Duet Ganjar-Puan di Pilpres 2024 Bangkitkan Semangat Juang Kader PDIP
loading...
A
A
A
JAKARTA - PDI Perjuangan diharapkan mengusung duet Ganjar Pranowo-Puan Maharani dalam Pilpres 2024. Pasalnya, dalam tradisi PDI Perjuangan apabila memasangkan pasangan sesama kader partai akan membangkitkan semangat juang kader dalam meraih kemenangan.
Hal itu diungkapkan mantan Ketua Umum Laskar Jokowi, Mochtar Mohamad. Menurut Mochtar, ada beberapa indikator mengukur potensi keistimewaan Ganjar-Puan pada pilpres mendatang. Pertama, Ganjar Pranowo adalah kader ideologis Bung Karno, sementara Puan Maharani merupakan kader ideologis sekaligus biologis Bung Karno.
Kedua, Pilpres 2024 ambang batas Presidensial Threshold hanya PDIP yang mampu mengusung pasangan calon presiden sendiri. Pada Pemilu 2024, Pilpres akan bersamaan dengan pemilihan legislatif. "Efek ekor jas partai yang mengusung kader sebagai capres dan cawapres akan berpengaruh terhadap perolehan suara dan kursi di legislatif dan pilkada," kata Mochtar, Jumat (17/12/21).
Mochtar melanjutkan, Ganjar-Puan akan menciptakan kesolidan dari PDIP dan kekuatan kelompok Soekarnois di luar PDIP akan menyatu di dalam pasangan ini. Tak itu saja Ganjar-Puan akan menjamin keberlangsungan estafet kepemimpinan Jokowi pada pemerintahan ke depan yang sudah terbukti keberhasilannya saat ini.
Dia melanjutkan, Ganjar Pranowo mewakili Jawa dan Puan Maharani mewakili Sumatera, artinya telah mencakup 70% pemilih di Indonesia. "Ganjar-Puan sangat berpengalaman di eksekutif maupun legislatif," tuturnya.
Mochtar mengungkapkan, Ganjar Pranowo sangat dekat dengan kelompok Islam, seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan bahkan beristrikan cucu dari KH. Hisyam Abdul Karim, yang merupakan ulama besar dari Kalijaran, Purbalingga. Sementara garis keturunan dari Puan Maharani merupakan cucu dari proklamator bangsa, yaitu Bung Karno dan cucu dari Tjik Agus Kiemas ayah Muhammad Taufik Kiemas, yang merupakan tokoh Masyumi di Sumatera.
Mochtar menilai, Ganjar Pranowo berpotensi menarik preferensi pemilih partai yang tidak memiliki calon presiden sendiri. Munculnya nama Ganjar Pranowo yang akan diklaim oleh banyak partai menjadi magnet bagi para swing voters. "Dalam tradisi PDI Perjuangan, apabila memasangkan pasangan sesama kader partai akan membangkitkan semangat juang kader dalam meraih kemenangan," ucapnya.
Hal itu diungkapkan mantan Ketua Umum Laskar Jokowi, Mochtar Mohamad. Menurut Mochtar, ada beberapa indikator mengukur potensi keistimewaan Ganjar-Puan pada pilpres mendatang. Pertama, Ganjar Pranowo adalah kader ideologis Bung Karno, sementara Puan Maharani merupakan kader ideologis sekaligus biologis Bung Karno.
Kedua, Pilpres 2024 ambang batas Presidensial Threshold hanya PDIP yang mampu mengusung pasangan calon presiden sendiri. Pada Pemilu 2024, Pilpres akan bersamaan dengan pemilihan legislatif. "Efek ekor jas partai yang mengusung kader sebagai capres dan cawapres akan berpengaruh terhadap perolehan suara dan kursi di legislatif dan pilkada," kata Mochtar, Jumat (17/12/21).
Mochtar melanjutkan, Ganjar-Puan akan menciptakan kesolidan dari PDIP dan kekuatan kelompok Soekarnois di luar PDIP akan menyatu di dalam pasangan ini. Tak itu saja Ganjar-Puan akan menjamin keberlangsungan estafet kepemimpinan Jokowi pada pemerintahan ke depan yang sudah terbukti keberhasilannya saat ini.
Dia melanjutkan, Ganjar Pranowo mewakili Jawa dan Puan Maharani mewakili Sumatera, artinya telah mencakup 70% pemilih di Indonesia. "Ganjar-Puan sangat berpengalaman di eksekutif maupun legislatif," tuturnya.
Mochtar mengungkapkan, Ganjar Pranowo sangat dekat dengan kelompok Islam, seperti Nahdlatul Ulama (NU) dan bahkan beristrikan cucu dari KH. Hisyam Abdul Karim, yang merupakan ulama besar dari Kalijaran, Purbalingga. Sementara garis keturunan dari Puan Maharani merupakan cucu dari proklamator bangsa, yaitu Bung Karno dan cucu dari Tjik Agus Kiemas ayah Muhammad Taufik Kiemas, yang merupakan tokoh Masyumi di Sumatera.
Mochtar menilai, Ganjar Pranowo berpotensi menarik preferensi pemilih partai yang tidak memiliki calon presiden sendiri. Munculnya nama Ganjar Pranowo yang akan diklaim oleh banyak partai menjadi magnet bagi para swing voters. "Dalam tradisi PDI Perjuangan, apabila memasangkan pasangan sesama kader partai akan membangkitkan semangat juang kader dalam meraih kemenangan," ucapnya.
(cip)