Gabung Koalisi Pemerintah, PAN Dapat Jatah Apa?
loading...
A
A
A
JAKARTA - Partai politik (parpol) koalisi pemerintah menyambut kawan baru koalisi yakni, Partai Amanat Nasional (PAN). Partai pimpinan Zulkifli Hasan ini ikut dalam pertemuan 6 ketua umum (ketum) dan 6 sekretaris jenderal (sekjen) yang diundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (25/8) sore ini.
Terkait bergabungnya PAN, Sekjen Partai Nasdem Johnny Plate menyebut bergabungnya PAN diharapkan semakin memperkuat dan mempekaya gagasan dan pandangan serta ide-ide baru dalam rangka melanjutkan pemerintahan dan mengisi demokrasi Indonesia.
“Karena masih suasana pandemi yang dibicarakan tadi adalah bagaimana kegotongroyongan politik dapat dilakukan, sehingga bisa menghasilkan kebijakan secara cepat, tepat, dan efisien. Jangan sampai terjadi kegagapan dalam kebijakan,” kata Johnny dalam konferensi pers yang digelar daring seusai pertemuan.
Menurut Johnny, Zulhas pun menyampaikan terima kasih karena diajak serta dalam rapat dan mempunyai kesempatan menyampaikan pandangannya dalam berbagai topik yang dibahas.
“Tentu sebagai sahabat baru di koalisi, apalagi pak Zul eks Ketua MPR, dari perspektif MPR cukup kental bagaimana musyawarah yang cocok untuk Indonesia,” terangnya.
Menteri Komunikasi dan Informatika ini menegaskan, topik dari bergabungnya PAN ini tidak berkaitan dengan reshuffle atau kocok ulang kabinet, pelebaran koalisi ataupun penambahan anggota kabinet.
“Topiknya bukan topik reshuffle kabinet. Topiknya bukan membahas pelebaran koalisi atau penambahan anggota kabinet,” tegasnya.
Soal apakah PAN minta dilibatkan, dia menjelaskankan bahwa yang mengundang adalah presiden dan semua pimpinan parpol menyambut baik kehadiran PAN melalu Ketum dan Sekjen tadi.
“Kita berharap setelah PAN bergabung semakin banyak gagasan yang beragam bagi jalannya pemerintahan,” ucap Johnny.
Lihat Juga: Tom Lembong Ditahan Kejagung, Pakar Ingatkan Omongan Jokowi Minta Kebijakan Jangan Dikriminalisasi
Terkait bergabungnya PAN, Sekjen Partai Nasdem Johnny Plate menyebut bergabungnya PAN diharapkan semakin memperkuat dan mempekaya gagasan dan pandangan serta ide-ide baru dalam rangka melanjutkan pemerintahan dan mengisi demokrasi Indonesia.
“Karena masih suasana pandemi yang dibicarakan tadi adalah bagaimana kegotongroyongan politik dapat dilakukan, sehingga bisa menghasilkan kebijakan secara cepat, tepat, dan efisien. Jangan sampai terjadi kegagapan dalam kebijakan,” kata Johnny dalam konferensi pers yang digelar daring seusai pertemuan.
Baca Juga
Menurut Johnny, Zulhas pun menyampaikan terima kasih karena diajak serta dalam rapat dan mempunyai kesempatan menyampaikan pandangannya dalam berbagai topik yang dibahas.
“Tentu sebagai sahabat baru di koalisi, apalagi pak Zul eks Ketua MPR, dari perspektif MPR cukup kental bagaimana musyawarah yang cocok untuk Indonesia,” terangnya.
Menteri Komunikasi dan Informatika ini menegaskan, topik dari bergabungnya PAN ini tidak berkaitan dengan reshuffle atau kocok ulang kabinet, pelebaran koalisi ataupun penambahan anggota kabinet.
“Topiknya bukan topik reshuffle kabinet. Topiknya bukan membahas pelebaran koalisi atau penambahan anggota kabinet,” tegasnya.
Soal apakah PAN minta dilibatkan, dia menjelaskankan bahwa yang mengundang adalah presiden dan semua pimpinan parpol menyambut baik kehadiran PAN melalu Ketum dan Sekjen tadi.
“Kita berharap setelah PAN bergabung semakin banyak gagasan yang beragam bagi jalannya pemerintahan,” ucap Johnny.
Lihat Juga: Tom Lembong Ditahan Kejagung, Pakar Ingatkan Omongan Jokowi Minta Kebijakan Jangan Dikriminalisasi
(muh)