Isu Capres 2024, Ini Suara Para Ketua DPD PDIP
loading...
A
A
A
JAKARTA - Para ketua DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) tak terpengaruh dengan isu capres cawapres 2024. Mereka tetap fokus dengan penugasan dari Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri .
Ketua DPD PDIP Nusa Tenggara Barat (NTB) Rachmat Hidayat mengungkapkan perhatian utama pihaknya saat ini adalah melaksanakan arahan serta instruksi DPP PDIP agar mengonsolidasikan semua kekuatan struktur serta kader. Sedangkan mengenai capres-cawapres, pihaknya menyadari sepenuhnya bahwa itu adalah isu yang sengaja digaungkan pihak tertentu untuk mengganggu konsolidasi PDIP.
"Tapi kami pastikan kami tak terganggu isu capres-cawapres. PDI Perjuangan biasa menghadapi yang begitu-begitu. Yang lebih keras saja bisa kami hadapi. Contoh 27 Juli kami hadapi. Kalau berusaha diadu domba dengan isu capres itu biasa. Mereka ingin ganggu kami karena kami besar. Kami di NTB fokus dan tak buru-buru soal capres-cawapres. Itu hak prerogatif ketua umum," kata Rachmat di sela Rakor Prakernas di Gedung Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, yang digelar sejak Sabtu (30/10/2021) hingga Minggu (31/10/2021).
Ketua DPD PDIP Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Ridwan Wittiri menjelaskan rakor prarakernas ini adalah murni konsolidasi struktur dan lapangan. Selama ini, kader-kader partai di wilayahnya terus bekerja membantu masyarakat, khususnya di tengah dampak pandemi terhadap rakyat.
Soal capres-cawapres, DPD PDIP Sulsel dipastikan tetap tegak lurus menyerahkan keputusan di tangan Ketua Umum Megawati sesuai amanat kongres. "Dan bagi kami, sesuai pengalaman-pengalaman sebelumnya, kalau struktur dan lapangan siap, siapapun capres-cawapresnya, kami berjuang dengan penuh keyakinan untuk menang. Jadi itu alasannya kami tegak lurus menjalankan perintah ketua umum melakukan konsolidasi khususnya melalui pendidikan politik dan kaderisasi," kata Wittiri.
Ketua DPD PDIP Provinsi Aceh Muslahuddin Daud menilai rakor prarakernas ini menjadi krusial sebagai bagian dari persiapan pemenangan pemilu dan Pilpres 2024. Evaluasi dan penguatan kembali terhadap konsolidasi kepengurusan dilakukan, baik itu di struktur, badan, dan sayap partai di daerah.
Semua formasi harus diisi dan dilengkapi. Laiknya pasukan yang harus siap sebelum bertempur. "Tentu di rakernas nanti akan lebih lengkapi lagi dibahas strategi menuju kemenangan. Dan setelah itu tentu saja turunan rakernas akan diimplementasikan di tingkat bawah sampai anak ranting," ujar Muslahuddin.
Soal capres-cawapres, dia mengungkapkan seluruh kader PDIP di Aceh tegak lurus bahwa keputusan mengenai itu merupakan hak prerogatif Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. "Yang penting tugas kita adalah siapkan struktur dan gerak pemenangan. Sebagai petugas partai, kami siap melaksanakan instruksi agar di lapangan kami siap melaksanakan pemenangan," tuturnya.
Ketua DPD PDIP Jawa Barat (Jabar) Ono Surono menjelaskan pihaknya akan segera melaksanakan safari politik ke Jabar bagian Selatan demi memperkuat terus konsolidasi pemenangan di wilayah tersebut. Dia mengatakan bagi kader PDIP Jabar, soal capres cawapres tak lebih penting dari pada konsolidasi struktur, mesin kepartaian, dan pengorganisasian rakyat.
Isu capres cawapres dinilai bagian terakhir yang lebih krusial dilakukan. Semua pihak juga harus memahami slogan 'Jas Merah' alias jangan sekali-kali melupakan sejarah, sehingga PDIP akan selalu belajar dari pengalaman.
Dalam konteks pengalaman di 2014, Megawati bahkan memutuskan Joko Widodo sebagai calon presiden pada enam bulan sebelum pilpres. Tak seperti saat ini, sejumlah pihak berusaha memaksa partainya buru-buru menetapkan calon. "Dan kami pastikan, relawan di Jabar hanya akan dibentuk setelah keputusan capres-cawapres diambil oleh ibu Ketua umum," kata Ono.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menilai semua pernyataan pengurus daerah itu membuktikan soliditas seluruh kader dan struktur partainya di pusat maupun daerah. Seperti yang selalu dipesankan oleh Megawati, bahwa menjaga kepercayaan rakyat adalah hal utama. Hal itu bukan dilakukan dengan pencitraan tokoh semata, namun lewat kerja-kerja konsolidasi serta pengorganisasian rakyat secara langsung di kehidupan sehari-hari. "Itulah kunci kemenangan kita di 2024," pungkas Hasto.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
Ketua DPD PDIP Nusa Tenggara Barat (NTB) Rachmat Hidayat mengungkapkan perhatian utama pihaknya saat ini adalah melaksanakan arahan serta instruksi DPP PDIP agar mengonsolidasikan semua kekuatan struktur serta kader. Sedangkan mengenai capres-cawapres, pihaknya menyadari sepenuhnya bahwa itu adalah isu yang sengaja digaungkan pihak tertentu untuk mengganggu konsolidasi PDIP.
