Satgas: Penemuan Varian Baru Covid-19 Tidak Berdampak Langsung pada Lonjakan Kasus
loading...
A
A
A
JAKARTA - Beredarnya varian baru Covid-19 yang ada di Indonesia tidak berdampak langsung pada kenaikan kasus yang terjadi. Adapun kenaikan kasus yang terjadi saat ini merupakan dampak dari aktivitas masyarakat selama libur panjang Idul Fitri 2021.
Fenomena kenaikan ini pun juga pernah terjadi pada periode yang sama di tahun 2020.Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito memberikan penjelasan dalam konferensi pers Perkembangan Penanganan Covid-19 yang berlangsung di Graha BNPB.
"Adanya varian baru yang ditemukan di berbagai daerah, sampai sekarang belum terbukti atau penelitiannya tentang itu belum bisa membuktikan bahwa adanya hubungan langsung peningkatan kasus karena varian baru," ujarnya.
Dia menegaskan bahwa memang benar ditemukan varian baru di berbagai tempat di Indonesia dan saat ini terjadi kenaikan kasus. Namun, bukan berarti ada hubungan langsung antara keduanya.
Pihaknya pun juga tengah menunggu jika ada penelitian mendalam yang menyatakan adanya hubungan kedua hal ini.
"Tentunya kami akan menyampaikan informasi lebih lanjut, apabila ada hasil penelitian yang lebih dalam oleh perguruan tinggi atau Kementerian Kesehatan yang bisa membuktikan adanya potensi hubungan ditemukan varian baru dan jumlah kasus di Indonesia. Tentunya akan kami sampaikan kepada publik," katanya.
Tak hanya itu, perkembangan penanganan pandemi di Indonesia bergerak secara dinamis berdasarkan level alarm. Suatu daerah bisa saja masuk kuadran waspada dan beberapa hari kemudian sudah berpindah ke zona yang lebih aman.
Data menunjukkan terjadi perkembangan pada level alarm daerah. Perkembangan ini terjadi secara dinamis seperti perubahan level alarm di Kabupaten Bangkalan, Kota Malang, Kabupaten Blitar dan Kota Surabaya.
"Level alarm daerah dapat bergerak secara dinamis sesuai acuan data terkini. Imbauan kehati-hatian tidak hanya pada daerah yang berstatus perlu diwaspadai. Ingat, bahwa kondisi pandemi Covid-19 sangat dinamis, jika kita lengah sedikit saja, maka kondisi yang baik dapat berubah dalam waktu yang singkat," tutur Wiku. CM
Tag: varian baru Covid-19, kenaikan kasus, Idul Fitri 2021, Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito
Fenomena kenaikan ini pun juga pernah terjadi pada periode yang sama di tahun 2020.Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito memberikan penjelasan dalam konferensi pers Perkembangan Penanganan Covid-19 yang berlangsung di Graha BNPB.
"Adanya varian baru yang ditemukan di berbagai daerah, sampai sekarang belum terbukti atau penelitiannya tentang itu belum bisa membuktikan bahwa adanya hubungan langsung peningkatan kasus karena varian baru," ujarnya.
Dia menegaskan bahwa memang benar ditemukan varian baru di berbagai tempat di Indonesia dan saat ini terjadi kenaikan kasus. Namun, bukan berarti ada hubungan langsung antara keduanya.
Pihaknya pun juga tengah menunggu jika ada penelitian mendalam yang menyatakan adanya hubungan kedua hal ini.
"Tentunya kami akan menyampaikan informasi lebih lanjut, apabila ada hasil penelitian yang lebih dalam oleh perguruan tinggi atau Kementerian Kesehatan yang bisa membuktikan adanya potensi hubungan ditemukan varian baru dan jumlah kasus di Indonesia. Tentunya akan kami sampaikan kepada publik," katanya.
Tak hanya itu, perkembangan penanganan pandemi di Indonesia bergerak secara dinamis berdasarkan level alarm. Suatu daerah bisa saja masuk kuadran waspada dan beberapa hari kemudian sudah berpindah ke zona yang lebih aman.
Data menunjukkan terjadi perkembangan pada level alarm daerah. Perkembangan ini terjadi secara dinamis seperti perubahan level alarm di Kabupaten Bangkalan, Kota Malang, Kabupaten Blitar dan Kota Surabaya.
"Level alarm daerah dapat bergerak secara dinamis sesuai acuan data terkini. Imbauan kehati-hatian tidak hanya pada daerah yang berstatus perlu diwaspadai. Ingat, bahwa kondisi pandemi Covid-19 sangat dinamis, jika kita lengah sedikit saja, maka kondisi yang baik dapat berubah dalam waktu yang singkat," tutur Wiku. CM
Tag: varian baru Covid-19, kenaikan kasus, Idul Fitri 2021, Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito
(ars)