Makna Rabu Pahing di Hari Pelantikan Panglima TNI dan KSAD: Mumpuni dan Ikhlas

Rabu, 17 November 2021 - 15:33 WIB
loading...
A A A
Tujuan dari semua itu, menurutnya, adalah untuk mengumpulkan energi, menyelaraskan hidup dengan alam semesta, sehingga apa yang dikerjakan atau yang ditulis tidak asal saja. Dicontohkan Kitab Pararaton dan Negarakertagama yang hingga kini masih abadi, karena ditulis oleh pujangga yang mampu menyatukan energi semesta.

Demikian juga dengan penobatan raja atau pejabat penting. Dalam tradisi Jawa, diakui Teguh, selalu dihitung harinya terlebih dahulu, untuk mencari yang paling baik dari yang baik. "Semua hari itu baik, tetapi karena ini ada kekhususan, maka dicarilah yang paling baik," katanya.

https://video.sindonews.com/play/37979/presiden-jokowi-resmi-lantik-andika-perkasa-sebagai-panglima-tni

Penobatan raja-raja baik di Yogyakarta maupun Surakarta, atau bahkan sejak era Mataram kuno, Singasari, hingga Majapahit, dipastikan akan memilih hari yang paling baik. Di mana, energi semesta mampu menyatu dalam kekuatan yang baik.

Raja atau pejabat yang dilantik, menurut Teguh, memiliki hubungan yang kekal dengan hajat hidup orang banyak. "Pejabat itu dilantik sebagai pemimpin yang menjadi panutan masyarakat, sekaligus menjadi pelayan masyarakat. Selain itu, pemimpin itu juga memiliki hubungan dengan sang pencipta. Tentunya dalam menjalankan kepemimpinan, para pemimpin membutuhkan dukungan energi dari alam semesta," katanya.

Sebagai manusia apalagi pemimpin masyarakat, menurut Teguh, memiliki tanggung jawab untuk "Memayu Hanuning Bawana". Apabila diartikan secara harafiah dalam Bahasa Indonesia, memiliki arti memperindah keindahan dunia.
(abd)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.0986 seconds (0.1#10.140)