Kepada Presiden, Sejumlah Kepala Daerah Mengaku Telah Divaksin Booster

Selasa, 24 Agustus 2021 - 16:56 WIB
loading...
Kepada Presiden, Sejumlah...
Ilustrasi/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Sejumlah pejabat negara diduga mengaku kepada Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) telah mendapatkan vaksin dosis ketiga alias booster. Padahal, saat ini program tersebut hanya diberikan khusus untuk tenaga kesehatan (nakes).

Hal itu terungkap saat Jokowi meninjau vaksinasi Covid-19 untuk pelajar di SMPN 22 Samarinda, Kalimantan Timur, Selasa (24/8/2021). Kegiatan pemantauan vaksinasi ini disiarkan live di kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Dalam kunjungan itu, Kepala Negara didampingi Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, dan Wali Kota Samarinda Andi Harun.

Di sela-sela tinjauan di SMPN 22 Samarinda, Jokowi dan sejumlah pejabat yang mendampinginya terlihat berbincang dan suaranya sayup-sayup terdengar dalam tayangan live streaming tersebut.



Dalam dialog itu terdengar ada pejabat menyebut-nyebut vaksin Nusantara yang digagas oleh Eks Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto.

Lalu, Wali Kota Samarinda Andi Harun diduga mengaku telah mendapatkan vaksin booster kepada Presiden Jokowi. Kepala Negara pun meresponsnya. "Oh pantes segar benar, mendahului kita ini," timpal Jokowi sambil tertawa, seperti dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Tak hanya Andi Harun, sejumlah pejabat negara lain di tempat itu diduga mengaku telah mendapatkan vaksin dosis ketiga alias booster. Hanya saja, merek yang mereka pakai berbeda-beda. Misalnya saja Panglima TNI.

Lalu, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor yang suaranya terdengar dalam tayangan live tersebut, diduga mengaku telah mendapatkan vaksin booster merek Moderna. "Saya sudah booster (pakai) Moderna. Saya sudah booster," ucapnya.

Ucapan Israan Noor lalu ditanggapi Menhan Prabowo dengan nada bercanda. "Sudah booster semua Pak? Presiden belum Pak," ucap Prabowo yang diikuti suara tertawa kecil.

Sementara itu, Presiden Jokowi memilih menunggu untuk mendapatkan vaksin ketiga. Ia sendiri inginnya menggunakan merek Pfizer. Namun, saat ini program booster masih dikhususkan untuk nakes.

Sebagai informasi, vaksin booster atau dosis ketiga atau dosis ketiga saat ini hanya diberikan kepada tenaga kesehatan (nakes) maupun tenaga pendukung kesehatan yang telah mendapatkan dosis pertama dan kedua vaksin Covid-19.

Kebijakan itu tertuang Surat Edaran Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Nomor: HK.02.01/1/1919/2021. "Rekomendasi dari ITAGI adalah saat ini kita dapat menggunakan platform yang sama atau berbeda untuk vaksinasi dosis ketiga. Pemerintah telah menetapkan akan menggunakan vaksin COVID-19 Moderna untuk suntikan ketiga untuk tenaga kesehatan, dikarenakan kita tahu bahwa efikasi dari Moderna ini paling tinggi dari seluruh vaksin yang kita miliki saat ini," ujar Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. Siti Nadia Tarmizi.
(zik)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1528 seconds (0.1#10.140)