Musda Demokrat Ajang Adu Ide dan Gagasan Menangkan Pemilu 2024

Selasa, 18 Januari 2022 - 21:07 WIB
loading...
Musda Demokrat Ajang...
Kepala Badan Pemenangan Organisasi Kaderisasi Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat Herman Khaeron. Foto/Dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - DPP Partai Demokrat akan melaksanakan kegiatan Musyawarah Daerah (Musda) kembali di Provinsi Jawa Barat pada 19 Januari 2022 dan Jawa Timur pada 20 Januari 2022. Musda di dua provinsi itu bakal dibuka oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bersama Sekretaris Jenderal Teuku Riefky Harsya secara virtual.

Kepala Badan Pemenangan Organisasi Kaderisasi Keanggotaan (BPOKK) DPP Partai Demokrat Herman Khaeron menjelaskan musda yang dilakukan partainya itu berbeda dari musda sebelumnya. Ada beberapa tahapan dalam pelaksanaan Musda Partai Demokrat, yaitu pra, pelaksanaan, dan pasca musda.

"Tahapan pra musda yaitu persiapan, penjaringan, dan verifikasi faktual pemilik suara dan dukungan terhadap bakal calon akan dilakukan H-1 Musda. Bagaimana calon mendapatkan dukungan dari pemilik suara yaitu DPC. Tentunya yang memberi dukungan ganda, akan duberikan sanksi," kata Herman Khaeron, Selasa (18/1/2022).





Dia menjelaskan pelaksanaan musda kali ini tidak memilih ketua, melainkan mengusulkan bacalon dalam sidang musda, menetapkan elemen formatur, dan keputusan-keputusan lainya. "Kemudian sidang musda mengusulkan nama calon, maksimal 3 nama calon, dan sedikitnya satu calon ke tim 3 DPP dalam hal ini ketua umum, sekretaris jenderal, dan ketua BPOKK untuk mengukuti tahap pasca musda," kata anggota DPR RI ini.

Dia mengatakan jika sebelumnya yang menentukan ketua DPD adalah suara terbanyak, tetapi sekarang yang terpenting para calon memenuhi persyaratan, selebihnya akan mengikuti tahapan uji kelayakan dan kepatutan dengan materi pokok visi, misi, dan program kerja calon. “Sehingga menghasilkan pimpinan yang betul - betul kredibel dan berintegritas, serta dapat menggerakan mesin partai di daerahnya masing-msaing," imbuhnya.

Kemudian, kata dia, yang paling penting bahwa kegiatan musda bukan adu kekuatan uang, melainkan adu ide dan gagasan kesiapan menghadapi Pemilu 2024. "Saya tegaskan musda bukan adu kekuatan dan uang, namun adu ide gagasan bagaimana dapat menggerakkan mesin partai dengan baik, terutama memenangkan Pemilu 2024,” ujarnya.



Lebih lanjut dia mengatakan bahwa musda juga bukan banyak-banyakan dukungan pemilik suara, tetapi memenuhi syarat yang diatur dalam peraturan organisasi. “Dan selebihnya dapat meyakinkan DPP bahwa Ketua DPD mampu memperbanyak pemilih Demokrat di wilayahnya, sehingga menang dalam pemilu dan pilkada serentak 2024,” ungkapnya.

Karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19, peserta musda wajib menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Semua peserta akan menjalani tes swab dan dipastikan dalam kondisi sehat. Musda diharapkan bisa berjalan secara demokratis, tertib, aman, lancar, dan legitimasi.

“Musda adalah amanat AD/ART tahun 2020, dengan prinsip dasar pelaksanaan yang harus dipedomani seluruh kader adalah sebagai ajang konsolidasi, harmonisasi, dan rekonsiliasi,” ujarnya.
(rca)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1830 seconds (0.1#10.140)