Arahan Kapolri ke Forkopimda Sumbar: Jaga Prokes hingga Akselerasi Vaksinasi ke Lansia
loading...
A
A
A
SUMATERA BARAT - Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa kedisplinan penerapan protokol kesehatan (prokes) harus tetap dilaksanakan atau tidak boleh kendor. Meskipun, angka harian Covid-19 saat ini sudah mengalami penurunan drastis.
Hal itu disampaikan Sigit saat memimpin rapat dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Sumatera Barat (Sumbar) di Rumah Dinas Gubernur, Padang, Rabu (3/11/2021).
"Saat ini di wilayah Sumbar banyak penurunan level. Artinya penurunan level ada kelonggaran maka prokes mulai diabaikan. Ini harus diingatkan," ujar Sigit dalam arahannya.
Menurut mantan Kapolda Banten ini, perkembangan kasus aktif harian virus Corona di Sumbar memang mengalami penurunan. Namun, di beberapa daerah masih ada yang cukup tinggi.
Terkait kasus kematian Covid-19, Sigit menuturkan bahwa harus ada strategi vaksinasi terhadap kelompok lanjut usia (lansia). Mengingat, masyarakat yang menjadi korban akibat virus Corona banyak dari kalangan usia lanjut. Karena itu, Sigit menekankan untuk melakukan percepatan vaksinasi terhadap kelompok lansia.
"Tentunya perlu dilakukan langkah khusus, yang meninggal biasanya usia rentan atau lansia, ini harus dipikirkan strategi vaksinasi terhadap masyarakat yang memiliki kerentanan Covid-19. Dari 131 kabupaten/kota yang naik, tren kenaikan ada 8 kab/kota di Sumbar yang ikut naik. Jadi mohon diperhatikan jangan sampai meningkat dan terjadi klaster," jelas Sigit.
Dengan tidak abai terhadap prokes dan melakukan akselerasi vaksinasi, kata Sigit, hal itu juga sebagainya upaya antisipasi untuk mencegah laju pertumbuhan Covid-19 ketika libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).
"Akan ada risiko apalagi menghadapi Nataru yang biasanya menghadapi masyarakat melakukan aktivitasnya. Dari perjalanan setiap libur ada peningkatan," ucap eks Kabareskrim Polri ini.
Di sisi lain, Sigit mengimbau kepada Forkopimda Sumbar untuk tidak menyelenggarakan acara apapun yang berpotensi memicu terjadinya kerumunan massa. Sigit menyarankan kegiatan lebih baik digelar secara virtual atau daring.
"Sehingga kegiatan secara hybrid atau virtual itu lebih baik. Tempat wisata tolong dipasang aplikasi PeduliLindungi," tutur Sigit.
Hal itu disampaikan Sigit saat memimpin rapat dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), Sumatera Barat (Sumbar) di Rumah Dinas Gubernur, Padang, Rabu (3/11/2021).
"Saat ini di wilayah Sumbar banyak penurunan level. Artinya penurunan level ada kelonggaran maka prokes mulai diabaikan. Ini harus diingatkan," ujar Sigit dalam arahannya.
Menurut mantan Kapolda Banten ini, perkembangan kasus aktif harian virus Corona di Sumbar memang mengalami penurunan. Namun, di beberapa daerah masih ada yang cukup tinggi.
Terkait kasus kematian Covid-19, Sigit menuturkan bahwa harus ada strategi vaksinasi terhadap kelompok lanjut usia (lansia). Mengingat, masyarakat yang menjadi korban akibat virus Corona banyak dari kalangan usia lanjut. Karena itu, Sigit menekankan untuk melakukan percepatan vaksinasi terhadap kelompok lansia.
"Tentunya perlu dilakukan langkah khusus, yang meninggal biasanya usia rentan atau lansia, ini harus dipikirkan strategi vaksinasi terhadap masyarakat yang memiliki kerentanan Covid-19. Dari 131 kabupaten/kota yang naik, tren kenaikan ada 8 kab/kota di Sumbar yang ikut naik. Jadi mohon diperhatikan jangan sampai meningkat dan terjadi klaster," jelas Sigit.
Dengan tidak abai terhadap prokes dan melakukan akselerasi vaksinasi, kata Sigit, hal itu juga sebagainya upaya antisipasi untuk mencegah laju pertumbuhan Covid-19 ketika libur Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 (Nataru).
"Akan ada risiko apalagi menghadapi Nataru yang biasanya menghadapi masyarakat melakukan aktivitasnya. Dari perjalanan setiap libur ada peningkatan," ucap eks Kabareskrim Polri ini.
Di sisi lain, Sigit mengimbau kepada Forkopimda Sumbar untuk tidak menyelenggarakan acara apapun yang berpotensi memicu terjadinya kerumunan massa. Sigit menyarankan kegiatan lebih baik digelar secara virtual atau daring.
"Sehingga kegiatan secara hybrid atau virtual itu lebih baik. Tempat wisata tolong dipasang aplikasi PeduliLindungi," tutur Sigit.