Fenomena Boneka Arwah, Kemenag Ungkap Fakta Sebenarnya
loading...

Fenomena adopsi boneka arwah atau spirit doll yang sedang tren saat ini. Foto/iNews TV
A
A
A
JAKARTA - Sekretaris Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag), M. Fuad Nasar tutur berkomentar tentang fenomena adopsi boneka arwah atau spirit doll yang sedang tren saat ini. Adapun boneka arwah sejatinya bertentangan dengan nilai tauhid dan menurunkan nilai kemanusiaan.
Baca juga: Viral! Lowongan Baby Sitter Boneka Arwah, Syaratnya Bikin Merinding
"Mempercayai adanya unsur kekuatan gaib pada benda bikinan manusia atau benda alam berarti menurunkan nilai kemuliaan manusia, karena bertentangan dengan nilai tauhid sebagai asas keimanan kepada Allah Yang Maha Esa," kata Fuad Nasar, Kamis (6/1/2022).
Baca juga: Boneka Arwah Viral! Ini Kata Kolektor Asal Cimahi
Menurutnya, dalam tinjauan moderasi beragama, segala sesuatu yang merendahkan harkat, derajat, dan martabat kemanusian sebagai makhluk yang berakal harus dicegah.
Moderasi beragama mengandung makna cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan berlandaskan prinsip adil, berimbang dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa.
"Manusia diciptakan sebagai makhluk paling tinggi dan paling mulia di antara seluruh ciptaan-Nya," katanya.
Baca juga: Viral! Lowongan Baby Sitter Boneka Arwah, Syaratnya Bikin Merinding
"Mempercayai adanya unsur kekuatan gaib pada benda bikinan manusia atau benda alam berarti menurunkan nilai kemuliaan manusia, karena bertentangan dengan nilai tauhid sebagai asas keimanan kepada Allah Yang Maha Esa," kata Fuad Nasar, Kamis (6/1/2022).
Baca juga: Boneka Arwah Viral! Ini Kata Kolektor Asal Cimahi
Menurutnya, dalam tinjauan moderasi beragama, segala sesuatu yang merendahkan harkat, derajat, dan martabat kemanusian sebagai makhluk yang berakal harus dicegah.
Moderasi beragama mengandung makna cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama yang melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemaslahatan berlandaskan prinsip adil, berimbang dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa.
"Manusia diciptakan sebagai makhluk paling tinggi dan paling mulia di antara seluruh ciptaan-Nya," katanya.
(maf)
Lihat Juga :