Hari Tani Nasional 2021, SPKS Salurkan Bantuan untuk 1.600 Petani
loading...
A
A
A
JAKARTA - Peringati Hari Tani Nasional 2021, Serikat Petani Kelapa Sawit Indonesia (SPKS) menyalurkan paket bantuan kepada 1.600 petani sawit kecil di 14 kabupaten di Indonesia.
SPKS mencatat, sejak merebaknya pandemi Covid-19 pada Maret 2020 hingga saat ini, petani kelapa sawit sangat merasakan dampaknya terhadap pendapatan mereka. Meskipun harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit saat ini tergolong baik namun harga kebutuhan pokok dan biaya pengelolaan perkebunan rakyat juga mengalami kenaikan di masa pandemi Covid-19.
“Pemberlakuan kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sejak Juli lalu membatasi aktivitas masyarakat. Akibatnya, pandemi Covid-19 di Indonesia tidak hanya berdampak pada kesehatan tetapi juga memengaruhi kesejahteraan, penghidupan, aktivitas sehari-hari dan perekonomian masyarakat Indonesia, termasuk petani kelapa sawit," jelas Sekjen SPKS Mansuetus Darto.
Darto mengaku sangat prihatin dengan kondisi petani sawit saat ini. Untuk itu, Darto mengajak semua pihak bekerja sama, berkolaborasi, dan saling membantu selama masa sulit ini. ”Ini adalah kunci untuk mendukung petani kecil kami agar mereka bertahan,” ujarnya, Minggu (26/9/2021).
SPKS sebagai organisasi petani kelapa sawit yang berkomitmen untuk produksi bebas deforestasi dan anggota Pendekatan Stok Karbon Tinggi (HCSA), menerima dukungan dari yayasan yang berbasis di Inggris. Dukungan ini akan disalurkan SPKS kepada petani kecil yang mengelola lahan kurang dari 2 hektare atau petani kecil yang mendukung konservasi hutan dan prinsip bebas deforestasi di bawah HCSA.
”Paket bantuan darurat tersebut berupa sembako berisi beras, gula, minyak goreng, telur dan mie instan, serta susu kaleng sebanyak 1.600 paket untuk dibagikan kepada 1.600 petani skala kecil. Selain sembako, sebanyak 7.500 masker kain dan lima tabung oksigen juga bagikan,” katanya.
Darto menyebut, lokasi pendistribusian tersebar di 13 kabupaten yaitu di Kecamatan Sanggau, Sekadau, Sintang, Paser, Kobar, Seruyan, Labura, Rokan Hulu, Kuansing, Siak, Pelalawan, dan Muba, yang merupakan lokasi anggota dari SPKS. “Dengan bantuan darurat ini, kami berharap para petani kelapa sawit kita dapat mempertahankan praktik berkelanjutan mereka sambil melestarikan hutan sebagai rumah sakit tradisional bagi masyarakat pedesaan,” tambah Darto.
Darto menambahkan, setiap segmen rantai pasokan merupakan hal yang sangat penting. ”Kita harus siap mendukung keberlanjutan seluruh rantai pasokan, terutama bagi petani kecil karena mereka tidak memiliki banyak hal untuk memulai; sebagian besar sumber daya mereka telah diambil dari mereka atau tidak tersedia lagi bagi mereka,” kata Penasihat Senior Keberlanjutan SPKS Aida Greenbury.
Salah satu petani kelapa sawit dengan lahan pertanian seluas 1,8 hektare yang membantu menjaga hutan di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat Albertus Darius mengucapkan, sangat berterima kasih kepada SPKS atas bantuan yang mereka terima dalam situasi sulit saat ini.
Sementara itu, Ketua SPKS Kabupaten Rokan Hulu Riau sekaligus petani sawit, Yusro Fadli mengatakan, bantuan ini sangat bermanfaat untuk petani yang terdampak pandemi Covid-19. Dia mengajak kepada perusahaan perkebunan sawit atau pabrik kelapa sawit serta stakeholders yang bergerak di sektor sawit agar lebih peka memberikan perhatian kepada petani sawit skala kecil.
