DPR Sebut Rotasi Matra untuk Kursi Panglima TNI Hanya Tradisi, Tidak Mengikat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Siapa yang akan menggantikan posisi Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai panglima TNI? Isu ini belakangan terus menghangat terlebih makin dekatnya Hadi memasuki masa pada November mendatang.
Di permukaan kembali muncul bahwa pergantian orang nomor satu di TNI itu akan mengikuti giliran tiga matra atau angkatan TNI. Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono pun angkat bicara mengenai hal tersebut. "Itu suatu tradisi, akan tetapi kebijakan yang tidak mengikat," kata Dave saat dihubungi, Senin (20/9/2021).
Kendati demikian, politikus Golkar itu menegaskan pemilihan panglima TNI itu sepenuhnya merupakan hak prerogatif presiden. Presiden berhak mengajukan memberikan nama kepada DPR untuk diuji kelayakan dan kepatutan.
"Sampai presiden menyampaikan siapa yang beliau pilih, semua kepala staf tiga angkatan memiliki kesempatan yang sama untuk meneruskan kepemimpinan TNI," ujarnya.
Dave pun menyinggung soal kondisi bangsa Indonesia yang tengah dihadapkan pesatnya era digitalisasi. Menurutnya, panglima TNI penerus Hadi Tjahjanto harus memahami tantangan tersebut. Apalagi, kata dia, sekarang ini perang bukan lagi dilakukan secara konvensional seperti dulu.
"Siapa pun yang presiden tentukan, tentu adalah perwira terbaik TNI yang akan terus melakukan regenerasi, modernisasi, dan reformasi dalam tubuh TNI," pungkasnya.
Lihat Juga: 2 Mantan Pangdivif Kostrad Kini Jadi Pangdam, Salah Satunya Teman Seangkatan Panglima TNI
Di permukaan kembali muncul bahwa pergantian orang nomor satu di TNI itu akan mengikuti giliran tiga matra atau angkatan TNI. Anggota Komisi I DPR RI Dave Laksono pun angkat bicara mengenai hal tersebut. "Itu suatu tradisi, akan tetapi kebijakan yang tidak mengikat," kata Dave saat dihubungi, Senin (20/9/2021).
Kendati demikian, politikus Golkar itu menegaskan pemilihan panglima TNI itu sepenuhnya merupakan hak prerogatif presiden. Presiden berhak mengajukan memberikan nama kepada DPR untuk diuji kelayakan dan kepatutan.
"Sampai presiden menyampaikan siapa yang beliau pilih, semua kepala staf tiga angkatan memiliki kesempatan yang sama untuk meneruskan kepemimpinan TNI," ujarnya.
Dave pun menyinggung soal kondisi bangsa Indonesia yang tengah dihadapkan pesatnya era digitalisasi. Menurutnya, panglima TNI penerus Hadi Tjahjanto harus memahami tantangan tersebut. Apalagi, kata dia, sekarang ini perang bukan lagi dilakukan secara konvensional seperti dulu.
"Siapa pun yang presiden tentukan, tentu adalah perwira terbaik TNI yang akan terus melakukan regenerasi, modernisasi, dan reformasi dalam tubuh TNI," pungkasnya.
Lihat Juga: 2 Mantan Pangdivif Kostrad Kini Jadi Pangdam, Salah Satunya Teman Seangkatan Panglima TNI
(muh)