Langkah Jokowi Kembangkan Kawasan Industri Hijau di Kaltara Didukung

Kamis, 10 Juni 2021 - 08:43 WIB
loading...
Langkah Jokowi Kembangkan...
Presiden Jokowi saat membuka Musrenbangnas, Selasa (04/05/2021), di Istana Negara, Jakarta. Foto: Humas Setkab/Agung.
A A A
JAKARTA - Langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengembangkan ekonomi hijau (green economy), termasuk di dalamnya kawasan industri hijau (green industrial park) mendapatkan dukungan.

PT Kayan Hydro Energy (KHE) mengaku sejalan dengan langkah Presiden Jokowi itu dengan melaksanakan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Kalimantan Utara.

KHE mendukung dan sejalan dengan upaya pemerintah. Bahkan, KHE telah mengembangkan konsep green energy sejak 2011. KHE merupakan inisiator dan pemrakarsa proyek PLTA yang terdiri atas lima Cascade di Sungai Kayan, Kecamatan Long Peso, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara.

Direktur Operasional KHE Khaeroni mengungkapkan telah melakukan berbagai hal terkait elektrifikasi untuk kebutuhan industri maupun pelabuhan. "Sejak sepuluh tahun silam, kami sudah memulai apa yang diutarakan Presiden Jokowi. Studi teknis, sosial, ekonomi, budaya, serta sosialiasi dan proses perizinan untuk pembangunan PLTA sudah selesai," tuturnya dalam keterdrangannya, Rabu 9 Juni 2021.

KHE juga sudah mendapat peringkat 5A3 dari Dun & Bradstreet. Sejak 2019 KHE sudah melakukan pekerjaan pra-konstruksi dan tahun ini KHE telah menyiapkan kegiatan awal infrastruktur penunjang konstruksi untuk pembangunan PLTA Kayan Cascade yang berpotensi menghasilkan daya listrik sebesar 9.000 megawatt.

Adapun yang sudah dilakukan KHE diantaranya pekerjaan pembuatan jalan dari jalan pemerintah daerah menuju ke lokasi fasilitas umum sepanjang 4,2 kilometer. Di samping itu, proyek dan pembuatan jalan dari fasilitas umum menuju PLTA Kayan Cascade sejauh 7 kilometer.

KHE dikatakannya juga telah melakukan pengiriman peralatan proyek, pembangunan gudang penyimpanan bahan peledak untuk memudahkan pekerjaan, dan masih banyak kegiatan lainnya.

Setelah pembangunan gudang bahan peledak selesai, KHE berencana segera melakukan pekerjaan peledakan pembuatan jalan menuju lokasi bendungan. Kegiatan itu dilakukan di luar wilayah hutan.

"Karena Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan (IPPKH) sedang menunggu penetapan oleh instansi terkait. Kewajiban dan proses kelengkapannya sudah terpenuhi dan secara prinsip sudah disetujui Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), tetapi masih menunggu penetapan,” tuturnya.

Nilai investasi KHE untuk PLTA ini mencapai 17,8 miliar dollar AS, dengan lebih dari Rp 2 triliun dana sudah digelontorkan oleh KHE. Angka itu belum termasuk pembiayaan infrastruktur dan pengembangan industri.

KHE juga telah menandatangani kontrak engineering, procurement, and construction (EPC) dengan Sinohydro Corporation Limited, salah satu pengembang terbesar PLTA di dunia, pada 31 Oktober 2018 silam. “Target PLTA Kayan masih sesuai perencanaan awal, yaitu konstruksi selesai pada tahun 2024 dan tahap commercial operation date (COD) pada tahun 2025 mendatang,” kata Khaeroni.

Sebelumnya, saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbang) Tahun 2021 pada 4 Mei lalu di Istana Negara, Presiden Jokowi menekankan pentingnya pembangunan industri hijau (green industry) ramah lingkungan. Energi listrik yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan kawasan industri hijau tersebut juga berasal dari energi baru terbarukan (EBT).

"Transformasi energi baru dan terbarukan harus dimulai. Green economy, green technology, dan green product harus diperkuat agar bisa bersaing di pasar global. Kita sudah merencanakan pembangunan green industrial park, kawasan industri hijau di Kalimantan Utara,” ujar Presiden Jokowi saat itu.

Saat itu Jokowi berharap agar tenaga air (hydro power) yang ada di Sungai Kayan, Kalimantan Utara, dapat dimanfaatkan secara maksimal. Sumber energi ini akan menghasilkan energi hijau, energi baru terbarukan.
(dam)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1401 seconds (0.1#10.140)