SMRC Ungkap Tiga Faktor Pemicu Elektabilitas Golkar Naik
loading...
A
A
A
JAKARTA - Hasil survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukkan, kenaikan elektabilitas Partai Golkar , dari 8,4% pada Maret 2020 menjadi 11,3% pada September 2021. Kenaikan tersebut menurut Peneliti SMRC, Saidiman Ahmad diduga karena tiga faktor pemicu.
Baca Juga: Golkar
Baca juga: Survei SMRC Sebut Elektabilitas Partai Golkar Naik, PDIP dan Gerindra Turun
"Saya duga ini lumayan mendongkrak memori kolektif warga tentang Golkar, di mana pada saat yang sama, partai lain belum banyak bergerak," tambahnya.
Ketiga sambung Saidiman, Golkar sejauh ini juga sangat solid mendukung program pembangunan ekonomi dan pemulihan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan itu dirasakan manfaatnya oleh publik luas.
Sementara Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto meski secara elektabilitas masih rendah, namun popularitasnya juga beranjak naik.
Mengenai hal itu, Saidiman menilai, disebabkan kombinasi dua hal antara kampanye media luar ruang yang masif, dan peran Airlangga sebagai tokoh sentral penanganan Covid serta pemulihan ekonomi.
"Saya kira kenaikan ini kombinasi antara dua hal itu. Selain ada kampanye media luar ruang yang massif, Airlangga Hartarto memang menjadi tokoh sentral pemulihan ekonomi dan kesehatan," ucap Saidiman.
Hasil survei SMRC menunjukkan, jika pemilu diadakan sekarang (saat survei dilakukan), elektabilitas PDIP masih memimpin 22,1%, diikuti Partai Golkar 11,3%, PKB 10%, Gerindra 9,9% Demokrat 8,6%, PKS 6%, dan NasDem 4,2%.
Sementara partai-partai lain di bawah 3%, dan yang belum tahu 18,8%. Survei dilakukan SMRC pada periode 15-21 September 2021 melalui wawancara tatap muka.
Pengambilan sampel dilakukan dengan multistage random sampling, sebanyak 1220 responden dengan respons rate 80% atau 981 responden berhasil diwawancara. Margin of error diperkirakan sebesar +- 3,19% pada tingkat kepercayaan 95%.
Baca Juga: Golkar
Baca juga: Survei SMRC Sebut Elektabilitas Partai Golkar Naik, PDIP dan Gerindra Turun
"Saya duga ini lumayan mendongkrak memori kolektif warga tentang Golkar, di mana pada saat yang sama, partai lain belum banyak bergerak," tambahnya.
Ketiga sambung Saidiman, Golkar sejauh ini juga sangat solid mendukung program pembangunan ekonomi dan pemulihan kesehatan yang dilakukan oleh pemerintah dan itu dirasakan manfaatnya oleh publik luas.
Sementara Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto meski secara elektabilitas masih rendah, namun popularitasnya juga beranjak naik.
Mengenai hal itu, Saidiman menilai, disebabkan kombinasi dua hal antara kampanye media luar ruang yang masif, dan peran Airlangga sebagai tokoh sentral penanganan Covid serta pemulihan ekonomi.
"Saya kira kenaikan ini kombinasi antara dua hal itu. Selain ada kampanye media luar ruang yang massif, Airlangga Hartarto memang menjadi tokoh sentral pemulihan ekonomi dan kesehatan," ucap Saidiman.
Hasil survei SMRC menunjukkan, jika pemilu diadakan sekarang (saat survei dilakukan), elektabilitas PDIP masih memimpin 22,1%, diikuti Partai Golkar 11,3%, PKB 10%, Gerindra 9,9% Demokrat 8,6%, PKS 6%, dan NasDem 4,2%.
Sementara partai-partai lain di bawah 3%, dan yang belum tahu 18,8%. Survei dilakukan SMRC pada periode 15-21 September 2021 melalui wawancara tatap muka.
Pengambilan sampel dilakukan dengan multistage random sampling, sebanyak 1220 responden dengan respons rate 80% atau 981 responden berhasil diwawancara. Margin of error diperkirakan sebesar +- 3,19% pada tingkat kepercayaan 95%.
(maf)