Satgas Covid-19 Imbau Daerah untuk Mengoptimalisasi Posko Demi Mencegah Lonjakan Kasus
loading...
A
A
A
JAKARTA - Satgas telah mengevaluasi pembentukan pos komando (posko), kenaikan kasus dan keterisian tempat tidur rumah sakit atau Bed Of Ratio (BOR) pada 15 kabupaten/kota dengan kenaikan kasus tertinggi minggu ini. Hasil evaluasi, terdapat 11 dari 15 kabupaten/kota dengan pembentukan poskos masih rendah yaitu dibawah 50 persen. Sementara empat lainnya, pembentukan posko sudah diatas 60 persen.
"Hal ini menjadi pembelajaran bagi kita bersama. Masih sedikitnya pembentukan posko pada 11 kabupaten/kota, menunjukkan absennya penanganan efektif hingga tingkat terkecil, yaitu desa/kelurahan," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito memberi keterangan pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat.
Sedangkan dari empat kabupaten/kota yang membentuk posko cukup banyak, berkisar diantara 60 - 80 persen posko terbentuk. Namun, banyaknya jumlah posko ini ternyata juga diikuti kasus yang tinggi.
Contohnya di Grobogan, Jawa Tengah. Mengalami kenaikan kasus hingga 2.803 persen, keterisian mencapai BOR 93,65 persen dan posko terbentuk sudah sebesar 70 persen atau terbentuk di 180 kelurahan dari total 257 kelurahan yang ada.
"Hal ini menegaskan bahwa meskipun posko sudah terbentuk, tetapi fungsi-fungsi posko tidak dijalankan dengan baik, maka tidak akan membantu memperbaiki penanganan di wilayah tersebut,” tuturnya.
Posko harusnya menjadi wadah koordinasi antar seluruh perangkat desa/kelurahan yang memiliki peran penting. Perannya, dalam menunjang pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro dan meningkatkan kualitas penanganan Covid-19 sehingga kasus dapat ditekan seminimal mungkin.
Karena itu Satgas mengajak seluruh kabupaten/kota terutama yang mengalami kenaikan tinggi minggu ini, agar mengejar ketertinggalan dari pembentukan posko. Setelah posko terbentuk, pastikan pelaksanaan fungsi-fungsi posko dapat berjalan dengan baik. "Ingat, posko modal kita melawan Covid-19 pada tingkat terkecil," katanya.
Hasil Evaluasi Satgas Terhadap Pembentukan Posko, Kenaikan Kasus dan BOR pada 15 kabupaten/kota
1. Jumlah Posko Dibawah 60persen dengan kenaikan kasus tinggi:
Jakarta Barat
- Kasus naik 167 persen
- BOR 77 persen
- Posko Terbentuk 25 persen (26 dari 28 kelurahan)
Jakarta Timur
- Kasus naik 103 persen
- BOR 58,02 persen
- Posko terbentuk 46 persen (28 dari 60 kelurahan)
Jakarta Selatan
- kasus naik 85 persen
- BOR 78,08 persen
- Posko terbentuk 1,5 persen (1dari 63 kelurahan)
Kota Depok
- kasus naik 111persen
- BOR 66,16persen
- Posko terbentuk 32 persen ( 19 dari 58 kelurahan)
Jakarta Utara
- kasus naik 128persen
- BOR 81,2persen
- Posko terbentuk 38 persen (12 dari 31 kelurahan)
Jakarta Pusat
- kasus naik 159 persen
- BOR 86,11 persen
- Posko terbentuk 19 persen (8 dari 41 kelurahan)
Kota Bekasi
- kasus naik 192 persen
- BOR 73,85 persen
- Posko terbentuk 18persen (10 dari 55 kelurahan)
Demak - Jateng
- kasus naik 485 persen
- BOR 82,7 persen
- Posko terbentuk 43persen (101 dari 233 kelurahan)
Bangkalan - Jatim
- kasus naik 715 persen
- BOR 86,88 persen
- Posko terbentuk 26 persen (70 dari 260 kelurahan)
Kota Semarang
- kasus naik 64 persen
- BOR 93,38 persen
- Posko terbentuk 47persen (81 dari 172 kelurahan)
Bandung Barat
- kasus naik 56 persen
- BOR 88,33 persen
- Posko terbentuk 48 persen (80 dari 164 kelurahan)
2. Jumlah Posko diatas 60 persen dengan kasus Tinggi
Grobogan - Jateng
- kasus naik 2.803 persen
- BOR 93,65 persen
- Posko terbentuk 70 persen (180 dari 257 kelurahan)
Jepara - Jateng
- kasus naik 241 persen
- BOR 73,33 persen
- Posko terbentuk 87 persen (158 dari 181 kelurahan)
Sleman - DIY
- kasus naik 74 persen
- BOR 67,37 persen
- Posko terbentuk 81 persen (70 dari 86 kelurahan)
Kota Bandung
- kasus naik 60 persen
- BOR 86,6 persen
- Posko terbentuk 61 persen (90 dari 146 kelurahan).CM
"Hal ini menjadi pembelajaran bagi kita bersama. Masih sedikitnya pembentukan posko pada 11 kabupaten/kota, menunjukkan absennya penanganan efektif hingga tingkat terkecil, yaitu desa/kelurahan," ujar Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito memberi keterangan pers Perkembangan Penanganan Covid-19 di Graha BNPB yang juga disiarkan kanal YouTube Sekretariat.
