Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 Meningkat, Masyarakat Jangan Terlena

Jum'at, 20 Agustus 2021 - 10:09 WIB
loading...
Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 Meningkat, Masyarakat Jangan Terlena
Mural lawan Covid-19. Foto/Dok SINDOnews
A A A
JAKARTA - Masyarakat diminta tidak terlena menyikapi meningkatnya angka kesembuhan pasien Covid-19 dalam beberapa hari belakangan. Tetap terapkan protokol kesehatan (prokes) untuk meminimalisir penularan.

Diketahui, sebanyak 29.794 orang dinyatakan sembuh dari infeksi virus Corona berdasarkan data per Rabu 18 Agustus 2021. Sementara, data per Kamis 19 Agustus 2021, sebanyak 29.012 orang dinyatakan sembuh dari infeksi virus Corona.

"Angka kesembuhan yang lebih besar dari angka positif harian adalah kabar yang menggembirakan, tetapi data tersebut tidak boleh membuat kita terlena," ujar anggota Komisi IX DPR RI Darul Siska, Jumat (20/8/2021).

Darul mengatakan, masyarakat tetap harus waspada dengan menerapkan protokol kesehatan. Kemudian, kata dia, perlunya testing dan pelacakan (tracing) di masyarakat ditingkatkan, serta menggencarkan vaksinasi. "Karena fatality rate kita juga masih tinggi," tuturnya.



Menurut dia, tren penurunan kasus Covid-19 tentu tidak semata-mata karena vaksinasi, namun juga kesadaran masyarakat yang peduli pandemi. "Pemerintah dan semua pihak harus bekerja keras untuk mengejar target vaksinasi agar mencapai herd immunity dengan demikian secara bertahap kita bisa mengendalikan Covid-19."

Kata Darul, ada beberapa pekerjaan rumah (PR) pemerintah dalam memerangi Covid-19. Pertama, memenuhi kebutuhan vaksin. Kedua, melakukan vaksinasi sekitar 2 Juta sampai 2,5 juta orang per hari.

Ketiga, melakukan testing dan tracing sesuai standard WHO. Keempat, menjamin validitas data harian. "Kelima, menjaga ketersediaan obat Covid-19 dengan harga terjangkau," pungkasnya.

Ahli Epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) Iwan Ariawan mengatakan, data meningkatnya jumlah orang yang sembuh dari infeksi virus Covid-19 dalam beberapa hari belakangan merupakan kabat baik. "Tetapi tetap harus waspada agar kasus tidak naik lagi. Tetap harus 3M, 3T, dan vaksinasi," ujar Iwan Ariawan secara terpisah.

Iwan mengatakan, wabah Covid-10 bisa terkendali dengan gabungan 3M, 3T dan vaksinasi. "Tetap harus selalu waspada karena virus ini akan tetap ada bersama kita untuk waktu yang lama," tuturnya.



Dia menilai perlunya meningkatkan terus cakupan protokol kesehatan, pelacakan kontak erat dan vaksinasi. "PR besar di pelacakan kontak erat yang masih di rasio 1:6, dari target 1:15 dan kecepatan pelacakan kontak erat yang harusyang harus kurang dari 72 jam sejak kasus terkonfirmasi," kata Iwan.

Menurutnya, pelonggaran aktivitas ekonomi dan sosial harus dilakukan secara berhati-hati dan bertahap agar tidak terjadi peningkatan kasus kembali. Prosedur pelonggaran aktivitas harus dirancang dengan teliti berikut perangkat pemantauannya sebelum pelonggaran tersebut dilakukan.

"Saat ini proses pembukaan mal dan industri sudah dilakukan dengan hati-hati oleh pemerintah, dimulai dengan uji coba dahulu. Untuk aktivitas lainnya yang berpotensi kerumunan orang harus dilakukan dengan cara yang sama," pungkasnya.
(zik)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2031 seconds (0.1#10.140)