RS Jenderal TNI LB Moerdani: Dibangun 20 Hari tapi Miliki Fasilitas Lengkap

JAKARTA - Presiden Jokowi meresmikan RS Modular Jenderal TNI LB Moerdani di Distrik Margamulya, Kabupaten Merauke, Papua, Minggu (3/10/2021).

Jokowi mengungkapkan, RS LB Moerdani dibangun dalam waktu yang sangat singkat, yakni 20 hari. Namun demikian, fasilitas yang ada di fasilitas kesehatan tersebut sangat lengkap.

"Rumah sakit ini dibangun sangat cepat sekali kurang lebih 20-an hari," ujar Jokowi sebagaimana dilihat dari kanal Youtube Sekretariat Presiden.

Baca juga: Jokowi Saksikan Langsung Pertandingan Final Wushu PON XX Papua 2021

Ia menambahkan, rumah sakit LB Moerdani memiliki fasilitas sangat lengkap mulai dari ruang rawat inap isolasi, karatina, laboratorium, instalasi gawat darurat (IGD), radiologi, farmasi, dan sebagainya.

"Saya lihat RS ini punya fasilitas yang lengkap ada ruang rawat inap isolasi, karantina, laboratorium, IGD, OK, radiologi, dan farmasi yang sangat dibutuhkan untuk membantu penanganan masyarakat yang sakit dengan pelayanan kesehatan yang cepat, mudah, dan terjangkau," tuturnya.

Menurut Jokowi, RS Modular Jenderal TNI LB Moerdani siap dimanfaatkan masyarakat utamanya di wilayah Merauke. Rumah sakit ini mulanya diperuntukkan khusus untuk menangani Covid-19 di Papua. Namun karena kasus Covid sudah mulai melandai, akhirnya rumah sakit ini dimanfaatkan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XX. Usai gelaran PON, rumah sakit ini bisa digunakan oleh masyarakat umum.

Baca juga: Beli Pisang Pakai Uang Rp100.000, Jokowi Dapat Kembalian Terima Kasih

"Di masa pandemi seperti sekarang ini fasilitas kesehatan di semua negara sangat dibutuhkan terutama di daerah-daerah yang sulit terjangkau agar masyarakat terlayani ketika menghadapi masalah kesehatan," ucapnya.

"Saya berpesan RS ini dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk melayani seluruh masyarakat dengan pelayanan yang cepat dan nyaman," kata Jokowi.

Dalam peresmian ini, Jokowi ditemani Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Ketua DPR Puan Maharani, beserta menteri Kabinet Indonesia Maju lainnya.