannya di dunia politik cukup banyak, dia itu sama dengan Pak Juwono (Juwono Sudarsono), kalau Pak Juwono politik internasional, kalau dia politik nasional,” kata Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie saat dihubungi MNC Portal, Rabu (9/2/2022).
Jimly menilai sama seperti Amien Rais dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno yang menguasai ilmu politik, almarhum Yahya Muhaimin pernah menjadi rujukan ilmu politik, juga rujukan para pengamat politik di era Orde Baru.“Amien Rais juga orang ilmu politik, kayak Pak Pratikno yang generasinya lebih muda. Masa akhir Orde Baru Yahya Muhaimin rujukan ilmu politik dan pengamat-pengamat politik sering menjadi referensi. Sekali lagi kita doakan yang terbaik,” katanya.
Senator asal DKI Jakarta ini mengatakan, almarhum hanya sebentar menjadi Mendiknas di masa Gus Dur, juga tokoh Ilmu Politik dari Universitas Gajah Mada (UGM), dan merupakan kader Muhammadiyah. Sehingga, secara khusus Gus Dur memberikan kepercayaan untuk Yahya menjadi Mendiknas menggantikan Juwono. Dan digantikan oleh Malik Fajar di era Megawati Soekarnoputri.
Jimly Asshiddiqie menyampaikan dukacita yang mendalam dan mendoakan yang terbaik bagi almarhum Yahya Muhaimin. “Ya kita doakan yang terbaik, sumbangannya untuk bangsa dan negara moga-moga dicatat sebagai amal ibadah,” pungkas Jimly.
“Pasti banyak jasanya walau cuma sebentar jadi menteri. Tapi sumbangannya di dunia politik cukup banyak, dia itu sama dengan Pak Juwono (Juwono Sudarsono), kalau Pak Juwono politik internasional, kalau dia politik nasional,” kata Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie saat dihubungi MNC Portal, Rabu (9/2/2022).
Jimly menilai sama seperti Amien Rais dan Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno yang menguasai ilmu politik, almarhum Yahya Muhaimin pernah menjadi rujukan ilmu politik, juga rujukan para pengamat politik di era Orde Baru.“Amien Rais juga orang ilmu politik, kayak Pak Pratikno yang generasinya lebih muda. Masa akhir Orde Baru Yahya Muhaimin rujukan ilmu politik dan pengamat-pengamat politik sering menjadi referensi. Sekali lagi kita doakan yang terbaik,” katanya.
Senator asal DKI Jakarta ini mengatakan, almarhum hanya sebentar menjadi Mendiknas di masa Gus Dur, juga tokoh Ilmu Politik dari Universitas Gajah Mada (UGM), dan merupakan kader Muhammadiyah. Sehingga, secara khusus Gus Dur memberikan kepercayaan untuk Yahya menjadi Mendiknas menggantikan Juwono. Dan digantikan oleh Malik Fajar di era Megawati Soekarnoputri.
Jimly Asshiddiqie menyampaikan dukacita yang mendalam dan mendoakan yang terbaik bagi almarhum Yahya Muhaimin. “Ya kita doakan yang terbaik, sumbangannya untuk bangsa dan negara moga-moga dicatat sebagai amal ibadah,” pungkas Jimly.
(rca)