Jokowi Minta Kepala Daerah Siapkan Rumah Sakit Cadangan dan Darurat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) meminta kepada kepala daerah se-Indonesia untuk merencanakan dan menyiapkan rumah sakit daerah, termasuk rumah sakit cadangan dan rumah sakit darurat. Hal tersebut perlu dilakukan sebagai langkah antisipasi apabila terjadi lonjakan pasien.
"Paling tidak kita memiliki di dalam perencanaan itu bagaimana kalau rumah sakit itu penuh. Jangan (rumah sakit) sudah penuh baru menyiapkan. Akan terlambat," kata Jokowi melalui konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor yang dibagikan dalam website Presiden RI, Senin (19/7/2021).
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga meminta agar para kepala daerah rajin turun ke lapangan memantau langsung kondisi di lapangan terutama menyangkut ketersediaan obat hingga kecukupan pasokan oksigen.
Kepala daerah juga harus rajin memantau kapasitas rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di setiap rumah sakit sehingga bisa dioptimalkan untuk penanganan pasien Covid-19.
"Saya lihat beberapa daerah, rumah sakit masih memasang angka 20 atau 30 persen dari kemampuan bed yang ada. Lha ini bisa dinaikkan. Bisa 40 (persen) atau seperti di DKI Jakarta sampai ke 50 (persen) yang didedikasikan kepada (pasien) Covid-19," tegasnya.
Jokowi menegaskan, tinjauan langsung kepala daerah untuk memastikan ketersediaan kebutuhan pasien sangat dibutuhkan. Kepala daerah yang telah meninjau langsung dapat mengambil langkah cepat sebelum terjadi darurat kebutuhan rumah sakit.
"Ini kepala daerah harus tahu, jadi kapasitas berapa dan harus diberikan kepada (pasien) Covid-19 berapa. Kalau ndak, nanti kelihatan rumah sakitnya BOR-nya sudah tinggi banget padahal yang dipakai baru 20 persen. Banyak yang seperti itu."
"Paling tidak kita memiliki di dalam perencanaan itu bagaimana kalau rumah sakit itu penuh. Jangan (rumah sakit) sudah penuh baru menyiapkan. Akan terlambat," kata Jokowi melalui konferensi video dari Istana Kepresidenan Bogor yang dibagikan dalam website Presiden RI, Senin (19/7/2021).
Dalam kesempatan yang sama, Jokowi juga meminta agar para kepala daerah rajin turun ke lapangan memantau langsung kondisi di lapangan terutama menyangkut ketersediaan obat hingga kecukupan pasokan oksigen.
Kepala daerah juga harus rajin memantau kapasitas rumah sakit atau bed occupancy rate (BOR) di setiap rumah sakit sehingga bisa dioptimalkan untuk penanganan pasien Covid-19.
"Saya lihat beberapa daerah, rumah sakit masih memasang angka 20 atau 30 persen dari kemampuan bed yang ada. Lha ini bisa dinaikkan. Bisa 40 (persen) atau seperti di DKI Jakarta sampai ke 50 (persen) yang didedikasikan kepada (pasien) Covid-19," tegasnya.
Jokowi menegaskan, tinjauan langsung kepala daerah untuk memastikan ketersediaan kebutuhan pasien sangat dibutuhkan. Kepala daerah yang telah meninjau langsung dapat mengambil langkah cepat sebelum terjadi darurat kebutuhan rumah sakit.
"Ini kepala daerah harus tahu, jadi kapasitas berapa dan harus diberikan kepada (pasien) Covid-19 berapa. Kalau ndak, nanti kelihatan rumah sakitnya BOR-nya sudah tinggi banget padahal yang dipakai baru 20 persen. Banyak yang seperti itu."
(zik)