Lonjakan Kasus Covid-19 Pasca Idul Fitri Melebihi Natal dan Tahun Baru 2021
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sesditjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan, Maxi Rein Rondonuwu mengungkapkan, lonjakan kasus Covid-19 usai libur Lebaran Idul Fitri lebih tinggi dibandingkan dengan peningkatan pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021.
Maxi mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 akan terjadi setiap pasca even liburan. Usai Natal dan Tahun Baru 2021, kasus Covid-19 baru mengalami penurunan pada Maret hingga Mei.
"Peningkatan kasus kalau dilihat ya, setiap even-even libur, kita tahu terakhir kan di sebelum Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru, Natal itu kasusnya meningkat tajam, itu puncaknya di bulan Februari. Kemudian di Maret April sudah mulai turun, Mei," kata Maxi yang juga menjabat sebagai Plt. Dirjen P2P Kemenkes secara virtual, Rabu (23/6/2021).
Baca juga: Pecah Rekor! Hari Ini Kasus Covid-19 Bertambah 14.536
Meskipun pengetatan yang dilakukan sebelum Lebaran sudah dilaksanakan dengan baik tapi ternyata masyarakat memilih tetap melakukan silaturahmi pasca Lebaran. Akibatnya kasus Covid-19 meningkat dan bahkan melewati kenaikan kasus saat Nataru 2021.
Maxi mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi lonjakan kasus Covid-19 saat ini. Pertama akibat adanya varian Delta dari India. Kedua adalah akibat adanya kelalaian protokol kesehatan.
"Yang berikut lagi tentu mau varian apapun, tentu ada kelalaian. Kelalaian dari pada protokol kesehatan. Sebenarnya virus apapun kalau protokol kesehatan kita jalan bagus, orang masih setia lah menggunakan protokol kesehatan, memakai masker, kemudian jaga jarak menjauhi kerumunan, menjauhi mobilitas, seharusnya bisa. Tetapi, protokol kesehatan mulai kendor, adanya variasi meningkatnya secara tajam," kata Maxi.
Baca juga: Update Corona 22 Juni 2021: 2.018.113 Positif , 1.810.136 Sembuh, 55.291 Meninggal
Maxi mengatakan, peningkatan kasus Covid-19 akan terjadi setiap pasca even liburan. Usai Natal dan Tahun Baru 2021, kasus Covid-19 baru mengalami penurunan pada Maret hingga Mei.
"Peningkatan kasus kalau dilihat ya, setiap even-even libur, kita tahu terakhir kan di sebelum Idul Fitri, Natal dan Tahun Baru, Natal itu kasusnya meningkat tajam, itu puncaknya di bulan Februari. Kemudian di Maret April sudah mulai turun, Mei," kata Maxi yang juga menjabat sebagai Plt. Dirjen P2P Kemenkes secara virtual, Rabu (23/6/2021).
Baca juga: Pecah Rekor! Hari Ini Kasus Covid-19 Bertambah 14.536
Meskipun pengetatan yang dilakukan sebelum Lebaran sudah dilaksanakan dengan baik tapi ternyata masyarakat memilih tetap melakukan silaturahmi pasca Lebaran. Akibatnya kasus Covid-19 meningkat dan bahkan melewati kenaikan kasus saat Nataru 2021.
Maxi mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi lonjakan kasus Covid-19 saat ini. Pertama akibat adanya varian Delta dari India. Kedua adalah akibat adanya kelalaian protokol kesehatan.
"Yang berikut lagi tentu mau varian apapun, tentu ada kelalaian. Kelalaian dari pada protokol kesehatan. Sebenarnya virus apapun kalau protokol kesehatan kita jalan bagus, orang masih setia lah menggunakan protokol kesehatan, memakai masker, kemudian jaga jarak menjauhi kerumunan, menjauhi mobilitas, seharusnya bisa. Tetapi, protokol kesehatan mulai kendor, adanya variasi meningkatnya secara tajam," kata Maxi.
Baca juga: Update Corona 22 Juni 2021: 2.018.113 Positif , 1.810.136 Sembuh, 55.291 Meninggal
(abd)