Tak Bisa Hanya Minta Maaf, PAN Dorong Pengusutan Kasus Hasil PCR Palsu

Jum'at, 04 Februari 2022 - 10:32 WIB
loading...
Tak Bisa Hanya Minta Maaf, PAN Dorong Pengusutan Kasus Hasil PCR Palsu
Jubir Muda PAN, Dimas Prakoso Akbar mendorong pengusutan kasus hasil PCR palsu oleh pihak berwajib. FOTO/INSTAGRAM @dimasakbarz
A A A
JAKARTA - Kasus hasil PCR palsu yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir tidak bisa hanya diselesaikan dengan permintaan maaf. Aparat hukum seperti kepolisian harus turun tangan karena output kinerja penyedia jasa PCR tak hanya berdampak terhadap individu tapi juga data Covid-19 secara nasional.

"Perlu dilakukan investigasi oleh pihak berwenang semisal kepolisian terhadap SOP yg mereka jalankan sehari-hari," tulis Jubir Muda PAN , Dimas Prakoso Akbar di akun Twitter @dimasakbarz dikutip, Jumat (4/2/2022).

Menurut Dimas, meski penyedia jasa tes PCR adalah lembaga swasta, tetapi output kinerja mereka digunakan oleh individu maupun negara. Peran mereka sangat vital dalam fungsi testing and tracing. Data merupakan kunci dalam penanganan pandemi Covid-19. Fluktuasi data harian berdampak pada penentuan kebijakan pemerintah seperti menaikkan atau menurunkan level PPKM, menggeser hari libur nasional, dan lain-lain.



"Maka kasus hasil PCR palsu tidak cukup dengan pernyataan human error lalu minta maaf. Negara harus campur tangan mengusut kasus ini melalui lembaga yang berwenang semisal kepolisian atau kementerian terkait," ujarnya.

Ia menekankan lembaga berwenang harus menetapkan SOP baku dalam pelaksanaan PCR. Hal ini demi meningkatkan kepercayaan masyarakat bahwa tidak ada permainan di bidang kesehatan selama pandemi. "Ini harus menjadi pelajaran bagi seluruh elemen penyedia jasa kesehatan untuk bekerja secara profesional dan transparan," katanya.

Untuk diketahui, sebelumnya masyarakat dikejutkan dengan beredarnya sebuah video di dunia maya yang memperlihatkan hasil tes swab Covid-19 palsu. Dalam video itu terdengar suara perempuan dewasa yang sedang marah-marah di salah satu lokasi Bumame Farmasi. Perempuan itu mengaku sudah mendapat kiriman dua hasil tes swab, meski belum menjalani tes sama sekali. Perempuan itu pun merasa dirugikan mengingat ia hendak melakukan perjalanan ke Bali keesokan harinya.

Baca juga: 23 Mahasiswa Asal Sultra Gagal ke Jakarta karena Kedapatan Bawa Surat PCR Palsu

Atas kasus ini, Direktur Utama Bumame Farmasi James Wihardja meminta maaf atas kekeliruan pengiriman hasil tes swab seorang perempuan yang belakangan diketahui bernama Zakiah. Menurut James, kekeliruan yang terjadi lantaran pihak admin Bumame melakukan kesalahan dalam proses pengiriman hasil tes swab Zakiah, yang sebenarnya diperuntukkan bagi pasien lain namun dengan nama yang sama.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1579 seconds (0.1#10.140)