Ketua DPD RI Minta Paket Obat Pasien Isoman Covid-19 Tak Diperjualbelikan

Jum'at, 16 Juli 2021 - 15:42 WIB
loading...
Ketua DPD RI Minta Paket...
Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti minta paket obat pasien isoman Covid-19 tak diperjualbelikan. Foto/Istimewa
A A A
JAKARTA - Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti mengapresiasi peluncuran 300 ribu paket obat dan vitamin untuk pasien Covid-19 yang menjalani isolasi mandiri (isoman). LaNyalla meminta pemerintah daerah (pemda) bekerja sama dengan TNI/Polri mengawasi penyaluran bantuan tersebut agar tidak diperjualbelikan.

Peluncuran Paket Obat Isoman Gratis untuk Rakyat dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara virtual, Kamis (15/7/2021). Sebanyak 300 ribu paket obat akan diberikan untuk pasien orang tanpa gejala (OTG) atau bergejala ringan, berdasarkan pendataan puskesmas di wilayah berisiko di Jawa dan Bali.

“Program Paket Obat Isoman Gratis untuk Rakyat merupakan inisiasi yang baik. Sebab, Indonesia sedang mengalami lonjakan kasus Covid-19. Di masa seperti ini, banyak pasien Corona yang kesulitan mendapat perawatan, apalagi banyak terjadi kelangkaan obat,” tutur LaNyalla, Jumat (16/7/2021).



Menurutnya, bantuan obat dan vitamin ini akan mengurangi beban rumah sakit (RS) yang sudah kewalahan. Ia berharap pemberian obat tersebut akan mengurangi angka kasus kematian pasien Corona yang melakukan isolasi mandiri.

"Untuk mendapatkan paket obat ini, masyarakat yang melakukan isoman harus berkonsultasi dulu dengan pihak Puskesmas. Artinya ada pengawasan dari tenaga kesehatan kepada pasien isoman. Cukup 547 orang saja yang meninggal saat isoman, jangan lagi kasus serupa terulang," tegasnya.



Pasokan obat gratis untuk pasien yang isoman ini disiapkan oleh Kementerian BUMN. Pendistribusiannya dibantu oleh jajaran TNI yang akan mengerahkan personel Bintara Pembina Desa (Babinsa).

"Kami ucapkan terima kasih kepada TNI yang menugaskan personel Babinsa membantu pendistribusian obat bagi masyarakat yang terjangkit virus Corona. Program ini akan sangat membantu, khususnya bagi masyarakat di daerah yang tidak mendapat akses pelayanan telemedicine," kata LaNyalla.

Senator asal Jawa Timur ini menilai pengerahan personel Babinsa akan efektif karena Babinsa mengenal langsung warga di daerah binaannya. Meski begitu, LaNyalla mengatakan koordinasi dengan pemerintah daerah, khususnya pengurus desa, juga penting dilakukan.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3185 seconds (0.1#10.140)