Vaksin Covid-19 Berdatangan ke Indonesia, Ketua DPD RI Minta Distribusi Merata ke Seluruh Daerah
loading...
A
A
A
JAKARTA - Stok vaksin Covid-19 di Indonesia dipastikan bertambah. Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengingatkan pemerintah agar distribusi vaksin dilakukan merata ke seluruh daerah.
Vaksin yang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis (19/8/2021), adalah 1.560.780 dosis vaksin Pfizer yang dibeli pemerintah dari Amerika Serikat (AS), Di hari yang sama, Vaksin AstraZeneca juga tiba sebanyak 1.017.500 dosis, sebanyak 450.000 dosis di antaranya merupakan hibah dari pemerintah Belanda yang berkomitmen memberikan tiga juta dosis vaksin bagi Indonesia. Selain itu, sebanyak 5 juta dosis Vaksin Sinovac segera menyusul.
"Kedatangan vaksin Covid-19 tahap ke-39 merupakan ikhtiar pemerintah guna menjamin pasokan vaksin bagi kebutuhan rakyat Indonesia. Tambahan stok vaksin ini kami harapkan didistribusikan merata ke seluruh daerah, dan tidak hanya berfokus di Jawa dan Bali saja," kata LaNyalla, Jumat (20/8/2021).
Senator asal Jawa Timur itu menyorot masih kurangnya distribusi vaksin ke wilayah di luar Jawa-Bali, khususnya daerah yang masuk dalam kategori zona merah. Menurutnya, herd immunity (kekebalan komunal) baru akan terjadi jika vaksinasi dilakukan secara serentak dan merata.
"Daerah juga perlu mendapat prioritas vaksin. Maka kami meminta Kementerian Kesehatan untuk mengoptimalkan distribusi vaksin hingga ke pelosok-pelosok Tanah Air. Jadi jangan hanya fokus di Pulau Jawa dan Bali saja," sebutnya.
LaNyalla mengingatkan Kemenkes mengenai masih banyaknya stok vaksin yang menumpuk. Menurutnya, Kemenkes harus lebih memperhitungkan potensi terjadinya kekacauan jika vaksin tidak disalurkan secara merata.
"Karena saat ini animo masyarakat untuk vaksin tinggi. Jika daerah mengalami kendala keterbatasan stok vaksin, yang terjadi seperti yang sudah-sudah, ada kerumunan warga di sentra-sentra vaksin yang bisa menjadi kluster Corona baru," jelas LaNyalla.
Ketua DPD RI juga menilai perbedaan pasokan vaksin di setiap daerah bisa menyebabkan pemulihan ekonomi yang tidak serentak. Padahal, kata LaNyalla, keberhasilan pemulihan ekonomi di daerah akan menunjang pemulihan ekonomi nasional (PEN).
Vaksin yang tiba di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Kamis (19/8/2021), adalah 1.560.780 dosis vaksin Pfizer yang dibeli pemerintah dari Amerika Serikat (AS), Di hari yang sama, Vaksin AstraZeneca juga tiba sebanyak 1.017.500 dosis, sebanyak 450.000 dosis di antaranya merupakan hibah dari pemerintah Belanda yang berkomitmen memberikan tiga juta dosis vaksin bagi Indonesia. Selain itu, sebanyak 5 juta dosis Vaksin Sinovac segera menyusul.
"Kedatangan vaksin Covid-19 tahap ke-39 merupakan ikhtiar pemerintah guna menjamin pasokan vaksin bagi kebutuhan rakyat Indonesia. Tambahan stok vaksin ini kami harapkan didistribusikan merata ke seluruh daerah, dan tidak hanya berfokus di Jawa dan Bali saja," kata LaNyalla, Jumat (20/8/2021).
Senator asal Jawa Timur itu menyorot masih kurangnya distribusi vaksin ke wilayah di luar Jawa-Bali, khususnya daerah yang masuk dalam kategori zona merah. Menurutnya, herd immunity (kekebalan komunal) baru akan terjadi jika vaksinasi dilakukan secara serentak dan merata.
"Daerah juga perlu mendapat prioritas vaksin. Maka kami meminta Kementerian Kesehatan untuk mengoptimalkan distribusi vaksin hingga ke pelosok-pelosok Tanah Air. Jadi jangan hanya fokus di Pulau Jawa dan Bali saja," sebutnya.
LaNyalla mengingatkan Kemenkes mengenai masih banyaknya stok vaksin yang menumpuk. Menurutnya, Kemenkes harus lebih memperhitungkan potensi terjadinya kekacauan jika vaksin tidak disalurkan secara merata.
"Karena saat ini animo masyarakat untuk vaksin tinggi. Jika daerah mengalami kendala keterbatasan stok vaksin, yang terjadi seperti yang sudah-sudah, ada kerumunan warga di sentra-sentra vaksin yang bisa menjadi kluster Corona baru," jelas LaNyalla.
Ketua DPD RI juga menilai perbedaan pasokan vaksin di setiap daerah bisa menyebabkan pemulihan ekonomi yang tidak serentak. Padahal, kata LaNyalla, keberhasilan pemulihan ekonomi di daerah akan menunjang pemulihan ekonomi nasional (PEN).