Dukung Kebijakan PPKM Level 3 Nataru, PB IDI: Untuk Cegah Lonjakan Kasus Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) menilai langkah yang diambil pemerintah dengan melakukan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Level 3 pada saat Libur Natal dan Tahun Baru sudah tepat. Kebijakan yang akan berlaku 24 Desember 2021 sampai 2 Januari 2022 itu tepat untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19.
“Jadi upaya yang dilakukan oleh Satgas Covid (melalui PPKM) baik mulai dari tingkat pusat sampai tingkat daerah, mereka masih melakukan satu upaya-upaya di dalam menjaga lonjakan kasus,” ujar Ketua PB IDI Adib Khumaidi dalam dialog secara virtual, Selasa (23/11/2021).
Selain itu, Adib mengatakan bahwa hingga saat ini juga terus melakukan koordinasi dengan daerah untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. “Saya masih banyak berkoordinasi dengan teman-teman di daerah dan mereka teman-teman IDI juga masih dilibatkan di dalam satu upaya untuk kesiapan. Walaupun kita sebenarnya tidak berharap ada lonjakan kasus. Tapi yang paling utama sebenarnya bahwa kita harus tetap waspada.”
Adib pun mengatakan semua pihak harus waspada terhadap potensi lonjakan kasus Covid-19. “Siapa yang harus waspada? Yang pertama adalah masyarakat sendiri,” katanya.
Kedua, kata Adib, tentunya dari tenaga medis, tenaga kesehatan juga terus waspada. “Karena kita berupaya nanti tentunya kalaupun ada lonjakan kasus kita tidak melihat dari sisi berapa jumlah positif di dalam satu wilayah saja, tapi yang perlu menjadi penekanan kita adalah berapa jumlah pasien Covid-19 yang dirawat, yang masuk ICU, yang masuk kemudian diisolasi berapa, ini yang harus kita pantau terus. Jadi pendataan itu tidak hanya sekadar bahan pada fokus terkait dengan masalah yang berapa yang positif saja.”
Kemudian, Adib menjelaskan yang paling utama adalah protokol kesehatan harus terus dilaksanakan dengan disiplin terutama di tempat-tempat publik. “Saya kira upaya yang bisa kita lihat, Satgas Covid-19 masih bekerja untuk kemudian dia selalu menyampaikan kepada tempat-tempat publik, tempat wisata karena itu menjadi satu kesiapan yang utama.”
“Jadi kita tetap harus tegas terhadap protokol kesehatan. Artinya sekarang sudah ada aplikasi PeduliLindungi, sekarang kemudian ada kartu vaksin ya. Terus kemudian persyaratan-persyaratan perjalanan. Terus kemudian termasuk yang paling penting di tempat itu tempat wisata benar-benar harus menjaga protokol kesehatan atau menjaga protokol kesehatan dengan baik, memakai masker, dan tetap jaga jarak, menghindari kerumunan,” sambungnya.
“Jadi upaya yang dilakukan oleh Satgas Covid (melalui PPKM) baik mulai dari tingkat pusat sampai tingkat daerah, mereka masih melakukan satu upaya-upaya di dalam menjaga lonjakan kasus,” ujar Ketua PB IDI Adib Khumaidi dalam dialog secara virtual, Selasa (23/11/2021).
Selain itu, Adib mengatakan bahwa hingga saat ini juga terus melakukan koordinasi dengan daerah untuk mengantisipasi lonjakan kasus Covid-19. “Saya masih banyak berkoordinasi dengan teman-teman di daerah dan mereka teman-teman IDI juga masih dilibatkan di dalam satu upaya untuk kesiapan. Walaupun kita sebenarnya tidak berharap ada lonjakan kasus. Tapi yang paling utama sebenarnya bahwa kita harus tetap waspada.”
Adib pun mengatakan semua pihak harus waspada terhadap potensi lonjakan kasus Covid-19. “Siapa yang harus waspada? Yang pertama adalah masyarakat sendiri,” katanya.
Kedua, kata Adib, tentunya dari tenaga medis, tenaga kesehatan juga terus waspada. “Karena kita berupaya nanti tentunya kalaupun ada lonjakan kasus kita tidak melihat dari sisi berapa jumlah positif di dalam satu wilayah saja, tapi yang perlu menjadi penekanan kita adalah berapa jumlah pasien Covid-19 yang dirawat, yang masuk ICU, yang masuk kemudian diisolasi berapa, ini yang harus kita pantau terus. Jadi pendataan itu tidak hanya sekadar bahan pada fokus terkait dengan masalah yang berapa yang positif saja.”
Kemudian, Adib menjelaskan yang paling utama adalah protokol kesehatan harus terus dilaksanakan dengan disiplin terutama di tempat-tempat publik. “Saya kira upaya yang bisa kita lihat, Satgas Covid-19 masih bekerja untuk kemudian dia selalu menyampaikan kepada tempat-tempat publik, tempat wisata karena itu menjadi satu kesiapan yang utama.”
Baca Juga
“Jadi kita tetap harus tegas terhadap protokol kesehatan. Artinya sekarang sudah ada aplikasi PeduliLindungi, sekarang kemudian ada kartu vaksin ya. Terus kemudian persyaratan-persyaratan perjalanan. Terus kemudian termasuk yang paling penting di tempat itu tempat wisata benar-benar harus menjaga protokol kesehatan atau menjaga protokol kesehatan dengan baik, memakai masker, dan tetap jaga jarak, menghindari kerumunan,” sambungnya.
(kri)