Peringati Hari Tani Nasional 2021, Serikat Petani Kelapa Sawit Indonesia (SPKS) menyalurkan paket bantuan kepada 1.600 petani sawit kecil di 14 kabupaten di Indonesia. Foto/SINDOnews
SPKS mencatat, sejak merebaknya pandemi Covid-19 pada Maret 2020 hingga saat ini, petani kelapa sawit sangat merasakan dampaknya terhadap pendapatan mereka. Meskipun harga Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit saat ini tergolong baik namun harga kebutuhan pokok dan biaya pengelolaan perkebunan rakyat juga mengalami kenaikan di masa pandemi Covid-19.
“Pemberlakuan kebijakan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sejak Juli lalu membatasi aktivitas masyarakat. Akibatnya, pandemi Covid-19 di Indonesia tidak hanya berdampak pada kesehatan tetapi juga memengaruhi kesejahteraan, penghidupan, aktivitas sehari-hari dan perekonomian masyarakat Indonesia, termasuk petani kelapa sawit," jelas Sekjen SPKS Mansuetus Darto.
Darto mengaku sangat prihatin dengan kondisi petani sawit saat ini. Untuk itu, Darto mengajak semua pihak bekerja sama, berkolaborasi, dan saling membantu selama masa sulit ini. ”Ini adalah kunci untuk mendukung petani kecil kami agar mereka bertahan,” ujarnya, Minggu (26/9/2021).
SPKS sebagai organisasi petani kelapa sawit yang berkomitmen untuk produksi bebas deforestasi dan anggota Pendekatan Stok Karbon Tinggi (HCSA), menerima dukungan dari yayasan yang berbasis di Inggris. Dukungan ini akan disalurkan SPKS kepada petani kecil yang mengelola lahan kurang dari 2 hektare atau petani kecil yang mendukung konservasi hutan dan prinsip bebas deforestasi di bawah HCSA.
”Paket bantuan darurat tersebut berupa sembako berisi beras, gula, minyak goreng, telur dan mie instan, serta susu kaleng sebanyak 1.600 paket untuk dibagikan kepada 1.600 petani skala kecil. Selain sembako, sebanyak 7.500 masker kain dan lima tabung oksigen juga bagikan,” katanya.
Darto menyebut, lokasi pendistribusian tersebar di 13 kabupaten yaitu di Kecamatan Sanggau, Sekadau, Sintang, Paser, Kobar, Seruyan, Labura, Rokan Hulu, Kuansing, Siak, Pelalawan, dan Muba, yang merupakan lokasi anggota dari SPKS. “Dengan bantuan darurat ini, kami berharap para petani kelapa sawit kita dapat mempertahankan praktik berkelanjutan mereka sambil melestarikan hutan sebagai rumah sakit tradisional bagi masyarakat pedesaan,” tambah Darto.
Darto menambahkan, setiap segmen rantai pasokan merupakan hal yang sangat penting. ”Kita harus siap mendukung keberlanjutan seluruh rantai pasokan, terutama bagi petani kecil karena mereka tidak memiliki banyak hal untuk memulai; sebagian besar sumber daya mereka telah diambil dari mereka atau tidak tersedia lagi bagi mereka,” kata Penasihat Senior Keberlanjutan SPKS Aida Greenbury.
Salah satu petani kelapa sawit dengan lahan pertanian seluas 1,8 hektare yang membantu menjaga hutan di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat Albertus Darius mengucapkan, sangat berterima kasih kepada SPKS atas bantuan yang mereka terima dalam situasi sulit saat ini.
Sementara itu, Ketua SPKS Kabupaten Rokan Hulu Riau sekaligus petani sawit, Yusro Fadli mengatakan, bantuan ini sangat bermanfaat untuk petani yang terdampak pandemi Covid-19. Dia mengajak kepada perusahaan perkebunan sawit atau pabrik kelapa sawit serta stakeholders yang bergerak di sektor sawit agar lebih peka memberikan perhatian kepada petani sawit skala kecil.
Peringati Hari Tani Nasional 2021, Serikat Petani Kelapa Sawit Indonesia (SPKS) menyalurkan paket bantuan kepada 1.600 petani sawit kecil di 14 kabupaten di Indonesia. Foto/SINDOnews
(cip)