Besok Pagi, Presiden Hadiri Pelantikan Pengurus Baru PBNU

Minggu, 30 Januari 2022 - 22:52 WIB
loading...
Besok Pagi, Presiden Hadiri Pelantikan Pengurus Baru PBNU
Presiden Jokowi dijadwalkan menghadiri prosesi pengukuhan pengurus baru PBNU digelar di Balikpapan Sport and Convention Center atau Dome Balikpapan, Senin (31/1/2022) pagi. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) memastikan Presiden dan Wakil Presiden serta sejumlah tokoh, dan ulama akan menghadiri prosesi pengukuhan pengurus baru PBNU yang akan digelar di Balikpapan Sport and Convention Center atau Dome Balikpapan, Senin (31/1/2022) pagi.

"InsyaAllah Presiden hadir, Wapres hari ini sudah ada di sini," kata Gus Yahya ketika ditemui di sela-sela gladi bersih di Gedung Dome Balikpapan, Minggu (30/1/2022) malam.

Pengukuhan dan pelantikan pengurus PBNU akan dipimpin langsung oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Ahyar. Sedangkan presiden diundang untuk memberikan sambutan pengukuhan. Sebagian pengurus yang dikukuhkan telah hadir di Balikpapan. Sedangkan ada beberapa pengurus yang tidak bisa hadir tapi tetap akan mengikuti prosesi pengukuhan secara daring.



Pengukuhan kali ini juga disiarkan secara langsung melalui 750 kanal YouTube Santri serta kanal YouTube NU Online, sehingga bisa diikuti oleh para pengurus Cabang, MWCNU hingga Ranting NU.

Pengukuhan juga akan didahului penandatanganan MoU antara PBNU dengan dua kementerian di antaranya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), serta Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).

Untuk KKP MoU untuk memberdayakan kampung nelayan. Sedangkan dengan Kementerian LHK tentang peremajaan kebun kelapa sawit dan reboisasi yang melibatkan petani kecil pinggir hutan. MoU juga akan langsung ditindaklanjuti dengan pencanangan kampung nelayan mandiri di NTT yang akan digelar pada 5 Februari 2022. Sedangkan pemberdayaan masyarakat petani sawit akan dicanangkan di Palembang pada 11 Februari 2022.

Sementara itu, di lokasi pengukuhan pengurus baru PBNU kali ini juga digelar pameran Manuskrip Turots, atau pameran kitab-kitab klasik karya ulama Nusantara. Ada banyak kitab yang dipamerkan. Bahkan ada sebuah kitab yang dimaknai atau dikasih arti oleh Syaikhona Kholil Bangkalan.

Baca juga: PBNU Canangkan Bangun Kantor Baru di Ibu Kota Nusantara

"Pameran turots ini diinisiasi beberapa kiai muda yang menginginkan apa yang mereka sebut Nahdlatul Turots yang berarti kebangkitan warisan intelektual ulama Nusantara," kata Gus Yahya.

Kitab-kitab yang dipamerkan menggambarkan tentang betapa kaya warisan intelektual Nusantara sebagai sebuah pergulatan dari para ulama Nusantara. "Manuskrip yang dikumpulkan para kiai muda ini ada yang sangat tua bahkan ada karya yang belum diterbitkan," kata Gus Yahya.

Karya para ulama Nusantara ini menunjukkan betapa kuatnya Islam Nusantara yang memiliki rujukan yang otentik dan kokoh untuk wawasan keagamaan. "Kita memiliki struktur keagamaan kita sendiri yang tidak kalah kokoh dibandingkan struktur keagamaan dari belahan dunia mana pun," kata Gus Yahya.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2305 seconds (0.1#10.140)