Elektabilitas Turun, PDIP Anggap Hal Biasa
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pandemi Covid-19 ternyata tidak hanya berdampak pada kesehatan dan ekonomi. Kinerja partai politik (parpol) pun ikut disorot sehingga berpengaruh terhadap elektabilitasnya. Dalam survei Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) turun dari 29,8 ke 22,2 persen. Itu terjadi dalam rentang waktu tiga bulan.
Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira mengatakan, survei yang dilakukan di masa pandemi berpengaruh terhadap PDIP yang dianggap sebagai partai berkuasa atau pemenang pemilu. Dia yakin elektabilitas partainya akan kembali naik atau stabil setelah situasi normal.
"Tentu saja ada kaitannya. Risiko parpol pemenang dengan kader partainya di pemerintahan apabila rakyat puas terhadap kinerja pemerintah, elektabilitas partai ikut naik atau sebaliknya," ujarnya kepada SINDOnews, Selasa (9/6/2020). ( ).
PDIP merupakan partai yang stabil di jajaran atas politik Indonesia. Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu tiga kali memenangi pemilu legislatif, yakni 1999, 2014, dan 2019. Dua kali mengantarkan kadernya, Joko Widodo (Jokowi) menduduki kursi RI-1.
Andreas menganggap biasa saja fluktuasi elektabilitas partai. Setiap survei selalu dijadikan bahan koreksi, serta memompa semangat dan kinerja kader. Mesin partai pun siap untuk mengembalikan lagi elektabilitas PDIP. "Tetap bekerja keras seperti biasa," ucapnya.
Ada berita kurang baik, PDIP juga mendapatkan kabar yang cukup menggembirakan karena elektabilitas salah satu kadernya, Ganjar Pranowo , meningkat. Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu melewati Anies Rasyid Baswedan dan mulai memepet Prabowo Subianto.
Indikator melakukan survei pada 16-18 Mei lalu dengan 1.200 responden. Margin of error survei ini 2,9 persen. Dalam jajaran tokoh, elektabilitas Ganjar mencapai 11,8 persen atau naik 2,7 persen dari Februari lalu. Sementara itu, elektablitas Prabowo 14,1 persen atau turun 8,1 persen.
"Sebagai sesama kader, saya ikut gembira dan bangga melihat elektabilitas Mas Ganjar meningkat. Meskipun buat saya ini wajar dan tidak sangat mengejutkan melihat kinerja dan kerja keras selama ini, terutama di masa pandemi Covid-19," pungkasnya.
Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira mengatakan, survei yang dilakukan di masa pandemi berpengaruh terhadap PDIP yang dianggap sebagai partai berkuasa atau pemenang pemilu. Dia yakin elektabilitas partainya akan kembali naik atau stabil setelah situasi normal.
"Tentu saja ada kaitannya. Risiko parpol pemenang dengan kader partainya di pemerintahan apabila rakyat puas terhadap kinerja pemerintah, elektabilitas partai ikut naik atau sebaliknya," ujarnya kepada SINDOnews, Selasa (9/6/2020). ( ).
PDIP merupakan partai yang stabil di jajaran atas politik Indonesia. Partai besutan Megawati Soekarnoputri itu tiga kali memenangi pemilu legislatif, yakni 1999, 2014, dan 2019. Dua kali mengantarkan kadernya, Joko Widodo (Jokowi) menduduki kursi RI-1.
Andreas menganggap biasa saja fluktuasi elektabilitas partai. Setiap survei selalu dijadikan bahan koreksi, serta memompa semangat dan kinerja kader. Mesin partai pun siap untuk mengembalikan lagi elektabilitas PDIP. "Tetap bekerja keras seperti biasa," ucapnya.
Ada berita kurang baik, PDIP juga mendapatkan kabar yang cukup menggembirakan karena elektabilitas salah satu kadernya, Ganjar Pranowo , meningkat. Elektabilitas Gubernur Jawa Tengah itu melewati Anies Rasyid Baswedan dan mulai memepet Prabowo Subianto.
Indikator melakukan survei pada 16-18 Mei lalu dengan 1.200 responden. Margin of error survei ini 2,9 persen. Dalam jajaran tokoh, elektabilitas Ganjar mencapai 11,8 persen atau naik 2,7 persen dari Februari lalu. Sementara itu, elektablitas Prabowo 14,1 persen atau turun 8,1 persen.
"Sebagai sesama kader, saya ikut gembira dan bangga melihat elektabilitas Mas Ganjar meningkat. Meskipun buat saya ini wajar dan tidak sangat mengejutkan melihat kinerja dan kerja keras selama ini, terutama di masa pandemi Covid-19," pungkasnya.
(zik)