Baliho Puan Maharani di Pengungsian Semeru Bisa Kikis Elektabilitas
loading...
A
A
A
JAKARTA - Baliho Ketua DPR Puan Maharani bertebaran di sepanjang jalan menuju posko pengungsian letusan Gunung Semeru , di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Baliho berukuran 3 x 2 meter yang lengkap dengan kata-kata mutiaranya, nampak memadati jalan desa sepanjang 2 km menuju posko pengungsian letusan Gunung Semeru.
Kata-kata mutiaranya adalah "Tangismu tangisku, ceriamu ceriaku, saatnya bangkit menatap masa depan". Baliho itu bahkan juga tertancap di depan posko pengungsian.
Menanggapi hal itu, Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menyarankan sebaiknya pendekatan baliho itu dihentikan terlebih dahulu oleh Puan Maharani.
"Apalagi balihonya dipasang di desa yang terdampak erupsi, ini akan jadi kontraproduktif bagi Puan. Karena masyarakat tak butuh Baliho, tapi butuh sembako," kata Ujang kepada SINDOnews, Kamis (23/12/2021).
Meskipun Puan Maharani sudah memberikan bantuan ke para pengungsi, namun dia menilai kesannya tak ikhlas karena baliho tersebut terpasang. "Karena membuat rakyat tak simpati pada Puan," ungkapnya.
Menurut dia, sebaiknya tidak perlu memasang baliho jika ingin membantu rakyat yang terdampak erupsi Gunung Semeru itu. "Karena jika membantu lalu diembel-embeli dengan pasang baliho, itu membuat rakyat menilai bahwa Puan ada maunya dan ada unsur politiknya. Dan itu bisa membuat rakyat tak simpati, jika rakyat tak simpati, maka akan membuat elektabilitasnya makin terkikis," pungkasnya.
Kata-kata mutiaranya adalah "Tangismu tangisku, ceriamu ceriaku, saatnya bangkit menatap masa depan". Baliho itu bahkan juga tertancap di depan posko pengungsian.
Menanggapi hal itu, Pengamat Politik Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menyarankan sebaiknya pendekatan baliho itu dihentikan terlebih dahulu oleh Puan Maharani.
"Apalagi balihonya dipasang di desa yang terdampak erupsi, ini akan jadi kontraproduktif bagi Puan. Karena masyarakat tak butuh Baliho, tapi butuh sembako," kata Ujang kepada SINDOnews, Kamis (23/12/2021).
Meskipun Puan Maharani sudah memberikan bantuan ke para pengungsi, namun dia menilai kesannya tak ikhlas karena baliho tersebut terpasang. "Karena membuat rakyat tak simpati pada Puan," ungkapnya.
Menurut dia, sebaiknya tidak perlu memasang baliho jika ingin membantu rakyat yang terdampak erupsi Gunung Semeru itu. "Karena jika membantu lalu diembel-embeli dengan pasang baliho, itu membuat rakyat menilai bahwa Puan ada maunya dan ada unsur politiknya. Dan itu bisa membuat rakyat tak simpati, jika rakyat tak simpati, maka akan membuat elektabilitasnya makin terkikis," pungkasnya.
(rca)