Indonesia Jadi Tuan Rumah SARBICA 2021, Tekankan Pentingnya Arsip Penanganan Covid-19

Selasa, 23 November 2021 - 19:40 WIB
loading...
Indonesia Jadi Tuan...
Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Kementerian PANRB Rini Widyantini bersama Kepala ANRI Imam Gunarto membuka SARBICA 2021, Selasa (23/11/2021). FOTO/IST
A A A
JAKARTA - Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan Southeast Asia Regional Branch of International Council on Archives (SARBICA) International Seminar 22nd General Conference dan 23rd Executive Board Meeting 'Safeguarding the Archives: Memory, Pandemic, and Technology'. Kegiatan yang berlangsung tiga hari (23-25/11/2021) dibuka Deputi Bidang Kelembagaan dan Tata Laksana Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Rini Widyantini bersama Kepala Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) Imam Gunarto.

Menurut Rini, tema seminar dan pertemuan rutin tahunan Lembaga Kearsipan se-Asia Tenggara yang tergabung dalam SARBICA ini sangat berkorelasi dengan kondisi yang tengah dihadapi seluruh masyarakat di berbagai belahan dunia. "Ketiadaan pengetahuan yang memadai dalam menghadapi pandemi Covid-19 telah mendorong pemerintah untuk melakukan inovasi dan terobosan, terutama dalam penyusunan kebijakan dan pemberian pelayanan kepada masyarakat," katanya.

Seluruh upaya pemerintah dalam melakukan penanganan pandemi Covid-19, terekam dalam berbagai kebijakan dan kegiatan yang dihasilkan kementerian/lembaga. Rekaman kebijakan dan kegiatan tersebut, sudah seharusnya dikelola dengan cara yang penuh inovasi dan dengan basis teknologi informasi.

Baca juga: Dinas Perpustakaan Parepare Gelar Bimtek Kearsipan Berbasis Aplikasi

"Ini pun menjadi bagian dari akuntabilitas kinerja pemerintah selama masa pandemi Covid-19, juga sebagai media pembelajaran dan sumber pengetahuan bagi generasi yang akan datang," katanya.

Pada kesempatan yang sama, President of International Council on Archives, David Frickers, menerangkan, pertemuan ini akan membahas tentang bagaimana kita membangun dan mengelola inovasi baru, khususnya dengan adanya kondisi pandemi Covid-19.

"Semua sektor terpengaruh karena adanya kondisi ini, tidak terkecuali di bidang administrasi publik dan dunia kearsipan, sehingga menghasilkan berbagai perubahan termasuk di bidang transparansi publik," katanya.

Manajemen kearsipan harus siap dan sangat perlu dapat mengikuti perubahan yang terjadi. Konsekuensinya, administrasi publik perlu juga diperkenalkan dengan teknologi baru agar lebih terjamin dan mampu mempersiapkan generasi mendatang dalam menghadapi kasus serupa.

"Karena itu, marilah kita jadikan ajang ini sebagai awal untuk pengelolaan arsip yang lebih transparan dan relevan dengan kolaborasi antarlembaga dan negara yang lebih baik," kata David.

Baca juga: Audit Arsip Wujud dari Tata Kelola Pemerintah Transparan dan Akuntable

Sementara itu, Imam Gunarto menyampaikan penunjukkan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan konferensi internasional ini didasarkan atas hasil General Conference SARBICA pada 24 Oktober 2018 di Putrajaya, Malaysia. "Tema yang menjadi perhatian pada pertemuan ini yaitu 'Safeguarding the Archives: Memory, Pandemic, and Technology'. Tema tersebut memiliki filosofi dan makna yang sesuai dengan semangat penyelenggaraan kearsipan pada saat ini.

Dikatakan, dalam konteks saat kontemporer kini dapat dilihat dari 3 perspektif yaitu berkaitan dengan peningkatan peran arsip sebagai warisan dokumenter dunia, respons terhadap pandemi, dan pemanfaatan teknologi. "Kegiatan ini menjadi salah satu strategi ANRI untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan kearsipan nasional," katanya.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1552 seconds (0.1#10.140)