Jelang Muktamar NU ke-34, Gus Yahya Serukan soal Peradaban Baru ke Nahdliyin

Rabu, 22 Desember 2021 - 02:07 WIB
loading...
Jelang Muktamar NU ke-34,...
Jelang pelaksaan Muktamar ke-34, calon Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengajak Nahdliyin untuk tidak sekadar memahami NU sebagai identitas. Foto: KORAN SINDO/Abdul Hakim
A A A
LAMPUNG - Jelang pelaksaan Muktamar NU ke-34, calon Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) mengajak Nahdliyin untuk tidak sekadar memahami NU sebagai identitas. Sebab NU didirikan membawa mandat peradaban.

Jika hal itu terjadi, maka NU hanya jalan di tempat, dan baru bergerak jika diserang. Tapi tidak ada langkah untuk mengejar suatu tujuan tertentu di masa depan.



“Ini penting sekali untuk dipahami semua kader NU, supaya kemudian siap untuk bergerak bekerja menjalankan agenda-agenda organisasi,” ujarnya dalam acara Ngopi Bareng Gus Yahya, di Lampung, Selasa (21/12/2021).

Mantan anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) ini menyebut, NU berdiri pada 1926 seusai kekhalifahan Turki Utsmani runtuh pada tahun 1924. Padahal pada zaman itu, kekhalifahan Turki Utsmani menjadi model dunia keislaman.



“Kekhalifahan Turki Utsmani ini bisa saya sebut imperium terbesar yang pernah ada sepanjang sejarah. Bisa dibandingkan dengan imperium Iskandar Zulkarnaen,” jelasnya.

Namun dengan runtuhnya kekhalifahan Turki Utsmani, dunia Islam kehilangan model peradabannya. Padahal ratusan tahun sebelumnya mewarnai dan menjadi rancang bangun.

“Ketika runtuh, kemudian muncul revitalisasi, moderninasi Islam. Lalu muncul kerajaan baru di Hijaz, Arab Saudi, yang dipimpin Abdul Aziz bin Abdul Rahman Al Saud,” terangnya.

Kemudian, salah satu pendiri NU KH Wahab Chasbullah yang sempat berada di Arab menyatakan bahwa Arab Saudi tidak bisa dijadikan model. Sehingga akhirnya bersama-sama mendirikan NU ini.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Wamenag Minta PUI Inisiasi...
Wamenag Minta PUI Inisiasi Silaturahmi Akbar Ormas Islam
Perkuat Kelembagaan,...
Perkuat Kelembagaan, BPKH Jalin Sinergi dengan PBNU
Arifatul Choiri Terpilih...
Arifatul Choiri Terpilih sebagai Ketua PP Muslimat NU, Khofifah Jadi Ketua Dewan Pembina
Kongres Keluarga Maslahat...
Kongres Keluarga Maslahat NU, Ketua PBNU: Jadi Vaksin Tren Perkembangan Pergaulan
NU 102 Tahun: Dari Kolaborasi...
NU 102 Tahun: Dari Kolaborasi Menuju Peradaban Inklusif
Buka Tanwir I Aisyiyah,...
Buka Tanwir I Aisyiyah, Haedar Nashir: Berikan Kontribusi, Jangan Hanya Hadir Menjadi Panduan Sorak
LPOI Sampaikan Surat...
LPOI Sampaikan Surat Terbuka untuk Presiden Prabowo, Begini Isinya
Luhut Binsar Pandjaitan:...
Luhut Binsar Pandjaitan: NU Harus Memimpin Upaya Perdamaian Timur Tengah
Milad ke-119, Syarikat...
Milad ke-119, Syarikat Islam Doakan Prabowo Sukses Pimpin Negara
Rekomendasi
Putri Nabila Meminta...
Putri Nabila Meminta Maaf pada Mantan Kekasih di Lagu Maaf
Kiper Bahrain Ketar-ketir:...
Kiper Bahrain Ketar-ketir: Timnas Indonesia Sama Sulitnya dengan Lawan Raksasa Asia
MNC Sekuritas dan Sucor...
MNC Sekuritas dan Sucor Asset Management Gelar Edukasi Pasar Modal Syariah di UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon
Berita Terkini
Eksepsi Ditolak, Tom...
Eksepsi Ditolak, Tom Lembong: Kami Hormati Putusan Majelis Hakim
8 menit yang lalu
Presiden Bakal Umumkan...
Presiden Bakal Umumkan Tunjangan Guru ASN Langsung ke Rekening
1 jam yang lalu
Menkomdigi Sebut Status...
Menkomdigi Sebut Status Seskab Berlandaskan Kewenangan Konstitusional
2 jam yang lalu
Ahok Penuhi Panggilan...
Ahok Penuhi Panggilan Kejagung: Apa yang Saya Tahu Akan Saya Sampaikan!
2 jam yang lalu
Daftar Lengkap 10 Kapolda...
Daftar Lengkap 10 Kapolda Baru pada Mutasi Polri Maret 2025, Ini Nama-namanya
3 jam yang lalu
Mutasi Polri Maret 2025:...
Mutasi Polri Maret 2025: Irjen Rusdi Hartono Jabat Kapolda Sulsel, Brigjen Mardiyono Kapolda Bengkulu
3 jam yang lalu
Infografis
Yahya Sinwar Pemimpin...
Yahya Sinwar Pemimpin Baru Hamas setelah Pembunuhan Ismail Haniyeh
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved