Kasus Covid-19 Melonjak, Keterisian Rumah Sakit Mengkhawatirkan

Kamis, 17 Juni 2021 - 07:17 WIB
loading...
Kasus Covid-19 Melonjak, Keterisian Rumah Sakit Mengkhawatirkan
Angka keterisian ruang gawat darurat dan tempat tidur di rumah sakit sudah mengkhawatirkan, seiring lonjakan kasus virus corona. FOTO/DOK.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro mengatakan, angka keterisian ruang gawat darurat dan tempat tidur di rumah sakit sudah mengkhawatirkan, seiring lonjakan kasus virus corona.

Reisa menuturkan, kenaikan kasus aktif Covid-19 di Indonesia kembali terjadi sejak dua minggu terakhir. Tercatat per 16 Juni 2021, terdapat penambahan 9.944 orang terkonfirmasi positif dan menjadikan total kasus aktif di Indonesia menjadi 120.306.

"Angka keterisian ruang gawat darurat dan tempat tidur di rumah sakit sudah mengkhawatirkan, Bed Occupancy Ratio sudah lebih dari 50% di beberapa daerah, bahkan sudah mencapai 100%," ujar Reisa dikutip dari rilis Biro Pers Sekretariat Presiden, Kamis (17/6/2021).

Baca juga: Kasus Covid-19 Naik, BOR Isolasi dan ICU di Depok Nyaris Penuh

Lonjakan jumlah pasien yang drastis tercatat di Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran. Hingga saat ini, 80% tempat tidur yang tersedia telah dihuni oleh pasien positif yang dikarantina.

"Per pagi ini saja, laporan dari RSDC Wisma Atlet menyatakan bahwa ada 488 orang terkonfirmasi positif yang baru masuk untuk menjalani perawatan, setelah beberapa hari yang lalu ada 625 pasien datang bersamaan dalam satu hari," ungkap Reisa.

Varian Delta yang merupakan varian baru dari virus SARS-Cov-2 telah dikonfirmasi beredar di Jawa Tengah dan juga terdapat kemungkinan sudah beredar di daerah lain.

"Varian apapun yang akan muncul sebagai akibat mutasi alami virus, tidak mungkin akan menjangkiti kita dan orang orang lain apabila semua tindakan pencegahan kita lakukan," tandas Reisa.

Baca juga: Serangan COVID-19 di Gunungkidul Semakin Mematikan, 6 Warga Tewas Dalam Sehari

Ia menegaskan bahwa memakai masker merupakan cara jitu untuk melawan varian virus baru dan Covid-19 secara umum, mengingat virus SARS-Cov-2 menular melalui droplets. "Masker yang dipakai pun harus yang ampuh menangkal droplets masuk ke tubuh kita lewat rongga mulut dan hidung," katanya.

Reisa menjelaskan bahwa masker medis yang sebaiknya digunakan merupakan masker yang sudah mendapat izin edar dari Kementerian Kesehatan. Apabila menggunakan masker kain, sebaiknya menggunakan masker yang terdiri dari minimal tiga lapis.

Membuka masker dapat dilakukan pada saat makan dan minum atau olahraga, dengan syarat tetap menjaga jarak aman dengan orang lain minimal dua meter. "Jangan buka masker di ruang tertutup yang banyak orangnya. Saya jelaskan lagi bahwa virus adalah makhluk mikro organisme yang dapat saja melayang di udara ruang tertutup atau bersifat aerosol," kata Reisa.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1209 seconds (0.1#10.140)