Airlangga: Dakwah Yaqowiyu Ki Ageng Gribig Jadi Pedoman Hidup Keluarganya
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku, metode dakwah Yaqowiyu yang diwariskan tokoh ulama besar Jawa Tengah, Ki Ageng Gribig, dilestarikan dan dijadikan pedoman hidup Airlangga , yang merupakan salah satu dzurriyah (keturunan).
"Metode dakwah Apem Yaqowiyu senantiasa kami lestarikan dan tentu diceritakan dalam keluarga kami, sampai anak dan cucu," kata Airlangga pada acara Haul Ki Ageng Gribig di Klaten, Jateng, Kamis (23/9/2021).
"Ini sebagai pedoman hidup bahwa dalam mendampingi masyarakat, terutama untuk mengajak kepada kebaikan beragama, kita harus menggabungkan hal yang illahiyah, hubungan kepada Allah, budaya masyarakat sekitar, dan membantu kebutuhan ekonomi masyarakat," tambahnya.
Airlangga menjelaskan, dakwah Apem Ki Ageng Gribig yang senantiasa dijaga keluarganya kemudian ditafsirkan menjadi warisan nilai-nilai luhur.
Kata APEM kemudian diturunkan menjadi beberapa nilai. A artinya Akar sejarah yang kuat, berarti menjaga tradisi, budaya, dan para pahlawan bangsa. P artinya Persatuan dan kesatuan, yaitu menjaga, menanamkan nilai-nilai toleransi untuk menjaga kerukunan, kemajemukan dan kebhinekaan.
E artinya Ekonomi kerakyatan, pembangunan ekonomi harus dipusatkan untuk kemakmuran rakyat dan ini termasuk di dalamnya tradisi membuat apem mendorong usaha menengah kecil untuk memproduksi di dalam negeri, di Klaten dan dikonsumsi oleh Klaten juga, ini suatu hal yang luar biasa.
M artinya Masyarakat yang maju, beragama, dan berakhlaqul karimah, terciptanya masyarakat yang maju berilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan iman dan takwa kepada Allah SWT, berbudi pekerti luhur, sehingga terwujudnya peradaban yang ideal.
"Nilai-nilai APEM inilah yang menjadi garis perjuangan saya di mana pun berada dan ini menjadi amanah keluarga untuk dijalankan dan diemban," jelas Airlangga.
Airlangga menceritakan, Mbahnya, Ki Ageng Gribig, semasa hidupnya turut serta menyebarkan agama, berjuang melawan penjajahan, dan berjuang untuk rakyat Indonesia. Hal ini yang kemudian menjadi inspirasi bagi Airlangga dan berniat untuk melanjutkan perjuangan Mbahnya.
"Saya juga minta restu dan doa, semoga tetap teguh menjaga nilai-nilai yang diajarkan oleh si Mbah Ki Ageng Gribig dan juga Insya Allah selamat dalam menjalankan amanah dan dalam juga memerangi pandemi Covid dan mengembalikan ekonomi, sehingga masyarakat bisa sejahtera," tutupnya.
Dalam Haul Ki Ageng Gribig yang digelar di kompleks makam Ki Ageng Gribig ini turut hadir Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Habib Syekh Abdul Qodir Assegaf, Habib Umar Muthohar, dan Kiai dan Gus se-Jawa Tengah.
"Metode dakwah Apem Yaqowiyu senantiasa kami lestarikan dan tentu diceritakan dalam keluarga kami, sampai anak dan cucu," kata Airlangga pada acara Haul Ki Ageng Gribig di Klaten, Jateng, Kamis (23/9/2021).
"Ini sebagai pedoman hidup bahwa dalam mendampingi masyarakat, terutama untuk mengajak kepada kebaikan beragama, kita harus menggabungkan hal yang illahiyah, hubungan kepada Allah, budaya masyarakat sekitar, dan membantu kebutuhan ekonomi masyarakat," tambahnya.
Airlangga menjelaskan, dakwah Apem Ki Ageng Gribig yang senantiasa dijaga keluarganya kemudian ditafsirkan menjadi warisan nilai-nilai luhur.
Kata APEM kemudian diturunkan menjadi beberapa nilai. A artinya Akar sejarah yang kuat, berarti menjaga tradisi, budaya, dan para pahlawan bangsa. P artinya Persatuan dan kesatuan, yaitu menjaga, menanamkan nilai-nilai toleransi untuk menjaga kerukunan, kemajemukan dan kebhinekaan.
E artinya Ekonomi kerakyatan, pembangunan ekonomi harus dipusatkan untuk kemakmuran rakyat dan ini termasuk di dalamnya tradisi membuat apem mendorong usaha menengah kecil untuk memproduksi di dalam negeri, di Klaten dan dikonsumsi oleh Klaten juga, ini suatu hal yang luar biasa.
M artinya Masyarakat yang maju, beragama, dan berakhlaqul karimah, terciptanya masyarakat yang maju berilmu pengetahuan dan teknologi berdasarkan iman dan takwa kepada Allah SWT, berbudi pekerti luhur, sehingga terwujudnya peradaban yang ideal.
"Nilai-nilai APEM inilah yang menjadi garis perjuangan saya di mana pun berada dan ini menjadi amanah keluarga untuk dijalankan dan diemban," jelas Airlangga.
Airlangga menceritakan, Mbahnya, Ki Ageng Gribig, semasa hidupnya turut serta menyebarkan agama, berjuang melawan penjajahan, dan berjuang untuk rakyat Indonesia. Hal ini yang kemudian menjadi inspirasi bagi Airlangga dan berniat untuk melanjutkan perjuangan Mbahnya.
"Saya juga minta restu dan doa, semoga tetap teguh menjaga nilai-nilai yang diajarkan oleh si Mbah Ki Ageng Gribig dan juga Insya Allah selamat dalam menjalankan amanah dan dalam juga memerangi pandemi Covid dan mengembalikan ekonomi, sehingga masyarakat bisa sejahtera," tutupnya.
Dalam Haul Ki Ageng Gribig yang digelar di kompleks makam Ki Ageng Gribig ini turut hadir Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, Habib Syekh Abdul Qodir Assegaf, Habib Umar Muthohar, dan Kiai dan Gus se-Jawa Tengah.
(maf)