Wapres Soroti Tingginya Kasus COVID-19 di Banten dan Rendahnya Capaian Vaksinasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Maruf Amin menyoroti laju penyebaran COVID-19 di Provinsi Banten yang masih cukup tinggi. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan pada Selasa 13 Juli 2021, tercatat ada 4.016 kasus COVID-19 terkonfirmasi di Banten
“Saya kira di Banten juga masih cukup tinggi hingga mungkin memerlukan suatu penanganan yang lebih (intensif),” katanya saat membuka rapat koordinasi dengan Gubernur Banten dan seluruh Satgas COVID-19 di Provinsi Banten dikutip dari pers rilis Biro Pers Setwapres, Rabu (14/7/2021). (Baca juga; Wapres Akui Usulkan Rumah Ibadah Tak Ditutup Selama PPKM Darurat )
Menurut Wapres tingginya laju penyebaran COVID-19 di Banten, salah satunya penyebabnya yaitu masih rendahnya kepatuhan menerapkan protokol kesehatan 3M. Di antaranya memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Di sisi lain, pelaksanaan 3T yakni testing, tracing, dan treatment yang masih rendah.
“Selain itu juga tingkat pelaksanaan 3T ya, testing, tracing dan treatmentnya. Testing ini kalau testingnya itu sedikit, itu berarti yang bisa diketahui juga sedikit, ya. Ini karena itu juga menjadi perhatian. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan saya melihat bahwa di Banten juga masih agak rendah,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu wapres juga menekankan pentingnya pemberian vaksinasi COVID-19 untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity). Sementara itu, cakupan vaksinasi di Banten khususnya bagi tenaga kesehatan dan lansia masih rendah dan perlu mendapat perhatian. (Baca juga; 378 Anggota Polda Banten Terpapar COVID-19, Wisma Dian Bhayangkara Jadi Tempat Isolasi )
“Menurut laporan disini, vaksinasinya itu seharusnya Banten itu dengan penduduk sekitar 11.9 juta jiwa, itu untuk mencapai herd immunity vaksinnya harus mencapai 8 juta orang, dengan target 50.000 orang per hari. Berdasarkan juga evaluasi pelaksanaan vaksinasi di Banten, per-12 Juli 2021, dari 1,63 juta target tahap 1 dan tahap 2, untuk sasaran tenaga kesehatan baru terdapat 1,15 (juta) dan juga termasuk lansia. Dengan mempertimbangkan masih rendahnya cakupan vaksinasi lansia juga masih jauh dari target sasaran. Ini juga perlu mendapat perhatian,” paparnya.
Lihat Juga: Gibran Jamu Wapres China Santap Siang Menu Nusantara, dari Sukun, Telur Asin, hingga Nasi Goreng Kecombrang
“Saya kira di Banten juga masih cukup tinggi hingga mungkin memerlukan suatu penanganan yang lebih (intensif),” katanya saat membuka rapat koordinasi dengan Gubernur Banten dan seluruh Satgas COVID-19 di Provinsi Banten dikutip dari pers rilis Biro Pers Setwapres, Rabu (14/7/2021). (Baca juga; Wapres Akui Usulkan Rumah Ibadah Tak Ditutup Selama PPKM Darurat )
Menurut Wapres tingginya laju penyebaran COVID-19 di Banten, salah satunya penyebabnya yaitu masih rendahnya kepatuhan menerapkan protokol kesehatan 3M. Di antaranya memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak. Di sisi lain, pelaksanaan 3T yakni testing, tracing, dan treatment yang masih rendah.
“Selain itu juga tingkat pelaksanaan 3T ya, testing, tracing dan treatmentnya. Testing ini kalau testingnya itu sedikit, itu berarti yang bisa diketahui juga sedikit, ya. Ini karena itu juga menjadi perhatian. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan saya melihat bahwa di Banten juga masih agak rendah,” ungkapnya.
Pada kesempatan itu wapres juga menekankan pentingnya pemberian vaksinasi COVID-19 untuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity). Sementara itu, cakupan vaksinasi di Banten khususnya bagi tenaga kesehatan dan lansia masih rendah dan perlu mendapat perhatian. (Baca juga; 378 Anggota Polda Banten Terpapar COVID-19, Wisma Dian Bhayangkara Jadi Tempat Isolasi )
“Menurut laporan disini, vaksinasinya itu seharusnya Banten itu dengan penduduk sekitar 11.9 juta jiwa, itu untuk mencapai herd immunity vaksinnya harus mencapai 8 juta orang, dengan target 50.000 orang per hari. Berdasarkan juga evaluasi pelaksanaan vaksinasi di Banten, per-12 Juli 2021, dari 1,63 juta target tahap 1 dan tahap 2, untuk sasaran tenaga kesehatan baru terdapat 1,15 (juta) dan juga termasuk lansia. Dengan mempertimbangkan masih rendahnya cakupan vaksinasi lansia juga masih jauh dari target sasaran. Ini juga perlu mendapat perhatian,” paparnya.
Lihat Juga: Gibran Jamu Wapres China Santap Siang Menu Nusantara, dari Sukun, Telur Asin, hingga Nasi Goreng Kecombrang
(wib)