Survei: Elektabilitas PDIP Kokoh di Puncak, Gerindra-Golkar Bersaing Raih Posisi Kedua

Minggu, 09 Januari 2022 - 18:49 WIB
loading...
Survei: Elektabilitas PDIP Kokoh di Puncak, Gerindra-Golkar Bersaing Raih Posisi Kedua
Elektabilitas PDIP masih menduduki posisi puncak menjelang Pemilu 2024. Dalam survei Indikator Politik Indonesia, elektabilitas PDIP sebesar 26,4%. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Elektabilitas PDI Perjuangan hingga saat ini masih menduduki posisi puncak menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Berdasarkan survei yang dilakukan lembaga Indikator Politik Indonesia, elektabilitasnya masih sangat jauh untuk dikejar.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi menyampaikan bahwa dalam surveinya, elektabilitas PDIP sebesar 26,4%. Partai berlambang banteng merah ini sangat besar memiliki peluang untuk kembali menjadi partai pemenang Pemilu 2024 mendatang.

"Kemudian Gerindra 11,1% dan Golkar 10,4%," kata Burhanuddin dalam paparannya secara daring, Minggu (9/1/2022).



Sementara, Partai Demokrat menduduki peringkat keempat dengan elektabilitas sebesar 8,7%. Sementara, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) berada di bawahnya dengan elektabilitas 6,8%. Sedangkan, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menduduki peringkat keenam dengan elektabilitas sebesar 5,3%.

Di samping itu, Partai Nasdem dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) harus berjuang agar bisa mencapai titik aman dalam Pemilu 2024 mendatang. Pasalnya, elektabilitas keduanya berada persis pada ambang batas parlemen atau parliementary threshold yakni 4%.

Sedangkan, Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi satu-satunya partai Senayan yang diprediksi tidak lolos Pemilu 2024 lantaran elektabilitasnya sebesar 2,5%.

Baca juga: Terus Perkuat Kaderisasi, PDIP Mantap Menatap Pemilu 2024

Untuk diketahui, survei Indikator ini dilakukan pada periode 6-11 Desember 2021. Adapun, survei menggunakan metode multistage random sampling. Sementara, total sampel 2.020 responden dengan jumlah sapel basis sebanyak 1.220 orang tersebar proporsional di 34 provinsi serta dilakukan penambahan sebanyak 800 responden di Jawa Timur.

Dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel basis 1.220 responden memiliki toleransi kesahalan (margin of error) sekitar 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%.
(abd)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1577 seconds (0.1#10.140)