Makna Rabu Pahing di Hari Pelantikan Panglima TNI dan KSAD: Mumpuni dan Ikhlas

Rabu, 17 November 2021 - 15:33 WIB
loading...
Makna Rabu Pahing di...
Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi melantik Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima TNI. Pelantikan digelar di Istana Negara, Jakarta, Rabu (17/11/2021) dengan menerapkan protokol kesehatan ketat. FOTO/TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE SETPRES
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah melantik Jenderal TNI Andika Perkasa sebagai Panglima TNI , Rabu (17/11/2021) siang. Jenderal bintang empat dari matra darat ini menggantikan Marsekal TNI Hadi Tjahjanto yang hampir empat tahun ini mengisi posisi orang nomor satu di TNI.

Pelantikan Panglima TNI tersebut, menurut hitungan tradisi Jawa, tepat di Rabu Pahing. Presiden Jokowi banyak melakukan pelantikan pejabat di Rabu Pahing. Berdasarkan hitungan neptu Jawa, Rabu memiliki neptu tujuh, dan Pahing memiliki neptu sembilan, sehingga total neptunya 16.

Berdasarkan Kitab Primbon Betaljemur Adammakna karya Kanjeng Pangeran Harya Tjakraningrat, neptu 16 memiliki sifat-sifat yang senang mengayomi. Selain itu, memiliki hati yang lemah lembut, sehingga mudah untuk mengikuti aturan. Namun jangan sampai dibuat marah, karena akan sangat menyeramkan.

Baca juga: Jokowi Resmi Lantik Andika Perkasa sebagai Panglima TNI

Kitab primbon berisi 337 bab tentang ilmu-ilmu Jawa peninggalan leluhur tersebut, juga menyebutkan watake dino atau sifatnya hari. Di mana Rabu, memiliki watak sembada yang artinya probadi pantang menyerah, malu berkeluh kesah, selalu menepati janji, punya tekad kuat dan bulat, serta taat azas.

Selain itu, dalam primbonnya, Kanjeng Pangeran Harya Tjakraningrat menyebut, Rabu memiliki watak samubarang patut. Artinya, memiliki kemampuan yang mumpuni, dan selalu pantas berada dalam situasi apapun, serta berekspresi nonformal, sehingga bisa dekat dengan siapa saja.

Sedangkan watake dina (sifat hari) Pahing, digambarkan demen pradah yang artinya suka menyelesaikan tugas atau pekerjaan secara ikhlas. Sehingga ketika digabungkan Rabu Pahing, maknanya menjadi lebih dominan baik.

Sifat dominan baik pada hari Rabu ini juga diungkapkan oleh pengajar Sastra Jawa Universitas Negeri Malang (UM), Teguh Tri Wahyudi. "Dalam tradisi Jawa, Rabu Pahing itu karakternya lebih kuat ke air. Mungkin saja dipilih Rabu Pahing karena air memiliki sifat yang banyak dibutuhkan manusia," tuturnya.

Baca juga: Mayjen TNI Suharyanto, dari Kursi Panglima ke Medan Bencana

Pentingnya air dalam kehidupan manusia, menurutnya, juga ditunjukkan dalam pepatah Jawa, "Wong Urip Mung Mampir Ngombe" artinya manusia hidup hanya untuk singgah sejenak untuk minum, dan melanjutkan perjalanan panjang yang kekal abadi.

Air sangat dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup, sebagai sumber kehidupan. Air yang tenang tentunya juga sangat mendamaikan. Namun, jangan sampai keseimbangan alam itu diganggu, pastinya air bisa juga menjadi petaka.

Pemilihan hari dalam setiap kegiatan penting, diakui Teguh, telah menjadi tradisi yang mengakar kuat di tengah masyarakat. "Bahkan, dalam setiap membuat karya sastra, para pujangga di masa lampau, selalu memilih hari khusus dan dibarengi dengan puasa atau tirakat," tuturnya.

Tujuan dari semua itu, menurutnya, adalah untuk mengumpulkan energi, menyelaraskan hidup dengan alam semesta, sehingga apa yang dikerjakan atau yang ditulis tidak asal saja. Dicontohkan Kitab Pararaton dan Negarakertagama yang hingga kini masih abadi, karena ditulis oleh pujangga yang mampu menyatukan energi semesta.

