Menag Yaqut Belum Bisa Pastikan Keberangkatan Haji 2022

Senin, 17 Januari 2022 - 13:25 WIB
loading...
Menag Yaqut Belum Bisa...
Menag Yaqut Cholil Qoumas dalam rapat kerja bersama Komisi VIII DPR RI yang disiarkan secara daring, Senin (17/1/2022). FOTO/TANGKAPAN LAYAR
A A A
JAKARTA - Menteri Agama ( Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyatakan hingga saat ini belum dapat memastikan keberangkatan haji 1443 H/2022 M beserta kuotanya. Sebab, seperti tahun-tahun sebelumnya, kepastian ada atau tidaknya penyelenggaraan haji menjadi kewenangan Pemerintah Arab Saudi.

"Namun kami terus berkoordinasi dan sampai saat ini kepastian tentang ada atau tidaknya penyelenggaraan ibadah haji tahun 1433 H/2022 M belum dapat diperoleh sebagaimana yang telah disampaikan pada rapat kerja sebelumnya," kata Menag dalam Rapat kerja bersama komisi VIII DPR RI, yang disiarkan secara daring, Senin (17/1/2022).

Menag menekankan bahwa belum adanya kepastian juga dialami negara-negara lain yang ingin memberangkatkan jamaah haji pada 2022.



"Belum adanya pembicaraan ini bukan hanya kepada Indonesia tetapi juga kepada negara-negara lain yang menyelenggarakan misi haji," katanya.

Menag Yaqut mengaku sanggup melakukan diplomasi antarnegara, tanpa harus Presiden Jokowi turun ke Arab Saudi.

"Jadi selama kita masih bisa, saya kira belum perlulah presiden, karena apa yang dilakukan Saudi dan apa yang kita lakukan ini sebenarnya sudah berkomunikasi terus-menerus, baik secara korespondensi melalui surat-menyurat maupun komunikasi melalui telepon dan WhatsApp ke otoritas di Saudi jadi kita tunggu saja prosesnya sambil terus berdoa," katanya.

Baca juga: Ibadah Haji, Ziarah Terbesar di Dunia yang Merangkul Perbedaan Manusia

Menag menduga ketidakpastian tersebut tidak lain karena Arab Saudi belum mempunyai skema penyelenggaraan ibadah haji di masa pandemi. Khususnya terkait maraknya penyebaran varian Omicron di seluruh dunia.

"Kalau diminta memastikan tidak ada yang bisa memastikan sampai sekarang. Bahkan saya yakin pemerintah Saudi pun belum memiliki skema memastikan atau tidak karena pasti banyak yang harus dievaluasi apalagi kita tahu Omicron ini semakin banyak kasusnya," katanya.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1253 seconds (0.1#10.140)