Elektabilitas Prabowo Masih Ungguli Capres Lain, Anies-Ganjar Bersaing Ketat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Survei nasional Political Weather Station (PWS) menyebut, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto masih mengungguli sejumlah calon presiden (capres) jika Pilpres 2024 digelar hari ini. Sementara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo bersaing ketat di posisi kedua dan ketiga.
"Ketika responden ditanyakan, jika hari ini dilaksanakan pemilihan presiden siapakah yang akan dipilih, maka nama Prabowo Subianto masih paling banyak dipilih. Sebanyak 22,9% publik mengaku akan memilih Prabowo Subianto, disusul oleh Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo yang bersaing ketat. Anies dipilih oleh 19,9% responden dan Ganjar 19,8%," kata Peneliti Senior PWS, Hafizha Dwi Ulfa dalam rilis survei yang bertajuk "Persepsi Publik Terhadap Kerja-Kerjan Menteri Jokowi dan Peta Elektabilitas Capres Jelang Pemilu 2024" secara daring, Jumat (4/2/2022).
Hafizha menjelaskan, nama Prabowo Subianto di puncak elektabilitas relatif belum tergoyahkan sejak lembaga-lembaga survei mainstream merilis hasil survei capres sejak setahun yang lalu. Posisi sebagai Menhan juga membuat nama Prabowo Subianto tidak tenggelam dari panggung politik setelah dinyatakan kalah dalam Pilpres 2019. "Dibanding nama ketua umum partai politik lainnya, nama Prabowo sejauh ini memang nampak paling menonjol," terangnya.
Selanjutnya, sambung Hafizha, muncul nama Sandiaga Uno dengan raihan elektabilitas 8,7% dan Ridwan Kamil sebesar 7,5%. Setelah itu ada nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dipilih oleh 4,1% responden, diikuti oleh Erick Thohir sebesar 2,7%, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan raihan 2,5%, Moeldoko sebesar 2,4%, lalu Gatot Nurmantyo sebesars 1,5% dan Mahfud MD yang meraih 1,2%.
"Sedangkan tokoh-tokoh nasional seperti Airlangga Hartarto (0,9%), Muhaimin Iskandar (0,7%), Puan Maharani (0,6%), dan La Nyalla Mattalitti (0,3%) juga memperoleh dukungan dari publik namun tingkat elektabilitasnya masih jauh dari signifikan," paparnya.
Yang menarik, kata Hafizha, survei PWS kali ini menemukan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Menteri BUMN Erick Thohir dalam deretan 10 besar elektabilitas capres. Seperti diketahui, nama Moeldoko dan Erick Thohir termasuk pendatang baru dalam kontestasi elektabilitas. Namun ternyata keduanya mampu mengungguli elektabilitas tokoh-tokoh nasional yang sudah lama namanya muncul dalam publikasi survei seperti Puan Maharani, Airlangga Hartarto, Mahfud MD, dan Muhaimin Iskandar.
"Ini suatu indikasi bahwa kedua tokoh tersebut sebenarnya juga memiliki potensi elektabilitas di samping nama-nama “konvensional” yang sudah lama menghiasi papan survei," terangnya.
Survei PWS ini dilakukan pada 13-23 Januari 2022 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Jumlah sampel sebesar 1.421 responden yang diperoleh melalui teknik pencuplikan secara rambang berjenjang (multi-stage random sampling). Batas kesalahan (margin of error) +/- 2,6% dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95%. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan responden dengan bantuan aplikasi google form untuk mempermudah pengiriman data wawancara.
"Ketika responden ditanyakan, jika hari ini dilaksanakan pemilihan presiden siapakah yang akan dipilih, maka nama Prabowo Subianto masih paling banyak dipilih. Sebanyak 22,9% publik mengaku akan memilih Prabowo Subianto, disusul oleh Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo yang bersaing ketat. Anies dipilih oleh 19,9% responden dan Ganjar 19,8%," kata Peneliti Senior PWS, Hafizha Dwi Ulfa dalam rilis survei yang bertajuk "Persepsi Publik Terhadap Kerja-Kerjan Menteri Jokowi dan Peta Elektabilitas Capres Jelang Pemilu 2024" secara daring, Jumat (4/2/2022).
Hafizha menjelaskan, nama Prabowo Subianto di puncak elektabilitas relatif belum tergoyahkan sejak lembaga-lembaga survei mainstream merilis hasil survei capres sejak setahun yang lalu. Posisi sebagai Menhan juga membuat nama Prabowo Subianto tidak tenggelam dari panggung politik setelah dinyatakan kalah dalam Pilpres 2019. "Dibanding nama ketua umum partai politik lainnya, nama Prabowo sejauh ini memang nampak paling menonjol," terangnya.
Selanjutnya, sambung Hafizha, muncul nama Sandiaga Uno dengan raihan elektabilitas 8,7% dan Ridwan Kamil sebesar 7,5%. Setelah itu ada nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) yang dipilih oleh 4,1% responden, diikuti oleh Erick Thohir sebesar 2,7%, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan raihan 2,5%, Moeldoko sebesar 2,4%, lalu Gatot Nurmantyo sebesars 1,5% dan Mahfud MD yang meraih 1,2%.
"Sedangkan tokoh-tokoh nasional seperti Airlangga Hartarto (0,9%), Muhaimin Iskandar (0,7%), Puan Maharani (0,6%), dan La Nyalla Mattalitti (0,3%) juga memperoleh dukungan dari publik namun tingkat elektabilitasnya masih jauh dari signifikan," paparnya.
Yang menarik, kata Hafizha, survei PWS kali ini menemukan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko dan Menteri BUMN Erick Thohir dalam deretan 10 besar elektabilitas capres. Seperti diketahui, nama Moeldoko dan Erick Thohir termasuk pendatang baru dalam kontestasi elektabilitas. Namun ternyata keduanya mampu mengungguli elektabilitas tokoh-tokoh nasional yang sudah lama namanya muncul dalam publikasi survei seperti Puan Maharani, Airlangga Hartarto, Mahfud MD, dan Muhaimin Iskandar.
"Ini suatu indikasi bahwa kedua tokoh tersebut sebenarnya juga memiliki potensi elektabilitas di samping nama-nama “konvensional” yang sudah lama menghiasi papan survei," terangnya.
Survei PWS ini dilakukan pada 13-23 Januari 2022 di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Jumlah sampel sebesar 1.421 responden yang diperoleh melalui teknik pencuplikan secara rambang berjenjang (multi-stage random sampling). Batas kesalahan (margin of error) +/- 2,6% dengan tingkat kepercayaan (level of confidence) sebesar 95%. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan responden dengan bantuan aplikasi google form untuk mempermudah pengiriman data wawancara.
(cip)