Tiga Kiai Sepuh Dukung Penuh Rois Aam PBNU Inginkan Muktamar NU Digelar 17 Desember

Minggu, 28 November 2021 - 15:41 WIB
loading...
Tiga Kiai Sepuh Dukung Penuh Rois Aam PBNU Inginkan Muktamar NU Digelar 17 Desember
Tiga kiai sepuh dari tiga pesantren sangat berpengaruh di Jawa Timur mendukung penuh Rois Aam PBNU KH Miftachul Akhyar yang menginginkan pelaksanaan Muktamar NU digelar pada 17 Desember 2021. Foto/SINDOnews
A A A
SURABAYA - Tiga kiai sepuh dari tiga pesantren sangat berpengaruh di Jawa Timur mendukung penuh Rois Aam PBNU yang menginginkan pelaksanaan Muktamar NU digelar pada 17 Desember 2021.

“Dukungan para kiai ini untuk menjaga Marwah Rois Aam dan Marwah NU,” ujar Juru Bicara Kiai Sepuh Jawa Timur KH Anwar Iskandar, Minggu (28/11/2021). Baca juga: Muktamar Diundur 2022, PWNU Kaltara: Kekompakan Pengurus Lebih Utama

Menurut pengasuh Pesantren Al Amin Kediri ini, Rois Aam adalah jabatan tertinggi di struktur Nahdlatul Ulama (NU). Menjaga Rois Aam sama halnya dengan mengawal martabat NU.

Tiga kiai sepuh yang mendukung penuh Rois Aam ini adalah KH Anwar Mansyur, Pengasuh Pesantren Lirboyo; kemudian KH Nurul Huda Jazuli, Pengasuh Pesantren Ploso, dan KH Fuad Nur Hasan, Pengasuh Pesantren Sidogiri.

Sekadar diketahui sebelumnya Rois Aam PBNU KH Miftachul Akhyar mengeluarkan surat perintah kepada panitia untuk menggelar Muktamar NU pada 17 Desember 2021. Perintah Rois Aam ini mendapatkan banyak dukungan di antaranya 27 Pengurus Wilayah NU serta beragam kelompok juga mendukung.

“Rois Aam tidak sendiri, para kiai dan banyak elemen berada di belakang Rois Aam,” jelas KH Anwar Iskandar.

Tiga Kiai Sepuh mengimbau agar semua pihak tunduk dan patuh terhadap perintah Rois Aam untuk menggelar Muktamar 17 Desember 2021. Pihaknya mengeluarkan dua imbauan kepada seluruh warga NU khususnya PBNU sampai dengan Pengurus Ranting NU:

1. Senantiasa menjaga kebersamaan, kekompakan, persatuan serta mengedepankan akhlaqul karimah dalam mengelola jamiyah Nahdlatul Ulama khususnya menghadapi Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama.
2. Bersama-sama menghormati, mentaati dan mengawal keputusan yang diambil oleh PBNU, khususnya Rais Aam sebagai pemimpin tertinggi Jamiyah NU sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga NU.
(kri)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1537 seconds (0.1#10.140)