Sedangkan dari empat kabupaten/kota yang membentuk posko cukup banyak, berkisar diantara 60 - 80 persen posko terbentuk. Namun, banyaknya jumlah posko ini ternyata juga diikuti kasus yang tinggi.
Contohnya di Grobogan, Jawa Tengah. Mengalami kenaikan kasus hingga 2.803 persen, keterisian mencapai BOR 93,65 persen dan posko terbentuk sudah sebesar 70 persen atau terbentuk di 180 kelurahan dari total 257 kelurahan yang ada.
"Hal ini menegaskan bahwa meskipun posko sudah terbentuk, tetapi fungsi-fungsi posko tidak dijalankan dengan baik, maka tidak akan membantu memperbaiki penanganan di wilayah tersebut,” tuturnya.
Posko harusnya menjadi wadah koordinasi antar seluruh perangkat desa/kelurahan yang memiliki peran penting. Perannya, dalam menunjang pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro dan meningkatkan kualitas penanganan Covid-19 sehingga kasus dapat ditekan seminimal mungkin.
Karena itu Satgas mengajak seluruh kabupaten/kota terutama yang mengalami kenaikan tinggi minggu ini, agar mengejar ketertinggalan dari pembentukan posko. Setelah posko terbentuk, pastikan pelaksanaan fungsi-fungsi posko dapat berjalan dengan baik. "Ingat, posko modal kita melawan Covid-19 pada tingkat terkecil," katanya.
Hasil Evaluasi Satgas Terhadap Pembentukan Posko, Kenaikan Kasus dan BOR pada 15 kabupaten/kota
1. Jumlah Posko Dibawah 60persen dengan kenaikan kasus tinggi:
Jakarta Barat
- Kasus naik 167 persen
- BOR 77 persen
- Posko Terbentuk 25 persen (26 dari 28 kelurahan)
Jakarta Timur
- Kasus naik 103 persen
- BOR 58,02 persen
- Posko terbentuk 46 persen (28 dari 60 kelurahan)
Jakarta Selatan
- kasus naik 85 persen
- BOR 78,08 persen
- Posko terbentuk 1,5 persen (1dari 63 kelurahan)
Kota Depok
- kasus naik 111persen
- BOR 66,16persen
- Posko terbentuk 32 persen ( 19 dari 58 kelurahan)
Jakarta Utara
- kasus naik 128persen
- BOR 81,2persen
- Posko terbentuk 38 persen (12 dari 31 kelurahan)
Jakarta Pusat
- kasus naik 159 persen
- BOR 86,11 persen
- Posko terbentuk 19 persen (8 dari 41 kelurahan)
Kota Bekasi
- kasus naik 192 persen
- BOR 73,85 persen
- Posko terbentuk 18persen (10 dari 55 kelurahan)
Demak - Jateng
- kasus naik 485 persen
- BOR 82,7 persen
- Posko terbentuk 43persen (101 dari 233 kelurahan)
Bangkalan - Jatim
- kasus naik 715 persen
- BOR 86,88 persen
- Posko terbentuk 26 persen (70 dari 260 kelurahan)
Kota Semarang
- kasus naik 64 persen
- BOR 93,38 persen
- Posko terbentuk 47persen (81 dari 172 kelurahan)
Bandung Barat
- kasus naik 56 persen
- BOR 88,33 persen
- Posko terbentuk 48 persen (80 dari 164 kelurahan)
2. Jumlah Posko diatas 60 persen dengan kasus Tinggi
Grobogan - Jateng
- kasus naik 2.803 persen
- BOR 93,65 persen
- Posko terbentuk 70 persen (180 dari 257 kelurahan)
Jepara - Jateng
- kasus naik 241 persen
- BOR 73,33 persen
- Posko terbentuk 87 persen (158 dari 181 kelurahan)
Sleman - DIY
- kasus naik 74 persen
- BOR 67,37 persen
- Posko terbentuk 81 persen (70 dari 86 kelurahan)
Kota Bandung
- kasus naik 60 persen
- BOR 86,6 persen
- Posko terbentuk 61 persen (90 dari 146 kelurahan).CM
(srf)