PMII: Pernyataan Menag Memotivasi Santri, Kebijakannya Sangat Inklusif
loading...

Sekjen PB PMII Muhammad Rafsanjani menilai pernyataan Menag soal Kemenag hadiah untuk NU disampaikan dalam forum internal untuk memotivasi santri, sehingga tidak tepat bila dilihat sebagai visi kebijakan. FOTO/IST
A
A
A
JAKARTA - Pengurus Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB PMII ) angkat bicara terkait kontroversi pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas. Dalam acara Peringatan Hari Santri yang diselenggarakan Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) PBNU, Gus Yaqut, sapaan akrab Menag, mengatakan bahwa Kemenag adalah hadiah negara untuk NU.
Sekretaris Jenderal PB PMII Muhammad Rafsanjani mengatakan, pernyataan Menag itu disampaikan dalam forum internal NU untuk memotivasi santri, sehingga tidak tepat bila dilihat sebagai visi kebijakan. Menurutnya, jika menilai pernyataan ini sebagai visi, maka apa yang dikatakan Menag itu berbanding terbalik dengan fakta selama ini.
"Kebijakan Menag sangat inklusif, ini penilaian kami generasi muda. Lihat misalnya apresiasi milenial minoritas di media sosial terhadap Menag, sampai ada yang nge-tweet baru merasa punya Menag. Contoh lain, pengangkatan tokoh Muhammadiyah menjadi salah satu Dirjen di Kementerian Agama. Menag menurut kami sangat inklusif," kata Rafsan.
Baca juga: Yusril Sebut Ucapan Menag Yaqut Hanya Bikin Gaduh, Tak Ada Manfaat buat Islam dan NU
Terkait komentar sejumlah tokoh dan politisi yang mempersoalkan pernyataan Menag, Rafsan menilai, mereka seyogyanya melihat konteks dan maksud Menag serta kebijakan Kementerian Agama selama ini. Tidak hanya mengutip ucapan sepenggal.
Sebelumnya, Menag Yaqut juga menjelaskan bahwa pernyataan itu disampaikan dalam forum internal keluarga besar Nahdlatul Ulama yang bertujuan memotivasi santri dan pesantren.
"Ibarat obrolan pasangan suami-istri, dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma ngekos, karena itu disampaikan secara internal," kata Gus Yaqut di Solo seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin (25/10/2021).
Baca juga: Menag Yaqut Buka Suara soal Polemik Kemenag Hadiah untuk NU
"Memberi semangat itu wajar. Itu forum internal. Dan memang saya juga tidak tahu sampai keluar lalu digoreng ke publik. Itu forum internal, konteksnya untuk menyemangati," ujarnya.
Sekretaris Jenderal PB PMII Muhammad Rafsanjani mengatakan, pernyataan Menag itu disampaikan dalam forum internal NU untuk memotivasi santri, sehingga tidak tepat bila dilihat sebagai visi kebijakan. Menurutnya, jika menilai pernyataan ini sebagai visi, maka apa yang dikatakan Menag itu berbanding terbalik dengan fakta selama ini.
"Kebijakan Menag sangat inklusif, ini penilaian kami generasi muda. Lihat misalnya apresiasi milenial minoritas di media sosial terhadap Menag, sampai ada yang nge-tweet baru merasa punya Menag. Contoh lain, pengangkatan tokoh Muhammadiyah menjadi salah satu Dirjen di Kementerian Agama. Menag menurut kami sangat inklusif," kata Rafsan.
Baca juga: Yusril Sebut Ucapan Menag Yaqut Hanya Bikin Gaduh, Tak Ada Manfaat buat Islam dan NU
Terkait komentar sejumlah tokoh dan politisi yang mempersoalkan pernyataan Menag, Rafsan menilai, mereka seyogyanya melihat konteks dan maksud Menag serta kebijakan Kementerian Agama selama ini. Tidak hanya mengutip ucapan sepenggal.
Sebelumnya, Menag Yaqut juga menjelaskan bahwa pernyataan itu disampaikan dalam forum internal keluarga besar Nahdlatul Ulama yang bertujuan memotivasi santri dan pesantren.
"Ibarat obrolan pasangan suami-istri, dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma ngekos, karena itu disampaikan secara internal," kata Gus Yaqut di Solo seperti dikutip dari keterangan tertulisnya, Senin (25/10/2021).
Baca juga: Menag Yaqut Buka Suara soal Polemik Kemenag Hadiah untuk NU
"Memberi semangat itu wajar. Itu forum internal. Dan memang saya juga tidak tahu sampai keluar lalu digoreng ke publik. Itu forum internal, konteksnya untuk menyemangati," ujarnya.
(abd)
Lihat Juga :