Jokowi dan DPR Minta Seluruh Elemen Dukung Industri Farmasi Nasional

Rabu, 18 Agustus 2021 - 22:29 WIB
loading...
Jokowi dan DPR Minta Seluruh Elemen Dukung Industri Farmasi Nasional
Presiden Jokowi tidak memungkiri bahwa Indonesia masih lemah dalam konteks kemandirian industri obat, vaksin COVID-19, dan alkes di saat pandemi COVID-19 sudah berjalan hampir dua tahun di dalam negeri. Foto/SINDOnews
A A A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak memungkiri bahwa Indonesia masih lemah dalam konteks kemandirian industri oba t, vaksin COVID-19, dan alat-alat kesehatan (alkes) di saat pandemi COVID-19 sudah berjalan hampir dua tahun di dalam negeri. Hingga kini pemerintah pun masih mencari solusi guna memecahkan masalah tersebut.

"Masih menjadi kelemahan serius yang harus kita pecahkan," ujar Jokowi saat membacakan pidato kenegaraan di Gedung Parlemen Jakarta, Senin 16 Agustus 2021 lalu.

Namun di sisi bersamaan, kata Jokowi, pandemi juga telah mempercepat pengembangan industri farmasi di dalam negeri, termasuk pengembangan vaksin merah putih dan juga produksi oksigen. Dia pun mewanti-wanti agar jangan ada satu pun pihak yang mempermainkan misi kemanusiaan COVID-19 di dalam negeri.

"Untuk kesehatan, ketersediaan dan keterjangkauan harga obat akan terus kita jamin. Tidak ada toleransi sedikitpun terhadap siapapun yang mempermainkan misi kemanusiaan dan kebangsaan ini," tuturnya.

Sementara itu, Anggota DPR Rahmad Handoyo dari Fraksi PDIP menyampaikan kita harus memberi peluang yang sama kepada perusahaan farmasi swasta nasional dan BUMN untuk memproduksi obat yang dibutuhkan negara.

"Ingat, perusahaan swasta juga penopang ekonomi nasional. Saya kira jika industri farmasi swasta di luar BUMN bisa tumbuh besar, saya kira yang untung adalah bangsa kita," katanya Jumat 13 Agustus 2021.

Menurutnya, tidak mungkin penanganan COVID-19 saat ini hanya dilakukan oleh pemerintah, namun harus mengikutsertakan seluruh elemen masyarakat termasuk dalam penyediaan obat-obatan.

"Soal obat-obatan, kita dorong kepada pemerintah untuk jenis obat tertentu seperti obat antivirus, bisa diproduksi di Indonesia sehingga kita tidak terlalu tergantung pada obat impor dari luar negeri. Itu menjadi salah satu solusinya," kata Anggota DPR dari Daerah Pemilihan Jawa Tengah ini.

Dia mengatakan Parlemen akan mendorong perusahaan farmasi di luar BUMN untuk bisa memproduksi obat-obatan di dalam negeri. "Ketika perusahaan farmasi swasta mampu memproduksi kebutuhan obat-obatan dalam negeri justru kita sambut baik."

Menurutnya, siapapun pihak yang mampu memproduksi obat-obatan yang dibutuhkan negara untuk mengatasi pandemi COVID-19 ini harus disambut baik. Industri farmasi dalam negeri, baik BUMN maupun swasta harus dipercepat dalam perizinan, tidak dihambat sehingga dapat meningkatkan produktifitas untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan dalam negeri.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1334 seconds (0.1#10.140)