Panglima TNI dan Kapolri Pimpin Rapat Forkopimda Aceh Evaluasi Penanganan Pandemi

Selasa, 02 November 2021 - 19:27 WIB
loading...
Panglima TNI dan Kapolri Pimpin Rapat Forkopimda Aceh Evaluasi Penanganan Pandemi
Panglima TNI dan Kapolri Pimpin Rapat Forkopinda Aceh Evaluasi Penanganan Pandemi. Foto/Ist
A A A
JAKARTA - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto bersama Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo memimpin rapat Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi Aceh, terkait dengan evaluasi penanganan Pandemi Covid-19, Selasa (2/11/2021).

Dalam pengarahannya, Sigit menyoroti Provinsi Aceh yang masih tergolong rendah soal capaian vaksinasi. Tanah Rencong menempati rangking 33 untuk capaian vaksinasi di skala nasional. Sigit menekankan, untuk mempercepat akselerasi vaksinasi, seluruh elemen mulai dari TNI, Polri, Pemda, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh adat, di Nangroe Aceh Darussalam harus bersatu padu dan bergandengan tangan melakukan strategi percepatan vaksinasi.

"Kami bersama Panglima TNI datang langsung untuk lakukan dialog dengan seluruh Forkompinda, lembaga adat yang ada di Aceh, Forkopimda di tingkat daerah dan seluruh stakeholders yang ada. Baik dari para tokoh dari pemuka agama. Kami berdiskusi untuk mencari jalan terbaik bagaimana kita bisa meningkatkan akselerasi percepatan vaksinasi di wilayah Aceh," kata Sigit dalam arahannya.



Menurut mantan Kapolda Banten ini, kunci untuk mengakselerasi vaksinasi adalah dengan terwujudnya sinergitas dan soliditas antara TNI, Polri dan pemerintah daerah, dan seluruh elemen masyarakat. Sigit pun memberikan masukan, untuk mempercepat vaksinasi di antaranya, melakukan sistem target dan bekerja sama dengan wilayah-wilayah yang berdekatan atau aglomerasi.

"Lakukan vaksinasi dengan sistem targeting dan kerja sama antar daerah yang berdekatan atau aglomerasi. Sehingga mampu meningkatkan capaian vaksinasi dengan cepat. Forkopimda Kabupaten/Kota harus kompak dalam melaksanakan akselerasi vaksinasi," ujar eks Kabareskrim Polri tersebut.



Sigit memaparkan, khusus di Banda Aceh, capaian vaksin dosis pertama telah mencapai 80%. Hal itu terbilang bagus. Namun, Sigit menyebut, wilayah Aceh lainnya yang masih tergolong rendah. Sehingga, jika dirata-ratakan di skala nasional, Aceh hanya berada di angka 31%.

Sementara, beberapa provinsi sudah ada di angka 50% bahkan adapula yang sudah 100%, seperti DKI Jakarta, Bali, Kepri, dan DIY. "Tentunya gap ini harus dikejar terus. Karena di beberapa wilayah Indonesia untuk dosis pertama seperti DKI Jakarta, Yogya, Kepri dan Bali sudah 100%," ucap Sigit.

Dengan adanya sinergitas dan soliditas seluruh stakeholders di Aceh, Sigit optimistis ke depannya target Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi), untuk mencapai vaksinasi sebesar 70% dapat segera terwujud. "Sehingga apa yang jadi target Pak Presiden di November mencapai 60% dan akhir Desember bisa tercapai 70%," kata Sigit.

Lebih dalam, Sigit mengungkapkan, kunci untuk menghadapi Pandemi Covid-19 adalah melakukan strategi kombinasi yakni, melaksanakan vaksinasi secara maksimal, menjaga dan selalu menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan melakukan treatment terhadap masyarakat yang positif virus corona, sehingga bisa diselamatkan dengan baik. "Ini kombinasi yang harus terus dilaksanakan. Karena memang dengan kerja keras ini, Alhamdulillah Indonesia berada di rangking satu untuk kemampuan kita kendalikan laju Covid-19 se-Asia Tenggara. Jadi saya kira ini harus dipertahankan tentunya dengan akselerasi vaksinasi," tutur Sigit.

Di sisi lain, Sigit juga merangkul para tokoh agama dan tokoh adat sama-sama melawan informasi palsu atau hoaks soal vaksin, yang menyebabkan sebagian masyarakat masih merasa takut untuk disuntik vaksin.

"Terhadap yang belum vaksin dan masih takut dengan hoaks. Tadi sudah disampaikan oleh para tokoh bahwa itu tentunya tidak benar. Sehingga bagaimana membangkitkan antusias masyarakat mau divaksin itu menjadi sangat penting. Dan ini perlu kerja keras, kerja sama dari seluruh rekan-rekan stakeholders, temasuk rekan media untuk bantu sosialisasikan," papar Sigit.

Dengan adanya percepatan vaksinasi dan penerapan prokes, Sigit menyebut, Indonesia akan bisa mengantisipasi potensi lonjakan Covid-19 di akhir tahun nanti, yang dimana ada perayaan Natal 2021 dan Tahun Baru 2022. "Indonesia bisa pertahankan terkait pengendalian Covid-19 khususnya hadapi akhir tahun. Karena biasanya akan terjadi lonjakan. Ini harus kita jaga dengan prokes yang kuat dan vaksin yang lebih cepat. Dengan demikian laju Covid-19 bisa dikendalikan dan pertumbuhan ekonomi diharapkan bisa semakin meningkat," ujar Sigit.

Selain memimpin rapat Forkopimda, Panglima TNI dan Kapolri juga meninjau secara langsung serbuan vaksinasi yang diselenggarakan di Banda Aceh Convention Hall (BACH), serta diikuti serentak di 23 kabupaten dan kota se-Provinsi Aceh.
(cip)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2497 seconds (0.1#10.140)