Samaun Bakri, Utusan Bung Karno yang Gugur Saat Menjalankan Tugas Negara
loading...
A
A
A
JAKARTA - Salah satu tokoh yang menjadi bagian perjuangan kemerdekaan Indonesia adalah Samaun Bakri . Wartawan ini juga dikenal sebagai orang kepercayaan Presiden Pertama RI Soekarno ( Bung Karno ).
Samaun Bakri lahir di Nagari Kurai Taji, Nan Sabaris, Padang Pariaman, Sumatra Barat pada 28 April 1908. Samaun merupakan anak dari pasangan suami-istri Bagindo Abu Bakar dan Siti Syarifah.
Dikutip dari video PEMBUKAAN PAMERAN SAMAUN BAKRI yang tayang di YouTube Museum Perumusan Naskah Proklamasi, sejak kecil Samaun sudah membenci penjajah kolonial. Itu kerap dia serukan dalam tulisannya.
Samaun Bakri pernah bekerja di berbagai surat kabar. Di surat kabar Persamaan, Samaun kerap melontarkan kritikan tajam kepada Kontrolir Pariaman. Hal ini berujung diusirnya Samaun.
Pindah ke Bengkulu, Samaun kembali berjuang lewat pena. Bersama surat kabar Sasaran, Samaun kerap memperjuangkan rakyat Bengkulu, propaganda, dan kritikan kepada penguasa. Sasaran pun diberedel.
Akhirnya dia mendirikan surat kabar Penabur bersama rekannya dari eks Sasaran. Dia juga sempat menjadi jurnalis dan penulis di penerbitan Muhammadiyah Bengkulu.
Selain aktif di dunia surat kabar, Samaun juga aktif berorganisasi sosial dan politik. Dia memperkuat Muhammadiyah di Pariaman dan Bengkulu.
Samaun juga penulis buku. Dia menulis tentang peristiwa Bandung Lautan Api secara rinci. Samaun mendapat banyak pujian dari bukunya itu.
Samaun Bakri lahir di Nagari Kurai Taji, Nan Sabaris, Padang Pariaman, Sumatra Barat pada 28 April 1908. Samaun merupakan anak dari pasangan suami-istri Bagindo Abu Bakar dan Siti Syarifah.
Dikutip dari video PEMBUKAAN PAMERAN SAMAUN BAKRI yang tayang di YouTube Museum Perumusan Naskah Proklamasi, sejak kecil Samaun sudah membenci penjajah kolonial. Itu kerap dia serukan dalam tulisannya.
Samaun Bakri pernah bekerja di berbagai surat kabar. Di surat kabar Persamaan, Samaun kerap melontarkan kritikan tajam kepada Kontrolir Pariaman. Hal ini berujung diusirnya Samaun.
Pindah ke Bengkulu, Samaun kembali berjuang lewat pena. Bersama surat kabar Sasaran, Samaun kerap memperjuangkan rakyat Bengkulu, propaganda, dan kritikan kepada penguasa. Sasaran pun diberedel.
Akhirnya dia mendirikan surat kabar Penabur bersama rekannya dari eks Sasaran. Dia juga sempat menjadi jurnalis dan penulis di penerbitan Muhammadiyah Bengkulu.
Selain aktif di dunia surat kabar, Samaun juga aktif berorganisasi sosial dan politik. Dia memperkuat Muhammadiyah di Pariaman dan Bengkulu.
Baca Juga
Samaun juga penulis buku. Dia menulis tentang peristiwa Bandung Lautan Api secara rinci. Samaun mendapat banyak pujian dari bukunya itu.