Ganjar-Puan Bisa Jadi Lokomotif PDIP Menangi Pileg dan Pilpres 2024
loading...
A
A
A
JAKARTA - Duet Ganjar Pranowo-Puan Maharani dinilai akan menjadi lokomotif kemenangan bagi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ), baik di Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar Puan Mochtar Mohammad mengatakan, ada beberapa dasar mengapa pasangan Ganjar-Puan mengarah kepada kemenangan. Pertama, lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) beberapa waktu lalu merilis hasil surveinya di Jawa Barat. Dalam survei tersebut terpotret adanya fenomena baru bahwa masyarakat di Jawa Barat mengenal sosok Presiden pertama Indonesia, Bung Karno sebesar 94% dan semuanya menyukai sosok Bung Karno.
Jawa Barat merupakan provinsi dengan penduduk terbesar di Indonesia yakni 47.586.947 jiwa. Potret Jawa Barat merupakan sebuah gambaran dari Indonesia secara keseluruhan. Hasil survei merupakan sebuah indikator bahwa masyarakat saat ini pada umumnya memiliki kerinduan kepada sosok Bung karno dan konsep-konsep dari Bung Karno.
Baca juga: PDIP Sepakati Andi Ansyari jadi Diusulkan Dampingi Plt Gubernur
Ganjar dan Puan sebagai kader ideologis Bung Karno dan kader biologis Bung Karno dirasa mampu untuk mengobati kerinduan masyarakat kepada sosok Bung Karno. Kedua, PDI Perjuangan merupakan partai pemenang yang memiliki kader terbanyak di legislatif maupun eksekutif dari hasil pemilu tahun 2019 dan pilkada serentak pada 2020 lalu.
Ketiga, masa bakti para kepala daerah dan wakil kepala daerah yang selesai pada tahun 2022 dan 2023 jumlahnya kurang lebih separuh dari total yang ada, akan di Plt kan dari unsur ASN/Polri/ TNI yang ditentukan oleh pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri.
"Sehingga tidak ada pesaing Ganjar-Puan dari unsur kepala daerah yang memanfaatkan posisi kepala daerahnya untuk nyapres di tahun 2024," katanya dalam siaran tertulis pada Selasa (21/12/2021).
Keempat, lanjut dia, pesaing Ganjar Puan yang berada di kabinet pemerintahan Jokowi pun juga akan sangat sulit untuk bergerak secara politik. Fokus pemerintah yang sedang berjuangan memulihkan kondisi ekonomi nasional membutuhkan kabinet yang serius serta fokus terhadap permasalahan yang ada.
Baca juga: Charta Politika: Ganjar Ungguli Prabowo dan Anies soal Elektabilitas Capres
Jika pesaing Ganjar Puan terlalu fokus untuk nyapres, maka besar kemungkinan akan kehilangan kursi menterinya karena terkena reshuffle kabinet oleh Presiden Jokowi.
Kelima, Ganjar Pranowo merupakan kader terbaik PDI Perjuangan yang hari ini selalu menjuarai berbagai hasil survei popularitas calon Presiden. Di sisi lain, Puan Maharani juga merupakan kader terbaik yang muncul dari aspirasi murni kader PDI Perjuangan yang ada di seluruh Indonesia.
Pilpres kali ini yang bertepatan dengan pemilihan legislatif sangat mempengaruhi hasil keduanya sebagai efek ekor jas (coat tail effect).
"Bisa saja karena penggabungan 2 kader terbaik PDI Perjuangan ini (Ganjar-Puan) yang juga merupakan kehendak kader bersama rakyat Indonesia. Maka hasil pemilu pada tahun 2024 nanti, suara PDI Perjuangan akan melebihi hasil perolehan suara PDI Perjuangan pada tahun 1999 yang hampir 34% pada saat itu," ucapnya.
Ketua Dewan Pembina Laskar Ganjar Puan Mochtar Mohammad mengatakan, ada beberapa dasar mengapa pasangan Ganjar-Puan mengarah kepada kemenangan. Pertama, lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) beberapa waktu lalu merilis hasil surveinya di Jawa Barat. Dalam survei tersebut terpotret adanya fenomena baru bahwa masyarakat di Jawa Barat mengenal sosok Presiden pertama Indonesia, Bung Karno sebesar 94% dan semuanya menyukai sosok Bung Karno.
Jawa Barat merupakan provinsi dengan penduduk terbesar di Indonesia yakni 47.586.947 jiwa. Potret Jawa Barat merupakan sebuah gambaran dari Indonesia secara keseluruhan. Hasil survei merupakan sebuah indikator bahwa masyarakat saat ini pada umumnya memiliki kerinduan kepada sosok Bung karno dan konsep-konsep dari Bung Karno.
Baca juga: PDIP Sepakati Andi Ansyari jadi Diusulkan Dampingi Plt Gubernur
Ganjar dan Puan sebagai kader ideologis Bung Karno dan kader biologis Bung Karno dirasa mampu untuk mengobati kerinduan masyarakat kepada sosok Bung Karno. Kedua, PDI Perjuangan merupakan partai pemenang yang memiliki kader terbanyak di legislatif maupun eksekutif dari hasil pemilu tahun 2019 dan pilkada serentak pada 2020 lalu.
Ketiga, masa bakti para kepala daerah dan wakil kepala daerah yang selesai pada tahun 2022 dan 2023 jumlahnya kurang lebih separuh dari total yang ada, akan di Plt kan dari unsur ASN/Polri/ TNI yang ditentukan oleh pemerintah melalui Kementerian Dalam Negeri.
"Sehingga tidak ada pesaing Ganjar-Puan dari unsur kepala daerah yang memanfaatkan posisi kepala daerahnya untuk nyapres di tahun 2024," katanya dalam siaran tertulis pada Selasa (21/12/2021).
Keempat, lanjut dia, pesaing Ganjar Puan yang berada di kabinet pemerintahan Jokowi pun juga akan sangat sulit untuk bergerak secara politik. Fokus pemerintah yang sedang berjuangan memulihkan kondisi ekonomi nasional membutuhkan kabinet yang serius serta fokus terhadap permasalahan yang ada.
Baca juga: Charta Politika: Ganjar Ungguli Prabowo dan Anies soal Elektabilitas Capres
Jika pesaing Ganjar Puan terlalu fokus untuk nyapres, maka besar kemungkinan akan kehilangan kursi menterinya karena terkena reshuffle kabinet oleh Presiden Jokowi.
Kelima, Ganjar Pranowo merupakan kader terbaik PDI Perjuangan yang hari ini selalu menjuarai berbagai hasil survei popularitas calon Presiden. Di sisi lain, Puan Maharani juga merupakan kader terbaik yang muncul dari aspirasi murni kader PDI Perjuangan yang ada di seluruh Indonesia.
Pilpres kali ini yang bertepatan dengan pemilihan legislatif sangat mempengaruhi hasil keduanya sebagai efek ekor jas (coat tail effect).
"Bisa saja karena penggabungan 2 kader terbaik PDI Perjuangan ini (Ganjar-Puan) yang juga merupakan kehendak kader bersama rakyat Indonesia. Maka hasil pemilu pada tahun 2024 nanti, suara PDI Perjuangan akan melebihi hasil perolehan suara PDI Perjuangan pada tahun 1999 yang hampir 34% pada saat itu," ucapnya.
(abd)