"Tapi kami pastikan kami tak terganggu isu capres-cawapres. PDI Perjuangan biasa menghadapi yang begitu-begitu. Yang lebih keras saja bisa kami hadapi. Contoh 27 Juli kami hadapi. Kalau berusaha diadu domba dengan isu capres itu biasa. Mereka ingin ganggu kami karena kami besar. Kami di NTB fokus dan tak buru-buru soal capres-cawapres. Itu hak prerogatif ketua umum," kata Rachmat di sela Rakor Prakernas di Gedung Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta Selatan, yang digelar sejak Sabtu (30/10/2021) hingga Minggu (31/10/2021).
Ketua DPD PDIP Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Ridwan Wittiri menjelaskan rakor prarakernas ini adalah murni konsolidasi struktur dan lapangan. Selama ini, kader-kader partai di wilayahnya terus bekerja membantu masyarakat, khususnya di tengah dampak pandemi terhadap rakyat.
Soal capres-cawapres, DPD PDIP Sulsel dipastikan tetap tegak lurus menyerahkan keputusan di tangan Ketua Umum Megawati sesuai amanat kongres. "Dan bagi kami, sesuai pengalaman-pengalaman sebelumnya, kalau struktur dan lapangan siap, siapapun capres-cawapresnya, kami berjuang dengan penuh keyakinan untuk menang. Jadi itu alasannya kami tegak lurus menjalankan perintah ketua umum melakukan konsolidasi khususnya melalui pendidikan politik dan kaderisasi," kata Wittiri.
Ketua DPD PDIP Provinsi Aceh Muslahuddin Daud menilai rakor prarakernas ini menjadi krusial sebagai bagian dari persiapan pemenangan pemilu dan Pilpres 2024. Evaluasi dan penguatan kembali terhadap konsolidasi kepengurusan dilakukan, baik itu di struktur, badan, dan sayap partai di daerah.
Semua formasi harus diisi dan dilengkapi. Laiknya pasukan yang harus siap sebelum bertempur. "Tentu di rakernas nanti akan lebih lengkapi lagi dibahas strategi menuju kemenangan. Dan setelah itu tentu saja turunan rakernas akan diimplementasikan di tingkat bawah sampai anak ranting," ujar Muslahuddin.
Soal capres-cawapres, dia mengungkapkan seluruh kader PDIP di Aceh tegak lurus bahwa keputusan mengenai itu merupakan hak prerogatif Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. "Yang penting tugas kita adalah siapkan struktur dan gerak pemenangan. Sebagai petugas partai, kami siap melaksanakan instruksi agar di lapangan kami siap melaksanakan pemenangan," tuturnya.
Ketua DPD PDIP Jawa Barat (Jabar) Ono Surono menjelaskan pihaknya akan segera melaksanakan safari politik ke Jabar bagian Selatan demi memperkuat terus konsolidasi pemenangan di wilayah tersebut. Dia mengatakan bagi kader PDIP Jabar, soal capres cawapres tak lebih penting dari pada konsolidasi struktur, mesin kepartaian, dan pengorganisasian rakyat.
Isu capres cawapres dinilai bagian terakhir yang lebih krusial dilakukan. Semua pihak juga harus memahami slogan 'Jas Merah' alias jangan sekali-kali melupakan sejarah, sehingga PDIP akan selalu belajar dari pengalaman.
Dalam konteks pengalaman di 2014, Megawati bahkan memutuskan Joko Widodo sebagai calon presiden pada enam bulan sebelum pilpres. Tak seperti saat ini, sejumlah pihak berusaha memaksa partainya buru-buru menetapkan calon. "Dan kami pastikan, relawan di Jabar hanya akan dibentuk setelah keputusan capres-cawapres diambil oleh ibu Ketua umum," kata Ono.
Sementara itu, Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto menilai semua pernyataan pengurus daerah itu membuktikan soliditas seluruh kader dan struktur partainya di pusat maupun daerah. Seperti yang selalu dipesankan oleh Megawati, bahwa menjaga kepercayaan rakyat adalah hal utama. Hal itu bukan dilakukan dengan pencitraan tokoh semata, namun lewat kerja-kerja konsolidasi serta pengorganisasian rakyat secara langsung di kehidupan sehari-hari. "Itulah kunci kemenangan kita di 2024," pungkas Hasto.
Lihat Juga: PDIP Anggap Janggal Hakim PTUN Tak Menerima Gugatan Pencalonan Gibran: Kita Menang Dismissal
(rca)