Demikian juga dengan penobatan raja atau pejabat penting. Dalam tradisi Jawa, diakui Teguh, selalu dihitung harinya terlebih dahulu, untuk mencari yang paling baik dari yang baik. "Semua hari itu baik, tetapi karena ini ada kekhususan, maka dicarilah yang paling baik," katanya.

https://video.sindonews.com/play/37979/presiden-jokowi-resmi-lantik-andika-perkasa-sebagai-panglima-tni

Penobatan raja-raja baik di Yogyakarta maupun Surakarta, atau bahkan sejak era Mataram kuno, Singasari, hingga Majapahit, dipastikan akan memilih hari yang paling baik. Di mana, energi semesta mampu menyatu dalam kekuatan yang baik.

Raja atau pejabat yang dilantik, menurut Teguh, memiliki hubungan yang kekal dengan hajat hidup orang banyak. "Pejabat itu dilantik sebagai pemimpin yang menjadi panutan masyarakat, sekaligus menjadi pelayan masyarakat. Selain itu, pemimpin itu juga memiliki hubungan dengan sang pencipta. Tentunya dalam menjalankan kepemimpinan, para pemimpin membutuhkan dukungan energi dari alam semesta," katanya.

Sebagai manusia apalagi pemimpin masyarakat, menurut Teguh, memiliki tanggung jawab untuk "Memayu Hanuning Bawana". Apabila diartikan secara harafiah dalam Bahasa Indonesia, memiliki arti memperindah keindahan dunia.
(abd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Karier Militer Mentereng...
Karier Militer Mentereng Letjen TNI Kunto Arief Wibowo, Anak Try Sutrisno yang Dimutasi Jadi Staf Khusus KSAD
66 Brigjen TNI Dimutasi...
66 Brigjen TNI Dimutasi Jenderal Agus Subiyanto di Akhir April 2025, Ini Daftar Namanya
Mutasi 237 Pati TNI,...
Mutasi 237 Pati TNI, 10 Jenderal Diangkat Jadi Staf Khusus KSAD
Deretan Bintang 4 Berpeluang...
Deretan Bintang 4 Berpeluang Isi Posisi Wakil Panglima TNI, Ini Nama-namanya
Kandidat Wakil Panglima...
Kandidat Wakil Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto: Diisi Bintang 4
Mutasi TNI, Letjen Kunto...
Mutasi TNI, Letjen Kunto Arief Wibowo Putra Try Sutrisno Jadi Staf Khusus KSAD
Panglima TNI Mutasi...
Panglima TNI Mutasi 237 Pati, dari Pangkogabwilhan I hingga Pangkoarmada
Profil 2 Jenderal TNI...
Profil 2 Jenderal TNI Purn yang Ingin Wapres Gibran Lengser, Mantan Menag dan Panglima TNI Era Soeharto
9 Fakta Try Sutrisno,...
9 Fakta Try Sutrisno, Sosok Jenderal Disegani di Era Soeharto yang Kini Tuntut Wapres Diganti
Rekomendasi
Jadi Negara Maju, Jumlah...
Jadi Negara Maju, Jumlah Perusahaan Menengah-Besar RI Harus Naik 3 Kali
Kado May Day dari Khofifah:...
Kado May Day dari Khofifah: Tambah Kuota Sekolah Gratis Khusus Anak Buruh
Peningkatan Pasien Gagal...
Peningkatan Pasien Gagal Ginjal Dorong Urgensi Penanganan dan Pencegahan Dini
Berita Terkini
PAN dan PKS Dukung Prabowo...
PAN dan PKS Dukung Prabowo di Pilpres 2029, Bahlil: Kalau Kita Mah Bukan Sinyal Lagi
4 jam yang lalu
Tolak PHK Massal dan...
Tolak PHK Massal dan Gelar Pahlawan bagi Soeharto, Musisi Indie Ramaikan Aksi Hari Buruh di Jakarta
6 jam yang lalu
Pidato Mendagri di Qatar...
Pidato Mendagri di Qatar Soroti Peran Non State Actors dalam Stabilitas Keamanan Global
7 jam yang lalu
Nestapa Pekerja Indonesia,...
Nestapa Pekerja Indonesia, Saksikan di One On One Bersama Immanuel Ebenezer Besok Malam
8 jam yang lalu
Peringati Hari Buruh,...
Peringati Hari Buruh, Sarbumusi Soroti Meningkatnya PHK dan Pengangguran
8 jam yang lalu
Jelang Waisak, Ratusan...
Jelang Waisak, Ratusan Umat Buddha Ikuti Upacara Wisudhi Trisarana
9 jam yang lalu
Infografis
Amnesty Internasional...
Amnesty Internasional Tegaskan Israel Lakukan Genosida di Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved